Teknik Pembuatan Krawang Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bilah

Aug 21, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman I Putu Arya Sumarsika, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar.

Orang yang ahli membuat gamelan disebut dengan pande gamelan atau tukang gamelan. Pande gamelan menghasilkan kerajinan yang berupa bilah tentu memerlukan bahan dan alat-alat sebagai unsur terpenting dalam proses pembuatannya. Sebelum proses pengerjaan bilah berlangsung pande sangat memperhatikan hari baik (dewasa ayu) untuk memulai pekerjaan ini.  Dari pemilihan hari baik ini sangat berpengaruh pada hasil akhir yang diinginkan. Adapun beberapa hari baik untuk memulai pekerjaan membuat gamelan pada dewasa  kala geger dan karna sula.   

Jenis-jenis bahan sangat menentukan dalam menghasilkan kualitas suara dan warna suara yang berbeda tergantung dari bahan pembuatannya. Dalam membuat gamelan terlebih dahulu harus mempertimbangkan jenis bahan yang cocok dipakai demi tercapainya keinginan yang sesuai dengan permintaan pemesan dan pembuatnya.

Krawang telah diketahui oleh masyarakat Bali sebagai bahan pembuat gamelan yang tentunya dapat menghasilkan gamelan dengan karakteristik yang berbeda dengan menggunakan yang memakai bahan selain krawang. Gamelan yang dibuat dari bahan krawang memiliki penampilan dan suara yang khas.

Krawang yang dijadikan bahan gamelan oleh pande gamelan di Banjar Babakan tidak saja terbuat dari bahan yang baru, melainkan dapat mempergunakan pecahan-pecahan gamelan yang dibawa oleh masyarakat dan diolah kembali menjadi gamelan yang diinginkan. Dalam perkembangannya, pande gamelan di Banjar Babakan tidak saja mengandalkan krawang yang sudah jadi yang didatangkan dari pulau Jawa, namun sekarang sudah bisa menghasilkan krawang sendiri yang merupakan hasil dari mengolah bahan-bahan dari logam.

Membuat krawang  pada umumya di Bali  baru ada pada tahun 1966 yang dipelopori I Made Gableran, seorang pengrajin dalam bidang gamelan di Blahbatuh, Gianyar kemampuan ini didapat dari hasil magang di daerah Solo yang dilanjutkan oleh anak beliau sampai sekarang ini.

Dengan menguasai teknik pembuatan krawang mengakibatkan lebih mudahnya didapat bahan baku pembuatan gamelan, yaitu tidak saja mengandalkan krawang yang didatangkan dari Jawa, namun bisa mempergunakan dari pecahan gamelan Bali, serta sekarang sudah dapat memakai krawang buatan tangan pengrajin gamelan di Banjar Babakan. Krawang yang baik ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

  1. Dalam memilih bahan baku untuk membuat krawang yang berupa timah dan tembaga, kedua jenis logam tersebut harus berupa logam murni, yaitu tidak tercampur dengan logam lain. Kualitas yang paling baik yaitu dengan mempergunakan timah dan tembaga yang baru yang belum pernah dipergunakan sebelumnya karena jika logam tersebut sudah pernah dipakai sebelumnya seperti kabel, sering kali logam tersebut tercampur dengan logam lain yang dapat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan oleh gamelan itu sendiri.
  2. Menentukan takaran dan ketepatan berat untuk mengasilkan krawang yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, harus terlebih dahulu melihat akan dijadikan jenis gamelan berbentuk bilah atau pencon. Pencampuran bahan gamelan berbilah harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Kurang tepatnya takaran dapat mempengaruhi kualitas suara dari gamelan itu sendiri.
  3. Tingkat kematangan (lebeng) dan kesempurnaan dalam pencampuran dapat berpengaruh pada kualitas krawang. Krawang yang baik jika peleburannya dalam arti dipanaskan dalam waktu yang cukup lama, dan tergantung juga  dengan berat krawang yang ingin dibuat. Semakin lama pembakarannya dalam tungku peleburan menggunakan pengaturan panas api yang stabil dari awal sampai akhir peleburan, tingkat kematangan dalam peleburan semakin menentukan kualitas krawang untuk mampu menghasilkan suara yang bagus.

Dari pendapat di atas memberi gambaran bahwa kualitas krawang harus selalu diperhitungkan, karena mempergunakan kualitas krawang baik akan berpengaruh pada kesuksesan dalam pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya juga lebih bagus serta berpengaruh pada kualitas suara yang dihasilkan.

Dengan bertambahnya penguasaan teknik dalam penggarapan logam, khususnya pembuatan krawang, maka bahan utama pembuatan gamelan hingga kini berasal dari tiga hal yang telah disebutkan terdahulu, yaitu dari luar Bali yaitu berupa barang rosoan, berasal dari pecahan gamelan Bali dan krawang yang di produksi sendiri.

Teknik Pembuatan Krawang Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Bilah Selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...