Wujud Garapan Karawitan Gehgean

Oct 23, 2011 | Artikel, Berita

Kiriman I Gusti Putu Adi Putra, Mahasiswa PS. Seni Karawitan ISI Denpasar

Wujud merupakan hasil dari sebuah kekaryaan yang bisa berupa karya seni maupun karya yang lainnya. Sama seperti halnya  komposisi karawitan ”Gehgean” ini merupakan sebuah hasil konsep garapan karawitan kreasi yang masih bertitik tolak pada pola-pola karawitan Bali.  Pola-pola tradisi tersebut dikembangkan baik dari segi struktur lagu, teknik permainan/motif-motif permainan dengan penataan unsur-unsur musikal seperti : nada, melodi, ritme, tempo, harmoni dan dinamika.

Wujud dari pada karya komposisi kreasi ”Gehgean” ini dapat dibagi menjadi beberapa sub bab, sebagai berikut :

Deskripsi Garapan

Dalam kehidupan sudah barang tentu dihiasi dengan berbagai macam yang ada di dunia ini. Hidup merupakan suatu anugrah yang dilimpahkan dan di karuniai oleh Sang Pencipta. Dalam menjalani kehidupan ini tentu banyak godaan serta rintangan yang menghadang serta menghampiri. Jadi setiap manusia ataupun segala yang ada di dunia ini menginginkan kehidupan yang layak serta penuh dengan kebahagiaan.  Akan tetapi manusia di dunia ini mempunyai sifat serta tabiat yang berbeda, sehingga kehidupan manusia di dunia ini bisa dikatakan tidak sempurna seperti apa yang di inginkan. Orang yang normal tentunya belum sepenuhnya sempurna, karena di balik itu semua pasti ada semacam kendala serta sesuatu yang aneh serta sulit di hilangkan. Sama dengan gehgean, ini merupakan suatu penyakit yang paling sulit untuk disembuhkan, dikarenakan rasa kaget dan spontanitas melakukan apa saja diluar kesadaran. Fenomena yang terjadi pada diri penata di transformasikan lewat sebuah karya komposisi musik dalam bentuk tabuh kreasi yang berjudul ”Gehgean”. 

  Komposisi Karawitan ”Gehgean”  ini merupakan sebuah  komposisi musik kreasi yang berpedoman pada pola-pola tradisi karawitan Bali. Pola-pola tradisi tersebut dikembangkan baik dari segi struktur lagu, teknik permainan, maupun motif-motif gending dengan penataan serta pengolahan unsur-unsur musikal seperti nada, melodi, irama, ritme, tempo, harmoni, dan dinamika. Dengan demikian unsur- unsur musikal ini akan mampu diolah serta dijadikan sebuah garapan yang berjudul ”Gehgean”.

Analisa Pola Struktur

Garapan komposisi “Gehgean” ini merupakan sebuah komposisi yang berbentuk tabuh kreasi yang berakar atau berangkat dari tradisi yang digarap dengan tanpa meninggalkan pola-pola tradisi. Pada garapan ini struktur dari pada  komposisi lagu ini telah mempertimbangkan sesuai dengan alur musikal dari bentuk komposisi musik yang digarap, dimana  keseimbangan antara bagian kebagian berikutnya terstruktur dan ditata menjadi satu kesatuan yang saling terkait. Di bawah ini adalah satu alternatif  penafsiran yang diwujudkan berupa bagian yang dijabarkan sebagai berikut:

Bagian pertama

Bagian ini merupakan bagian awal garapan dimulai dengan suasana keras dengan diawali memukul dengan motif kebyar yang secara bersamaan dengan motif gegejer dan dilanjutkan dengan mempermainkan melodi dan irama dengan tempo sedang dengan  instrumen suling, dan jublag  memainkan melodi pokok, sehingga dapat menggambarkan suasana yang mengandung unsur kelembutan. Dengan sistem penotasian sebagai berikut.

Analisa Estetis

Setelah melakukan atau mengalami proses yang cukup panjang serta melelahkan  pada akhirnya kaya komposisi kreasi ini dapat terwujud dan dapat diselesaikam tepat pada waktu yang diinginkan, serta layak untuk disajikan sebagai sebuah karya baru yang terlahir dari pemikiran serta ide yang cukup matang. Karya komposisi gehgean ini merupakan sebuah garapan instrumental dalam bentuk tabuh kreasi. Dimana karya komposisi musik ini bertemakan keadaan jiwa. Gehgean bisa dikatakan semacam penyakit yang dimiliki oleh seseorang, namun penyakit tersebut hanya muncul ketika penderitanya merasa kaget dan secara tidak langsung berbuat di luar kesadaran orang tersebut. Seperti ketika terkejut secara tidak langsung mengucapkan sesuatu dan menirukan apa yang dikatakan oleh sesorang yang mengagetkannya.

Hal lain yang paling mendasar untuk dijadikan bahan pertimbangan penata agar garapan itu enak didengar serta memiliki bobot dan pesan khusus yang disampaikan kepada para penikmat dan pada akhirnya garapan itu bisa diterima oleh masyarakat penikmat seni itu sendiri. Serta yang menjadi pertimbangan disini adalah kesatuan dan keutuhan, penonjolan baik dalam bentuk ornamentasi serta nuansa dari garapan itu sendiri, dan penekanan akan nilai- nilai apa saja yang terkandung dalam garapan itu sendiri.

Keutuhan atau Kesatuan ( Unity )

Sebuah karya komposisi karawitan merupakan sesuatu yang ditampilkan ataupun disajikan dalam bentuk utuh, dimana bagian-bagian dari komposisinya terjalin menjadi satu dan terbentuk menjadi sebuah karya musik. Sebuah karya musik yang indah dan utuh dalam keseluruhan strukturnya adalah karya yang tidak ada cacatnya dan tidak ada yang kurang ataupun yang berlebihan. Seperti halnya garapan komposisi tabuh kreasi “Gehgean” ini, antara bagian perbagiannya terjalin menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan satu sama lain. Artinya masing-masing bagian mempunyai kaitan yang erat dan saling mengisi sehingga menjadi sebuah karya komposisi yang utuh.

Penonjolan atau Penekanan ( Dominance )

Dalam karya seni penonjolan merupakan sesuatu yang dapat memberikan kesan yang berbeda dari setiap karya musik komposisi satu dengan yang lainnya. Sehingga dari setiap penonjolan tersebut mampu membuat hati maupun rasa penikmatnya memberikan penilaian apakah karya itu bagus atau hanya sekedar karya yang berkesan monotun.

Begitu pula dengan karya komposisi tabuh kreasi “Gehgean” ini, penonjolan dilakukan dengan perubahan ritme atau melodi pada masing- masing bagiannya, sehingga ditemukan antara bagian satu dan yang lainnya ada kesan yang berbeda. Hal yang lainnya dapat juga diamati dengan salah satu bentuk yang ditonjolkan pada bagian yang bertempokan lambat dengan ornamentasi permainan yang saling bersahutan sehingga menunjukan kesan gehgean pada bagian ini.

Keseimbangan ( Balance )

Karya komposisi dikatakan indah bila karya komposisi itu enak didengar maupun dinikmati di dalam penyajiannya. Keindahan tersebut ditunjukan dalam rasa maupun estetikanya serta keseimbangan yang ada dalam karya komposisi tersebut.

Keseimbangan yang dimaksudkan merupakan pengaturan bagian bagian strukturnya serta bagaimana perpaduan antara tempo, irama, ritme, serta dinamika yang ada dalam komposisi tersebut, sehingga dalam penyajiannya komposisi tersebut terasa indah untuk dinikmati.

Wujud Garapan Karawitan Gehgean selengkapnya

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...