Taman Kerajaan Bali Madya

Apr 8, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn., Dosen PS. Desain Interior ISI Denpasar.

Setelah masuknya pengaruh Majapahit di Bali (1343), peradaban Bali kemudian disebut Zaman Bali Madya. Ada juga yang menyebut era Bali Arya, karena banyaknya bangsawan-bangsawan Majapahit (arya) datang ke Bali. Majapahit kemudian membangun pusat pemerintahan di Samprangan (Lingarsapura), Gianyar pada 1352. Selanjutnya pusat pemerintahan berpindah ke Gelgel (Swecapura) pada 1380. Dan akhirnya setelah terjadi pemberontakan di Gelgel, pusat pemerintahan dipindahkan ke Klungkung pada 1686. Keraton Klungkung dibangun pada 1700 dan keratonnya diberi nama Smarapura. Sedangkan kerajaan-kerajaan lain yang ada di Bali, merupakan kerajaan-kerajaan yang berdiri menjelang berakhirnya Kerajaan Gelgel. Kerajaan-kerajaan ini dibangun oleh para bangsawan Majapahit yang telah lama menetap di Bali.

a.         Taman Gili

Taman Gili berada di pusat Kota Smarapura (Klungkung), yakni di sudut barat daya perempatan Kota Smarapura (Jl. Surapati – Jl. Raya Gelgel). Pada era 1980-an, pintu masuk ke area Taman Gili adalah dari arah utara (Jl. Surapati). Tetapi di era 2000-an, pintu masuk utara tidak difungsikan. Pintu masuk baru dibuat di bagian timur (J. Raya Gelgel).

Taman Gili adalah karya desain pertamanan peninggalan Kerajaan Klungkung. Taman ini diperkirakan dibuat sekitar 1710 oleh Raja I Dewa Agung Jambe, bersamaan dengan pembangunan Keraton (Puri) Smarapura. Pada mulanya Taman Gili hanya disebut “Bale Kambang”, dengan dimensi tidak begitu besar. Tetapi pada zaman kolonial Belanda dimensinya diperbesar dan kemudian ditetapkan dengan nama “Taman Gili” pada tahun 1929 oleh Dewa Agung Oka Geg, Kepala Pemerintahan Swapraja saat itu. Restorasi besar-besaran terhadap Taman Gili pernah dilakukan dilakukan tahun 1930 dan 1960 (Warsika, 1986: 9).

Letak Taman Gili dalam tata ruang keraton adalah di bagian timur laut keraton atau di timur halaman depan (bencingah) keraton Kerajaan Klungkung. Di sudut timur laut area Taman Gili terdapat bangunan Bale Kertha Gosa, yang pada zaman kerajaan digunakan sebagai balai pertemuan raja-raja Bali dan di zaman kolonial digunakan sebagai balai sidang pengadilan “Rad van Kertha”.

Fungsi Taman Gili di jaman kerajaan adalah sebagai taman peristirahatan dan kadang-kadang juga dimanfaatkan sebagai tempat kegiatan upacara bagi keluarga kerajaan, seperti upacara Potong Gigi. Selain itu Taman Gili juga pernah difungsikan sebagai markas Pasukan Kawal Kehormatan Istana. Dan setelah Belanda menguasai Klungkung, fungsi Taman Gili menjadi tidak jelas (Warsika, 1986: 9).

Taman Kerajaan Bali Madya selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...