Work Shop Finishing Batik Kayu Dan Bambu

Dec 1, 2010 | Berita

Setelah menggelar workshop patung beberapa hari sebelumnya, hari ini Rabu (1/12), bertempat di Gedung Latha Mahosadi, ISI Denpasar melalui  Community Development  (Comdev)  I-MHERE  Sub- Compenent B1. Batch III menggandeng  Bali Indonesia Sculptor Association (B.I.A.S.A) menggelar workshop finishing batik kayu dan bambu yang menghadirkan I Dewa Gede Saputra, seorang pengusaha kerajinan batik kayu dan bambu dari Bangli sebagai pembina.

“Workshop” ini  dibuka secara resmi oleh Rektor ISI, didampingi para Pembantu Rektor, Dekan serta Ketua Jurusan dari kedua fakultas. Hadiri sebagai peserta para dosen, seniman B.I.A.S.A, alumni, dan mahasiswa. Workshop ini digelar untuk mendidik  para seniman dan kriyawan dalam proses pengerjaan  batik kayu dan bambu, agar mampu membatik sendiri apabila menerima pesanan dari wisatawan, serta dapat membuka kesempatan yang lebih luas untuk menciptakan lapangan kerja baru yaitu membatik kayu dan bambu pada seni kerajinan.

Ketua panitia Drs. I Wayan Suardana, M.Sn. dalam laporannya mengatakan, sungguh sangat ironis, banyak seni kerajinan kayu dan bambu Bali yang difinishing dengan teknik batik, namun finishing dilakukan di Yogyakarta. Pengusaha kerajinan batik kayu yang ada di Yogyakarta memesan seni kerajinan Bali yang masih mentah dikirim ke Yogyakarta untuk dibatik, dan setelah selesai, dikirim kembali untuk dipasarkan pada para wisatawan dalam skala kecil maupun besar. Karena biayanya tinggi, belakangan ini banyak model seni kerajinan Bali yang mentahnya diproduksi langsung di Yogyakarta dan setelah selesai dibatik lalu dipasarkan kembali ke Bali, sehingga dipandang perlu untuk  mempelajari teknik batik di Bali.

Rektor ISI, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada kelompok seniman BIASA, Pembina workshop, I Dewa Saputra, ketua panitia, dan semua elemen yang terlibat dalam workshop tersebut. ” Saya sangat bangga program I-MHERE sudah dilaksanakan dengan baik oleh kedua jurusan, yaitu Jurusan Karawitan FSP serta Jurusan Kriya FSRD. Pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi para seniman dan kriyawan  terutama dalam menyelesaikan sebuah karya seni, sehingga para seniman dan kriyawan  akan lebih mandiri dan percaya diri dalam menghadapi persaingan pasar, karena telah mempunyai kemampuan untuk berkreasi dalam menciptakan finishing baru. Para seniman dan kriyawan tidak lagi menciptakan karya setengah jadi, tetapi sudah sampai pada finishing.Semua kegiatan Tri Darma yang demikian padat pada akhir tahun ini, akan berjalan lancar dengan semangat dan kerjasama kita bersama,” harap Prof Rai.

Dalam work shop ini para seniman dan kriyawan akan dibekali berbagai materi, baik teori maupun praktek. Selain proses juga akan dibekali berbagai  motif,  serta wawasan berkreasi dalam membatik pada karya yang mereka ciptakan. Seniman dan kriyawan juga diberi kebebasan dalam berkreasi menciptakan motif dan pola baru dalam karyanya.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...