Tugas Akhir Mahasiswa ISI Sarat Kolaborasi

May 23, 2011 | Berita

Denpasar- Penampilan karya seni yang adalah ujian tugas akhir mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, sarat dengan nilai kolaborasi, namun tetap berakar pada nilai-nilai tradisi.

Seniman muda itu mempunyai keberanian dan kemampuan memadukan dua unsur atau lebih ke dalam satu garapan karya seni, sehingga penyuguhannya lebih unik dan menarik, kata Dekan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar I Ketut Garwa SSn, MSn, di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, sebanyak 60 mahasiswa tercatat sebagai peserta ujian tugas akhir (TA) 2011.
Seperti yang telah dipersiapkan, mereka akan menyuguhkan karya ciptaan yang orisinil, dengan mengkolaborasikan atau menata dua perangkat gamelan atau lebih menjadi sebuah hiburan yang unik dan bermutu.
Perpaduan kedua jenis alat musik atau lebih tersebut mampu menciptakan alunan musik yang menyejukkan hati dan kedamaian dalam batin, seperti yang selama ini mereka lakukan, tutur I Ketut Garwa.
Luh Gede Candra Pratiwi, salah seorang mahasiswa program studi Seni Tari ISI Denpasar menuturkan, dalam memenuhi persyaratan mengikuti TA, dirinya menciptakan tari yang diberi judul “Ratna Wighna”.
“Tarian tersebut terinspirasi dari cinta kasih, kebersamaan, kedamaian dan saling menghargai antarwarga di lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal saya,” katanya.
Namun cinta kasih itu bisa terkoyak oleh sebuah “cupu manik” yang tidak pantas mereka miliki. Akibat serakah, angkuh, irihati dan kedengkian, ternyata telah mampu meluluhlantakkan sebuah keharmonisan.
Pementasan tari kreasi “Ratna Wighna” dengan penata iringan I Made Subandi SSn, melibatkan mendukung tari I Gede Radiana Putra, pelajar SMAN 3 Denpasar dan Dewa Putu Selamat Raharja, pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sukawati.
Pementasan tarian tersebut dimeriahkan Sanggar Ceraken, Batubulan, Kabupaten Gianyar yang tampil di hadapan tim dosen penguji pada hari pertama dari empat hari pelaksanaan ujian akhir, 24-27 Mei 2011.
Ke-60 mahasiswa dalam menampilkan karya seni ciptaan tari terbaik melibatkan puluhan sanggar seni maupun sekaa kesenian dari berbagai pelosok pedesaan di Pulau Dewata.
Tim dosen penguji terdiri atas unsur guru besar, dosen biasa yang mengajar sehari-hari menilai dari aspek gagasan, bentuk dan penampilan, tema, teknik, komposisi, kreativitas, busana serta tata cahaya saat pagelaran.
Pagelaran mahasiswa tersebut terdiri atas penciptaan dengan jurusan tari 22 orang, jurusan kerawitan 27 orang, jurusan pendalangan empat orang, pengkajian untuk jurusan tari empat orang, kerawitan seorang dan jurusan pedalangan dua orang.
Masyarakat luas diberikan kesempatan untuk menyaksikan kemampuan karya seni mahasiswa, tanpa mengganggu tim dosen melakukan penilaian ujian, tutur I Ketut Garwa.

Sumber: antaranews.com

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...