Seminar Nasional CMC Hadirkan Dua Pembicara dari ISI Denpasar

Jan 3, 2013 | Berita

Rektor ISI Denpasar (dua dari kiri) dalam Seminar Nasional Pendidikan Multikultural

Rektor ISI Denpasar (dua dari kiri) dalam Seminar Nasional Pendidikan Multikultural

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Pedalangan ISI Denpasar).

Malang- Children Multicultural Centre (CMC) merupakan organisasi yang mengemban program pendidikan multikultural. CMC berorientasi pada pengembangan keilmuan/ pengetahuan, yang diharapkan menjadi model dalam program/ kegiatan nyata. Lahirnya CMC karena keresahan terhadap permasalahan bangsa Indonesia, yaitu degradasi rasa kebangsaan, persatuan, kerukunan, dan keharmonisan. Sehingga perlu adanya upaya yang sistematik untuk membangun kesadaran, lewat pendidikan multikultural. Pendidikan ini adalah proses transmisi pengetahuan, sikap dan prilaku untuk tetap menghormati keragaman kultural.

Dalam menambah wawasan kebangsaan dan pandangan multikultural khususnya melalui wahana pendidikan, serta sosialisasi perkembangan CMC, maka pada tanggal 9 Desember 2012 CMC menyelenggarakan Seminar Pendidikan Multikultural di Hotel Gadjah Mada Malang.

Seminar sehari menghadirkan 8 pembicara dari berbagai daerah dan berbagai disiplin ilmu. Dua diantaranya adalah dosen ISI Denpasar yaitu Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A beserta Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd., yang diberikan kehormatan untuk memaparkan pemikiran sebagai pembicara. Prof. Rai yang juga sebagai Rektor ISI Denpasar diberi kesempatan berbicara diawal sesi presentasi, mampu mencairkan suasana seminar. Prof. Rai memaparkan bagaimana pentingnya seni untuk membentuk karakter bangsa dengan judul “Seni-Budaya Sebagai Wahana Dalam Pendidikan Multikultural”. Suasana seminar semakin menarik ketika Prof. Rai mampu memberikan gambaran lewat tayangan video pementasan tari nusantara sebagai salah satu contoh nyata wujud toleransi keragaman kultural lewat seni.

Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd (dua dari kiri) saat menyampaikan presentasinya

Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd (dua dari kiri) saat menyampaikan presentasinya

Sementara Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd., dalam sesi ke dua juga tak kalah menarik dalam memaparkan presentasi tentang ‘Manajemen Pelatihan Guru Seni Tari Dalam Pendidikan Multikultural’. “Pendidikan multikultural akan memiliki hasil yang baik apabila melibatkan komponen-komponen yang mumpuni, diantaranya para guru” ujar Dr. Ni Luh. Sehingga perlu adanya pelatihan pendidikan multikultural bagi para guru. Presentasinya merupakan hasil penelitian beliau saat menempuh pendidikan S3 di Universitas Negeri Malang. Kedua dosen ISI Denpasar yang mendapat mandat untuk tampil mampu mencairkan suasana mengemas menjadi lebih menarik. Sehingga berbagai pertanyaan mengalir dari peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, guru, para pengambil kebijakan, pemerhati masalah-masalah pendidikan dan sosial budaya, perwakilan anggota Pengurus CMC dari berbagai daerah.

Para Pengurus CMC yang berkedudukan di Denpasar melakukan foto bersama usai acara

Para Pengurus CMC yang berkedudukan di Denpasar melakukan foto bersama usai acara

Dalam kesempatan tersebut juga diadakan deklarasi reorientasi dan restrukturisasi CMC serta terdapat agenda peluncuran buku berjudul “Manusia Teknologi Dan Pendidikan” milik Prof. H. Ahmad Sonhadji K.H., M.A., Ph.D sebagai pendiri sekaligus Ketua CMC.

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...