Wamendiknas: Tak Perlu Paksakan Penuhi Kuota Bidik Misi

Jun 10, 2011 | Berita

Jakarta – Beasiswa Bidik Misi yang diberikan Kementerian Pendidikan Nasional diduga banyak yang salah sasaran.  Bea siswa yang mestinya untuk anak orang tidak mampu, ternyata justru diterima oleh calon mahasiswa dari keluarga mampu.

Karena itu, Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal meminta kepada setiap perguruan tinggi untuk mengevaluasi kembali apakah beasiswa tersebut benar-benar diberikan kepada yang membutuhkan. Dia mewanti-wanti agar jangan sampai anak-anak miskin tidak mendapat kesempatan kuliah, karena Bidik Misi yang salah sasaran.

“Kalau memang tidak pantas ya (beasiswa Bidik Misi) jangan diberikan, perguruan tinggi harus mencari lagi yang berhak menerima,” ujar Wamendiknas seusai menghadiri dialog dengan pakar pendidikan tinggi Bank Dunia, di Gedung D Kemdiknas, Rabu (8/06).

Penerima beasiswa Bidik Misi diutamakan dari jalur undangan. Kalau dari jalur undangan belum mencukupi kuota, baru akan dicari lewat jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN). Jika semua jalur telah ditempuh, namun jumlah penerima masih belum mencukupi kuota, Fasli meminta agar perguruan tinggi tidak memaksakan diri.

“Kalau memang yang berhak menerima sudah didapatkan semua, tapi kuotanya masih berlebih, ya biarkan saja. Uangnya akan dikembalikan ke kas negara, daripada dipaksa untuk diberikan kepada yang kaya,”  ujarnya.

Sumber: kemdiknas.go.id

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...