12 Tahun ISI Denpasar : Memaknai Kenangan Menggapai Harapan

 

Yth. Gubernur Provinsi Bali,

Yth. Para Konsul Jenderal Negara Sahabat

Yth. Para Bupati dan Walikota Se-Bali.

Yth. Anggota Dewan Penyantun,

Yth. Sekretaris dan Para Anggota Senat,

Yth. Para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Bali.

Yth. Pimpinan PT Seni Se- Indonesia.

Yth. Kordinator Kopertis Wilayah VIII (Bali, NTB, NTT)

Yth. Para Budayawan dan Seniman,

Yth. Para Pejabat di Lingkungan ISI Denpasar,

Yth. Seluruh Sivitas Akadeinika dan Alumni ISI Denpasar,

Yth. Para Wisudawan-Wisudawati beserta keluarga,

Yth. Para Tamu Undangan dan hadirin yang berbahagia,

Om Swastyastu

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh,

Salam Sejahtera,

Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga pada hari ini kita dapat bertemu dalam keadaan sehat dan bahagia. Semoga pada hari – hari berikutnya kita senantiasa dalam lindungan dan kasih Hyang Widhi, diberi kekuatan lahir dan batin, pikiran jernih, dan kelapangan hati. Pada kesempatan yang baik ini izinkan saya mengucapkan selamat datang di Kampus Budaya Mandala ISI Denpasar, diiringi ucapan terima kasih atas kesediaannya memenuhi undangan kami.

Hari ini, Selasa, tanggal 28 Juli 2015, Institut Seni Indonesia (IS1) Denpasar genap berusia 12 tahun. Namun jika direntang jauh ke belakang sesungguhnya lembaga ini telah berdiri 48 tahun yang lalu dengan nama Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Jurusan Bali, kemudian memperoleh peningkatan status menjadi Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar pada tahun 1988, dan akhirnya menjadi ISI Denpasar pada tahun 2003. Berkenaan dengan perjalanan sejarah yang sangat panjang ini saya ingin merekonstruksi berbagai peristiwa dan capaian yang pernah dialami di masa silam untuk dijadikan refleksi dalam rangka memproyeksikan masa depan yang diinginkan. Oleh sebab itulah pidato kali ini saya berjudul “12 Tahun ISI Denpasar: Memaknai Kenangan, Menggapai Harapan”. Judul ini terinspirasi dari salah satu kalimat bijak dalam pidato Bapak Gubernur Provinsi Bali, pada pembukaan Sarasehan Pesta Kesenian Bali XXXVII, tanggal 4 Juli 2015, di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, yang menyatakan sebagai berikut.

“untuk menjadi maju kita tidak harus terus menerus menoleh ke belakang, sebab yang kita hadapi dalam hidup ini adalah bukan masa lampau, melainkan masa depan. Masa lampau penting untuk dimaknai sebagai pedoman atau penunjuk jalan, namun yang sangat perlu dipersiapkan adalah bagaimana menghadapi masa depan agar kita selalu menjadi lebih baik”

Ungkapan ini saya pandang sangat tepat digunakan sebagai paradigma berfikir bagi seluruh sivitas akademika ISI Denpasar, karena berbagai tantangan telah menghadang di depan mata dan kitapun harus slap menghadapinya. Menjadi perguruan tinggi seni yang unggul dan berkualitas dunia, menghasilkan sarjana seni yang handal dan berkarakter, menghadapi masyarakat ASEAN 2015, dan kompleksitas perkembangan dunia seni adalah sederetan tuntutan dan harapan yang harus dapat kita capai sesegera dan semaksimal mungkin, agar ISI Denpasar dapat tampil dengan gagah di tengah kemajuan peradaban. Untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul kita harus bekerja keras, melakukan refleksi kritis atas apa yang telah dikerjakan para pendahulu di masa lampau, apa yang kita capai hari ini, kemudian mempersiapkan dan menghadapi masa depan dengan matang.

Sejarah telah mencatat bahwa cikal bakal ISI Denpasar bermula dan sebuah lembaga bernama Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Jurusan Bali, yang didirikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali, melalui Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (LISTIBYA) pada tanggal 28 Januari 1967, bertepatan dengan hari suci Tumpek Wayang. Sebuah nama yang sangat cantik, ASTI selalu menjadi buah bibir tidak hanya karena kehadirannya menjadi latamahosadi (obat mujarab) untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat Bali yang baru saja terkena dampak G3OS PKI, melainkan juga karena tugas mulianya menjadi “juru selamat” seni pertuniukan tradisional Bali dan kepunahan. Sejak berdiri tahun 1967, ASTI Jurusan Bali dibina dan dibiayai oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali, hingga pada tahun 1969 mendapat status negeri, sebagai salah satu jurusan dari ASTI Yogyakarta. Selama dua puluh satu tahun (1967-1988) ASTI jurusan Bali telah melahirkan Sarjana Muda Seni dan tiga jurusan (Tari, Karawitan, Pedalangan), menyelamatkan puluhan seni pertunjukan Bali dan kesenjangan dengan program rekonstruksi dan revitalisasi seni langka, melestarikan berbagai jenis seni klasik (Gambuh, Parwa, Arja, Topeng, Rejang, Telek), dan melakukan pembinaan serta pergelaran seni ke desa-desa.

Pada tahun 1988, dengan mencermati pengakuan dunia keilmuan terhadap bidang seni sebagai aktivitas akadeinik, juga berkat kerja keras para pimpinan ASTI ketika itu, serta dukungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, ASTI jurusan Bali memperoleh peningkatan status menjadi Sekolah Tinggi Seni indonesia (STSI) Denpasar. Peningkatan status ASTI menjadi STSI adalah sebuah babak baru, karena mulai saat itulah kompetensi akademik dipacu untuk mengimbangi vokasi, diikuti semaraknya kegiatan penelitian dan penciptaan seni. Dengan status sekolah tinggi, STSI Denpasar memiliki hak penuh untuk melahirkan Seniman Setingkat Sarjana dan Sarjana Seni dengan berbagai sebutan gelar, seperti SST, SSKar, SSP dan SSn. Lulusan STSI Denpasar memiliki kemampuan seimbang dalam bidang akademik dan vokasi, antara kemampuan teori dan praktek, dan antara pengkajian dan penciptaan. Secara perlahan namun pasti pergerakan STSI Denpasar mengalami peningkatan baik kuantitas maupun kualitas dan tahun ke tahun. Proses pendidikan berjalan dan tertata dengan baik, lahirnya karya-karya seni kolosal dan monumental, seperti Oratorium Drap Persada Nusantara, Oratorium Pelangi Nusantara, Kecak Kolosal Gugurnya Subali, Konser Karawitan Merajut Tali Keragaman Seni Rupa Pertunjukan, dan penelitian Pemetaan Kesenian Bali, merupakan bukti nyata bahwa STSI Denpasar telah berkiprah dan menunjukkan dirinya sebagai lembaga pendidikan seni kebanggaan Indonesia Memasuki dekade tahun 2000-an dunia keilmuan seni berkembang sangat pesat. Ilmu seni tidak hanya menjadi sebuah monodisiplin, melainkan telah berinteraksi lintas bidang (trans dan interdisiplin), hal ini menjadikan daerah jelajah seni menjadi sangat luas dan hampir tak terbatas. Seni pada akhirnya tidak hanya menjadi persoalan olah rasa, melainkan telah menjadi bagian dan kegiatan intelektual yang dipengaruhi oleh akal atau logika. Hal ini sangat disadari oleh pimpinan, para tokoh, dan sivitas akademika STSI Denpasar, sehingga dipandang perlu mengembangkan lembaga ini menjadi lebih besar agar dapat mewadahi keragaman bidang ilmu seni dan mengakomodasi berbagai bentuk daya kreatif para peserta didik. Dengan dukungan penuh oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Nasional, dukungan Universitas Udayana dengan mengijinkan Proram Studi Seni Rupa dan Desain (PSSRD) bergabung dengan STSI, dukungan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali agar lembaga pendidikan seni di Bali berintegrasi menjadi satu lembaga yang besar, STSI Denpasar akhirnya ditingkatkan statusnya dan diresmikan menjadi ISI Denpasar

pada tanggal 28 Juli 2003. Selama dua belas tahun (2003-2015) ISI Denpasar telah berkiprah, berjuang, melaksanakan tugas pokok dan fungsinya untuk mendidik generasi muda menjadi sarjana seni. Perjalanan isi Denpasar juga tidak lepas dan berbagai hambatan dan dinamika, namun semuanya dapat diatasi dengan balk.

Merefleksi keberhasilan masa lampau sebagaimana yang telah dilakukan oleh para pendiri, pimpinan, dan seluruh sivitas ASTI/STSI/ISI Denpasar, tugas ISI Denpasar ke depan tentu akan lebih berat. Salah satu wacana yang menjadi perhatian bersama adalah adanya kekhawatiran akan merosotnya karakter bangsa belakangan ini. Pemerintahan baru saat ini telah mencanangkan perlunya upaya revolusi mental untuk mengobati “penyakit kronis” yang cukup lama diderita bangsa Indonesia. Banyak pakar meyakini bahwa seni akan mampu menjadi penggerak utama dalam membangun karakter bangsa melalul schema “pondasi maya”, yaitu landasan yang tidak kasat mata tentang ideologi, filosofi, nilal-nilal luhur Bhinneka Tunggal Ika, namun terpatri dengan kokoh pada setiap warga negara Indonesia. Berdasarkan schema “pondasi maya” sebagaimana disebutkan di atas, ISI Denpasar memproyeksikan program pendidikan secara holistik untuk melahirkan sarjana seni yang meiniliki tiga kompetensi utama, yaitu sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Kompetensi sikap menjadi yang terdepan, karena tanpa sikap yang baik, seorang pintar dan trampil belum tentu dapat berguna. Sikap berkaitan dengan sensibilitas atau kepekaan rasa untuk mengelola sifat-sifat positif dan negatif manusia. Pengetahuan adalah kemampuan atau kecerdasan yang dimiliki seseorang agar mereka bisa memecahkan berbagai persoalan dalam hidup. Sementara itu ketrampilan adalah kemampuan atau keahlian praktis yang dimiliki seseorang terhadap satu atau beberapa bidang profesi tertentu. Dengan ketrampilan yang dimiliki seseorang dipastikan dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk membantu orang lain.

Hadirin yang berbahagia,

Guna menggapai harapan sebagaimana disebutkan di atas, ISI Denpasar menetapkan visi “Menjadi Pusat Unggulan Seni Budaya, Berbasis Kearifan Lokal Berwawasan Universal”. Pusat Unggulan (centre of excellence) Seni Budaya, artinya ISI Denpasar menjadi pusat penciptaan, pengkajian, penyajian, dan pembinaan seni budaya yang unggul (terbaik, terdepan, terutama). Indikatornya dapat diamati dan 5 hal, yaitu melahirkan sarjana seni yang handal melahirkan penelitian yang berkualitas dan bernilai guna, melahirkan karya seni yang kreatif dan adaptif, melakukan pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat, menjadi Pusat Layanan data dan informasi seni budaya (Pusyandis). Berbasis Kearifan Lokal, artinya ISI Denpasar menggunakan kearifan lokal (pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional) sebagai basis pembelajaran dan pengembangan ilmu. Kearifan lokal sarat akan nilai dan makna yang dapat menuntun peserta didik menjadi sarjana seni yang berkarakter Indonesia. Berwawasan Universal, artinya pembelajaran dan pengembangan bidang ilmu di ISI Denpasar menganut berbagai paradigma yang dapat diterima secara universal oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Dalam kaitan ini ISI Denpasar menolak etnosentrisme melainkan menganut cara pandang relativitas, pluralitas, dan identitas terhadap kehadiran berbagai bentuk karya seni. Visi ini sesuai dengan tugas pokok ISI Denpasar sebagai pengemban dan pengembang seni budaya. Pengemban mengandung unsur penggalian (rekonstruksi revitalisasi) dan pelestarian sedangkan pengembang artinya selalu kreatif dalam menciptakan bentuk bentuk seni baru sesuai dengan perkembangan zaman.

Visi ISI Denpasar telah terjabarkan dalam misi Tri Dharma, Renstra lima tahunan dan program kegiatan setiap tahun. Selama satu tahun terakhir (juli 2014 s/d juli 2015) ISI Denpasar telah melaksanakan program-program rutin di bidang pendidikan penelitian, penciptaan, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. Pada kesempatan yang baik ini ijinkan saya menyampaikan beberapa pencapaian kinerja institut sebagai berikut.

Pertama, bidang akademik dan kemahasiswaan, pada tahun akademik 2014/2015 ini ISI Denpasar menenima 564 mahasiswa baru (D4, S1, dan S2), dan 36 orang mahasiswa asing dan 19 negara. Pada program ASEAN International Mobility for Students (AIMS) 2015, ISI Denpasar mengirim empat orang mahasiswa untuk menempuh pendidikan selama satu semester di Tammasat University, Thailand dan di University of Malaya, Malaysia. Dalam bidang kesejahteraan mahasiswa pada tahun 2015 ISI Denpasar memberikan 150 beasiswa Bidikmisi, 60 beasiswa PPA, 60 beasiswa BBP-PPA, 37 beasiswa Supersemar, dan 3 beasiswa PPA Unggulan. Pada tahun 2014/2015 ISI Denpasar juga memenangkan 17 hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), 46 Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), dan empat medali pada PEKSIMINAS XII.

Kedua, dalam bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, pada tahun 2015 ISI Denpasar memenangkan 20 hibah penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi, yang terdiri atas 1 MP3EI, 10 Hibah Bersaing, 4 Penelitian Fundamental, 2 Hibah Penelitian Doktor, dan 3 Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu ISI Denpasar juga menganggarkan 11 penelitian dosen muda yang dibiayai dan PNBP, Penelitian Pemetaan Kesenian Bali di Kabupaten Tabanan, Penelitian Rekonstruksi Tari Gambuh di desa Manggis Karangasem, dan Rekonstruksi Seni Prasi di Desa Tenganan, Karangasem. Pada tahun ini juga ISI Denpasar melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 13 desa di Kabupaten Buleleng. Dalam bidang penciptaan, tahun 2015 telah lahir 4 karya seni kolosal monumental, yaitu Oratorium Bianglala Mahardika, Oratorium Bali Mandara, Gamelan Ketug Bumi, Oratorium Ayodya Kertanegara, Seni Rupa Pertunjukan, dan Pakeliran Layar Lebar Wibisana Murbeng Bumi.

Ketiga, dalam bidang kerjasama, ISI Denpasar tetap konsisten dengan Program “ngayah”ke desa-desa untuk membantu masyarakat dalam pembinaan dan pergelaran seni, berpartisipasi dalam kegiatan Pesona Budaya Bali di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Pesta Kesenian Bali XXXVII, Bali Mandara Mahalango II, HUT Pemda Bali 2015. Satu “berkah” kerjasama yang diperoleh ISI Denpasar pada tahun 2015 ini adalah Bapak Gubernur Bali telah mengijinkan penggunaan Taman Budaya sebagai akses masuk, tempat perkuliahan praktek, dan pergelaran serta pameran karya seni kepada ISI Denpasar. Dalam kesempatan yang sangat baik ini juga, atas nama keluarga besar ISI Denpasar saya menyampaikan terima kasih dan salam hormat yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gubernur Provinsi Bali beserta jajarannya.

Dalam bidang Kerjasama luar negeri, kegiatan workshop kolaborasi telah dilakukan oleh mahasiswa ISI Denpasar dengan mahasiswa dan Suratani Rajabath University dan Nakorn Tamarat University di Thailand Selatan pada akhir 2014 yang lalu, workshop kolaborasi dengan mahasiswa Ochanomizu University, Jepang pada bulan Juni 2015. Pada bulan September 2014, 2 orang dosen ISI Denpasar berpartisipasi dalam Workshop Budhi’S Art di Bangkok, Thailand, dan pada akhir bulan Mei 2015 sebanyak 33 dosen dan mahasiswa ISI Denpasar mengikuti Festival The Spiritual Dimension of Rice Culture, di Bangkok, Thailand Pada bulan September 2015 yang akan datang 3 orang dosen ISI diundang sebagai pembicara pada Seminar Internasional yang diadakan oleh Centre for Archeology Princess Mahacakri Sirindhon, Thailand.

Bapak Gubernur, Hadirin yang saya muliakan,

Serangkaian dengan kegiatan Dies Natalis XII tahun 2015 ini, kami juga mengadakan Wisuda Sarjana Seni ke-14 sebagai salah satu pertanggungjawaban akademik lembaga ini kepada masyarakat. Sejumlah 177 orang Sarjana Seni S1 dan 22 orang Sarjana Seni S2 akan kami wisuda dihadapan hadirin yang terhormat pada hari ini. Dengan demikian jumlah alumni ISI Denpasar sejak tahun 2003 hingga 2015 adalah Sarjana S1 sejumlah 1927 orang dan Sarjana S2 sejumlah 91 orang. Tampil sebagai lulusan terbaik program S1 kali ini adalah I Putu Adi Septa Suweca Putra dan Program Studi Seni Karawitan dengan IPK 3,93, lulusan terbaik program S2 ada empat orang dengan IPK 3,92, yaitu I Ketut Muada, Ni Made Arini Hanindar Putri, Ni Made Sri Wahyuni Trisna, dan Ni Putu Yuda Jayanthi. Atas nama pimpinan lembaga saya mengucapkan selamat kepada para lulusan terbaik semoga anda dapat memaknai kesuksesan yang anda capai hari ini. Pada kesempatan yang baik ini izinkan saya menyampaikan beberapa patah kata khusus kepada para wisudawan dan wisudawati ISI Denpasar 2015.

Saudara-Saudara para wisudawan dan wisudawati yang terpelajar, atas nama sivitas akademika ISI Denpasar kami mengucapkan selamat atas keberhasilan anda sekalian, semoga anda menjadi berkah bagi keluarga, masyarakat dan almamater. Kami juga mengucapkan selamat kepada orang tua/wali karena kini Ibu dan Bapak telah memiliki seorang Sarjana Seni, semoga dapat memberikan kebahagiaan bagi keluarga. Terima kasih yang besar-besarnya kami sampaikan karena telah memilih ISI Denpasar sebagai tempat menuntut ilmu dan berinteraksi dengan kami selama kurang lebih empat tahun. Dalam kurun waktu tersebut jika ada kesalahan fan keikhlafan dan kami, mohon dibukakan pintu maaf yang selebar lebarnya. Seusai upacara wisuda ini, anda akan kembali ke masyarakat mengabdikan ilmu pengetahuan yang telah anda peroleh selama ini. Jika nanti anda telah bergelimang sukses berkarier, mungkin lebih sukses dari pada guru-guru anda, janganlah lupa bahwa anda masih tetap keluarga kita, yang pernah menimba ilmu di ISI Denpasar.

Saudara Saudaraku para wisudawan dan wisudawati, ketahuilah bahwa keberhasilan anda hari ini tidak bisa dilepaskan dan peranan para orang tua/wali, suami ataupun istri, bahkan mungkin pacar anda yang selalu berjuang dan berdoa demi keberhasilan anda. Untuk itu, tundukkanlah kepala anda sejenak untuk mengucapkan tenima kasih sebagai balasan terhadap jasa-jasa yang mereka telah berikan kepada anda. Kami yakin bahwa tanpa dukungan dan bantuan itu anda tidak akan mungkin berhasil meraih gelar sarjana dan diwisuda pada hari ini.

Akhirnya kami ucapkan selamat jalan dan selamat berjuang semoga anda mencapai sukses di dalam menempuh karier anda masing-masing.

Bapak Gubernur dan hadirin yang saya muliakan,

Demikian, pidato dan laporan ini saya akhiri. Sebagai akhir kata izinkan kembali memanjatkan doa dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang diberikan. Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh panitia dan berbagai pihak yang telah menyiapkan acara wisuda ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada hadirin semuanya atas perhatian dan kesabarannya mengikuti acara ini. Tidak lupa saya mohon maaf yang sebesar besarnya jika dalam penyelenggaraan acara ini ada hal-hal yang kurang berkenan.

 

Sekian dan Terima Kasih

Om Shanti, Shanti, Shanti Om

 

Rektor,

Dr. I Gede Arya Sugiartha,SSKar., M.Hum

Nip. 196612011991031003

Laporan Rektor Dies Natalis XI Dan Wisuda Sarjana Seni XIII Tahun 2014

Laporan Rektor Dies Natalis XI Dan Wisuda Sarjana Seni XIII Tahun 2014

foto rektor

 

MENINGKATKAN POTENSI DIRI MENUJU
PUSAT UNGGULAN SENI BUDAYA

Yth. Bapak Gubernur Provinsi Bali,
Yth.Anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar,
Yth. Para Bupati dan Walikota Se-Bali,
Yth. Para Konsul jenderal Negara Sahabat,
Yth. Sekretaris dan Para Anggota Senat ISI Denpasar,
Ysh. Para Pimpinan Perguruan Tinggi Seni Se-Indonesia,
Ysh. Para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Se-Bali,
Ysh. Koordinator Ropertis Wilayah VIII,
Ysh. Para Mitra Kerja ISI Denpasar (Univ Ciputra, I3entara Budaya, DDO)
Ysh. Para Budayawan, Seniman dan Tokoh Masyarakat,
Ysh. Para Pejabat di Lingkungan ISI Denpasar,
Ysh. Seluruh Sivitas Akademika dan Alumni ISI Denpasar,
Ysh. Para Wisudawan-Wisudawati beserta keluarga,
Ysh. Para Tamu Undangan dan hadirin yang berbahagia,
Om Swastyastu,
Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,
Puji dan rasa syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia yang diberikan sehingga pada han ini kita dapat bertemu dalam keadaan sehat dan bahagia.

Semoga pada hari-hari berikutnya kita senantiasa dalam perlindungan dan kasih Tuhan, diberi kekuatan lahir dan batin, pikiran jernih, dan kelapangan hati. Pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan selamat datang di Kampus Budaya Mandala ISI Denpasar, diiringi ucapan terima kasih atas kesediaannya memenuhi undangan kami. Khusus bagi saudara-saudara kita umat muslim kami mengucapkan selamat menuaikan ibadah puasa dan “Selamat Merayakan Idul Fitri’ mohon maaf lahir dan batin.
Hari ini, Sabtu, tanggal 26 Juli 2014, ISI Denpasar merayakan Dies Natalis XI dan Wisuda Sarjana Seni XIII sebagai ritual tahunan untuk menandai setiap fase perjalanan lembaga ini. Pada perayaan Dies Natalis kali ini ISI Denpasar mengangkat tema “Meningkatkan Potensi Diri Menuju Pusat Unggulan Seni Budaya” Tema ini mengandung makna semangat untuk berbenah, semangat untuk berkreativitas dan semangat untuk mengabdi guna mewujudkan ISI baru yang berkualitas dan berdaya saing. Kritikan, Saran, dan masukan yang ditujukan kepada ISI Denpasar belakangan ini merupakan motivasi yang sekaligus menandai kecintaan rnasyarakat terhadap lembaga ini. Artinya, ISI Denpasar kini semakin “seksi” semakin rnenarik dan menjadi tumpuan harapan masyarakat untuk dapar melahirkan serjana seni yanghandal dan berkarakter Indonesia. Menyambut tema tersebut, orasi ilmiah kali ini akan disampaikan oleh Bapak Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., MA dengan judul “Aktivasi Taksu Dalam Pendidikan Seni di Perguruan Tinggi”. Pada kesempatan ini juga ISI Denpasar akan memberikan penghargaan “Ciwa Nataraja” kepada dua tokoh pengabdi seni,yaitu Bapak I Nyoman Mandra (seniman seni lukis gaya Kamasan, Klungkung) dan Bapak I Made Keranca (seniman pengabdi seni kakebyaran Bali Utara).

Hadirin yang berbahagia,

Berdasarkan rekonstruksj masa lampau, ISI Denpasar lahir pertama kali dengan nama ASTI Denpasar pada tahun 1967, kemudian mendapat peningkatan status menjadi STSI Denpasar pada tahun 1988, dan akhirnya menjadi ISI Denpasar pada tahun 2003. Pendirian ASTI dimotori oleh Pemerintah Daerah melalui LISTIBIYA Provinsi Bali bertujuan untuk segera menimbangterimakan bakat-bakat seni generasi tua kepada generasi penerusnya. Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Denpasar menjalankan konsep pendidikan vokasi yang lebih mengedepankan pembelajaran praktek (penyajian dan penciptaan). Ketika berubah menjadi STSI, konsep pembelajaran masih didominasi oleh praktek dengan melahirkan seniman setingkat sarjana (SST, SSKar, SSP), kemudian secara bertahap mengembangkan ranah akademik dengan menyeimbangkan kegiatan praktek dan teoritis. Konsepsi pembelajaran seperti inilah akhirnya menjadi ciri khas ISI Denppasar, tujuannya agar melahirkan sarjana yang tidak hanya bisa bercerita dan berteori tentang seni melainkan bisa mencipta sekaligus menyajikan seni dengan baik. Perjalanan ISI Denpasar sesuai Renstra 2010-2014, dewasa ini telah berada pada tahun penghujung. Berdasarkan hasil evaluasi diri dengan mencermati kondisi riil ISI Denpasar selama sebelas tahun terakhir ini (2003-2014) menunjukkan hal-hal sebagal berikut. Pertama, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar kini mengelola duabelas program studi S1 dan satu program studi S2, menunjukkan luasnya cakrawala keilmuan seni. Mahasiswa yang datang ke ISI Denpasar adalah by choice (dengan pilihan), yaitu mereka yang telah memiliki ketetapan hati untuk menjadi sarjana seni. Didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai serta sumber daya yang berkualitas, ISI Denpasar menjadi pilihan tepat bagi generasi muda untuk menempa diri menuju cita-cita. Kedua, karakteristik masyarakat Bali yang menjadikan seni sebagai bagian integral kehidupannya menyebabkan pengembangan kreativitas seni budaya mendapat dukungan yang maksimal. Terkenalnya Bali sebagal destinasi utama pariwisata Indonesia memberi peluang bagi ISI Denpasar untuk mengembangkan kerjasama balk dalam skala lokal, nasional, maupun internasional.Ketiga, harus pula didasari dibalik kekuatan dan peluang yang ada ISI Denpasar masih memiliki beberapa kelemahan yang berpotensi menjadi ancaman jika tidak segera diatasi Akreditasi program studi di ISI Denpasar yang sebagian besar baru bernilai B, memberi indikasi bahwa manajemen pengelolaan pendidikan masih perlu dibenahi secara terus menerus. Pengembangan bidang penciptaan dan pengkajian masih belum seimbang. Dalam hal mencipta, mendesain, dan menyajikan karya seni dosen dan mahasiswa ISI dapat dikatakan “excelence”, namun dalam bidang pengkajian masih perlu ditingkatkan. Keempat, ancaman yang dihadapi ISI Denpasar pada umumnya berkaitan dengan merebaknya paradigma berfikir positivistik dan rasionalitas yang sering mengabaikan sendi-sendi imajinatif sehingga kualitas karya seni sering dipertaruhkan untuk kepentingan-kepentingan ekonomi belaka. Ketika kesenian Bali kini menjadi ruang publik yang diperebutkan, ISI Denpasar harus mampu memberi pencerahan untuk mengembalikan dunia seni kepada fitrahnya sebagai pembentuk karakter bangsa. Adanya persaingan pasar kerja yang semakin ketat, ISI Denpasar telah memberikan pengetahuan kewirausahaan kepada peserta didik agar menjadi sarjana seni yang integrated professional, artinya memiliki ketrampilan yang handal dan mampu menjadikan seni sebagai sumber penghidupannya.

Hadirin yang saya hormati,

Selarna satu tahun terakhir (Juli 2013 s/d Juli 2014) ISI Denpasar telah melaksanakan program-program rutin di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama. Pada kesempatan yang baik ini izinkan saya menyampaikan beberapa program unggulan dan pencapaian kinerja sebagai berikut Dalam bidang pendidikan ISI Denpasar telah sukses mengembangkan empat program studi baru yaitu, Desain Fashion, Sendratasik, Seni Musik Barat, dan Televisi dan Film. Kini keempat program studi ini “laris manis’ mendapat sambutan calon seniman dan desainer muda ditandai dengan membludaknya pelamar. Guna menjamin kualitas penyelenggaraan program-program studi baru ini mulai tahun 2014 secara bertahap ISI Denpasar akan membangun beberapa fasilitas pendidikan, seperti studio seni tari, laboratorium media rekam dilengkapi stasiun televisi, gedung konser hall musik, dan galeri seni rupa. Program Pascasarjana ISI Denpasar yang kini telah menempati rumah baru di lantai satu gedung ini, selain sebagai pusat pembelajaran, juga akan dikembangkan menjadi pusat kajian ilmu-ilmu seni dan desain. Dengan konsep pembelajaran lintas bidang ilmu, berbagai kajian dan penciptaan seni yang telah dilakukan di Program Pascasarjana diharapkan dapat melahirkan ilmu-ilmu seni yang baru. Hal lain di bidang pendidikan yang sedang dipersiapkan oleh ISI Denpasar adalah apa yang disebut dengan program Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).Program KKNI adalah kerangka Penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyetarakan, menyandingkan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dengan bidang pelatihan serta pengalaman kerja dalam skhema Pengaku kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan (nanti setelah KKNI ditetapkan, seorang seniman yang hebat kendatipun tidak pernah mengenyam Pendidikan, dapat diberi kualifikasi setara dengan magister atau doctor sehingga ia berhak untuk mengajar di perguruan tinggi sesuai dengan bidang keahliannya). Program ini kita sambut baik, karena sangat banyak seniman seniman Bali yang pantas diberi kualifikasi sesuai dengan bidang keahliannya. Bidang penelitian, secara bertahap, pelan tapi pasti, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa ISI Denpasar semakin berkualitas. Keberhasilan para dosen ISI untuk merebut berbagai hibah penelitian di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan di lembaga lainnya tidak lepas dan tumbuhnya kesadaran akan tugas pokoknya, selain juga dirangsang oleh peningkatan anggaran penelitian setiap tahun. Dalam bidang penciptaan karya seni, dua hari yang lalu ISI Denpasar telah meluncurkan dan mempublikasikan delapan karya terbaru Seni Pertunjukan dan empat karya eksperimental Seni Rupa dan Desain.Penciptaan karya seni yang merupakan kerja sama antara dosen, alumni, dan mahasiswa ini selain bertujuan untuk mengobati kerinduan masyarakat akan hadirnya karya-karya terbaru ISI juga untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa ISI Denpasar selalu kreatif dan adaptif dalam mengikuti perkembangan zaman. Dalam bidang pengabdian kepada masyarakat ISI Denpasar tetap meneruskan program unggulan “ngayah ke desa-desa”, berinteraksi dengan masyarakat, membantu membangkitkan potensi seni masyarakat, dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Hubungan yang harmonis dengan seluruh masyarakat desa di Bali inilah menjadikan ISI Denpasar tidak dipandang sebagai “menara gading” melainkan menjadi rahmat bagi masyarakat dan semesta alam. Membludaknya permintaan masyarakat terhadap kehadiran mahasiswa ISI Denpasar pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mengalirnya permintaan pembina, juri, nara sumber, dan seni “pesanan” oleh masyarakat adalah bukti nyata kepercayaan dan kecintaan masyarakat terhadap ISI Denpasar. Bidang kerjasama, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, ISI Denpasar terus menerus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri. Berbagai MOU telah ditandatangai dan pada hari ini ISI Denpasar akan menandatangani nota kesepahaman dengan lima lembaga, yaitu Pemerintah Kabupaten Tabanan, Pemeritah Kabupaten Klungkung, Universitas Ciputra (Jakarta), Bentara Budaya Bali, dan DDO. Satu bentuk kerjasama menarik yang terjadi secara alami dalam satu tahun belakangan ini adalah “pariwisata pendidikan”. Dapat kami informasikan bahwa hingga pertengahan tahun 2014 ini ISI Denpasar dikunjungi oleh ratusan siswa, mahasiswa, dan guru dan dosen lembaga pendidikan mulai dan SMP, SMA, Perguruan Tinggi, baik dan dalam maupun luar negeri. Mereka berwisata menyaksikan proses pembelajaran, mengadakan workshop dan pentas bersama, dan mengunjungi musium gamelan terbesar di dunia yang dimiliki ISI Denpasar.

Bapak Gubernur, Hadirin yang saya  muliakan

Serangkaian kegiatan Dies Natalis XIII ini kami juga akan mewisuda 170 orang sarjana seni S1 dan S2 dari Sembilan program studi. Tampil sebagai peraih IPK tertinggi program S1 adalah I Gede Tilem Pastika dan Program Studi Seni Tari dengan IPK 3,89 (Cumlaude) peraih IPK tertinggi program S2 adalah Dewa Ayu Putu Leliana Sari dengan IPK 3,88 (Cumlaude). Berkenaan dengan pelepasan sarjana kali ini, ijinkan saya menyampaikan sepatah dua patah kata kepada para wisudawan dan wisudawati ISI Denpasar 2014. Saudara saudaraku para wisudawan dan wisudawati yang terpelajar, atas nama sivitas akademika ISI Denpasar saya mengucapkan selamat atas keberhasilan anda sekalian. Kami sangat bangga menyaksikan ketekunan dan kegigihan anda dalam menempuh pendidikan, sehingga kini anda menjadi sarjana-sarjana seni yang baru. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan karena anda telah memilih ISI Denpasar sebagai tempat menuntut ilmu dan berinteraksi dengan kami selama kurang lebih empat tahun. Dalam kurun waktu tersebut jika ada kesalahan dan keikhlafan dan kami, mohon dibukakan pintu maaf yang selebar lebarnya. Seusai upacara wisuda ini, nanti anda akan kembali ke masyarakat mengabdikan ilmu pengetahuan yang telah anda peroleh selama ini. Tunjukkanlah jati diri, komitmen, dan rasa pengabdian sehingga anda benar-benar menjadi sarjana yang berguna bagi masyarakat. Kami dan almamater anda juga berharap agar anda tidak lupa memberikan sumbangan pemikiran dan menjaga nama baik ISI denpasar. Saudara saudara ku para seniman muda yang handal, ketahuilah bahwa keberasilan hari ini tidak bisa lepas dari peranan para orang tua/wali, suami ataupun istri, bahkan mungkin pacar anda yang selalu berjuang dan berdoa demi keberhasilan anda. Untuk itu, tundukkanlah kepala anda sejenak untuk mengucapkan terima kasih sebagal balasan terhadap jasa-jasa yang mereka telah berikan kepada anda. Kami yakin bahwa tanpa dukungan dan bantuan itu anda tidak akan mungkin berhasil meraih gelar sarjana dan diwisuda pada hari ini. Akhirnya kami ucapkan selamat berjuang semoga mencapai sukses di dalam menempuh karier anda masing-masing.

Bapak Gubernur dan hadirin yang saya muliakan
Demikian, pidato dan laporan ini saya akhiri. Sebagai akhir kata izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan berbagai pihak yang telah menyiapkan acara mulai dan pra-dies hingga puncaknya pada hari ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada hadirin semuanya atas partisipasi, kehadiran, perhatian dan kesabarannya mengikuti acara ini. Tidak lupa saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam penyelenggaraan acara ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga ISI Denpasar terus berkembang menjadi kekuatan baru dan pusat unggulan dunia pendidikan tinggi Indonesia.

Sekian dan Terima kasih, “Om Shanti,Shanti,Santi Om”

Laporan Koordinator Seminar Akademik Tahun 2011

Laporan Koordinator Seminar Akademik Tahun 2011

 

Laporan Koordinator Seminar Akademik rangkaian Dies Natalis VIII, Wisuda Sarjana IX  dan Pengenalan Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, 25 Juli 2011

Oleh: Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.Hum

 

 

Bapak Rektor Yang Kami Hormati

Bapak Para Pembantu Rektor Yang Juga Kami Hormati

Bapak Dekan FSP  dan Ibu Dekan FSRD Yang Juga Kami Hormati

Bapak dan Ibu Para Pembantu Dekan dari Kedua Fakultas,  serta para

Ketua Prodi di Lingkungan ISI Denpasar yang  juga saya hormati

 

Om Swastiastu.

Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka kita bisa berkumpul diruangan ini untuk memperbincangkan pembangunan karakter bangsa yang kita butuhkan saat ini dalam kondisi bangsa yang sedang mengalami goncangan-goncangan baik politik, sosial maupun budaya.

Semua goncangan-goncangan yang terjadi di negara kita ini bermuara pada lemahnya karakter bangsa, oleh karena itu reformasi moral untuk menuju pada karakter bangsa yang utuh dan beradab perlu dimulai saat ini. Landasan cultural dan filosofis kebangsaan yang tertuang pada Pancasila dan UUD  45 harus dijadikan acuan dalam rangka membangun karakter bangsa.

Kemerosotan moral dan kelemahan karakteristik yang sedang dialami oleh bangsa ini mudah-mudahan,  tahap demi tahap bisa dibuka baik melalui evaluasi diri, introspeksi diri serta perbincangan-perbincangan melalui seminar atau dialog-dialog lainnya yang pada akhirnya karakteristik bangsa yang bermoral dan beradab bisa dibangun dalam menghadapi tantangan bangsa kedepan. Untuk kepentingan tersebut, seminar ini ingin menyumbangkan setitik pemikiran yang berpijak pada proses kreaktivitas dalam bidang seni seperti yang dikembangkan oleh ISI  Denpasar sebagai lembaga pendidikan kesenian, dengan “Melalui Proses Kreaktivitas kita Membangun Karakter Bangsa”.

Perlu kami laporkan bahwa:

Peserta seminar  yang kami undang adalah sebanyak 120 orang yang berasal dari seluruh prodi yang ada di ISI Denpasar. Sebagai Nara Sumber kami juga mengundang  Dr. I  Made Gede Arimbawa, M.Sn, I Kadek Suartaya, SSkar., M.Si dan I Made Wardana, seorang Alumni yang bekerja di Belgia. Sebagai Moderator  sidang  adalah  Dr. Ni Luh Sustyawati.

Demikianlah laporan kami semoga seminar ini berjalan dengan baik, terimakasih dan kami akhiri dengan Prama Santi ,

Om Santi Santi Santi Om.

Laporan Rektor Pada Dies Natalis VIII, Wisuda Sarjana Seni IX, Dan Pengenalan Guru Besar

LAPORAN REKTOR PADA DIES NATALIS VIII, WISUDA SARJANA SENI IX, DAN PENGENALAN GURU BESAR INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR, 28 JULI 2011

Yth.  Bapak Gubernur, Bupati, dan Walikota se Bali

Bapak Gubernur Sulawesi Tengah (Kadisbudpar)

Bapak Rektor dan ibu Rektor PTN/PTS/Direktur Poltek se Bali.

Kordinator Kopertis Wil VIII

Dewan Penyantun ISI Denpasar

Anggota Senat Akademik ISI Denpasar

Rektor dan Ketua dilingkungan  BKS PT Seni se Indonesia

Dean of ALVA (Architecture, Landscape, and Visual Arts), UWA

Para Konsul Negara sahabat

Ketua Listibya Bali

Ketua PHDI Bali

Jero Bendesa, Kelian Banjar, Para pengelingsir,  Sesepuh Banjar, dan Ketua Teruna Teruni

Ikatan Alumni ISI Denpasar

Civitas Akademika dan keluarga besar ISI Denpasar

Seluruh Wisudawan beserta keluarga

Para seniman, budayawan, para tamu undangan dan seluruh hadirin yang berbahagia.

OM Swastyastu,

Ass.WW

Salam Sejahtera Bagi kita semua, dan Selamat Pagi.

Mengawali laporan ini, marilah kita panjatkan doa puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNYA lah kita dapat berkumpul di gedung Natya Mandala ini dalam acara Dies Natalis VIII,  Wisuda Sarjana Seni IX, dan pengenalan  Guru Besar ISI Denpasar. Selanjutnya, ijinkanlah saya, atas nama keluarga besar ISI Denpasar, mengucapkan selamat datang kepada seluruh undangan dan hadirin, disertai ucapan terimakasih atas kesediaannya memenuhi undangan kami.

Hadirin yang kami muliakan

Pada hari ini, Kamis 28 Juli 2011, akan diwisuda 170 orang mahasiswa lulusan tahun akademik 2010/2011 dengan perincian 64 orang dari Fakultas Seni Pertunjukan dan 104 orang dari Fakultas Seni Rupa dan Desain. Secara lebih detail wisudawan yang berasal dari Fakultas Seni Pertunjukan terdiri dari: 27 PS Tari, 31 PS Karawitan, dan  6 PS Pedalangan; sedangkan wisudawan Fakultas Seni Rupa dan Desain terdiri dari :  28 PS SR Murni , 21 Desain Interior , 50 DKV , 2 Kriya Seni , dan Fotography 5 orang. Dengan diwisudanya 170 orang mahasiswa pada hari ini, maka sejak tahun 1973 hingga tahun 2011 (dari ASTI hingga ISI) telah berhasil diwisuda sebanyak 2264 orang yang meliputi Sarjana Muda, Seniman Setingkat Sarjana, dan Sarjana Seni.

Selanjutnya pada kesempatan yang bersejarah ini, akan diperkenalkan Guru Besar Bidang Desain Interior ISI Denpasar atas nama Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa., M.Kes., sekaligus akan membawakan orasi ilmiahnya dengan judul: Konsep Estetika dan Teknis Dalam Bingkai Ergonomi Total Pada Desain Interior. Selain itu, melalui kesempatan yang baik ini pula, kami umumkan bahwa mulai tahun ajaran 2011/2012, ISI Denpasar secara resmi membuka Program Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, No.: 90/E/O/2011, tanggal 27 April 2011.

Para undangan yang kami hormati

Untuk memberikan gambaran perkembangan selama 3 tahun terakhir penyelenggaraan pendidikan tinggi di lingkungan ISI Denpasar, dan sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja sekaligus pertanggungan jawab Rektor, dapat dilihat pada Laporan Rektor yang dipersembahkan pada Dies Natalis VIII dan Wisuda Sarjana Seni IX ISI Denpasar Tahun 2011. (Laporan itu tidak akan saya baca).

Yang perlu saya garis bawahi adalah , meskipun kami telah berusaha untuk bekerja secara maksimal, kekurangan dan masalah pastilah selalu ada. Kenapa demikian? Tidak lain dan tidak bukan karena ISI Denpasar ini adalah sebuah lembaga pendidikan. Terkait dengan hal tersebut, sekali lagi saya ingin mengutip pernyataan Bapak Menteri Pendidikan Nasional (Prof. Dr. M. Nuh). yang mengatakan bahwa dunia pendidikan itu tidak akan pernah kekurangan masalah ,karena yang dikelola adalah manusia dan ilmu. Maka dari itu janganlah pernah khawatir kita akan kekurangan masalah sebab stok masalahnya cukup banyak (termasuk ISI Denpasar, tentunya). Yang penting adalah bagaimana kita mencari solusi yang sebaik-baiknya terhadap masalah itu, bukan justru sebaliknya yaitu menambah masalah baru atau merupakan bagian dari masalah itu sendiri.

Hadirin yang berbahagia,

Menyadari bahwa tantangan yang dihadapi ke depan semakin tidak ringan maka dalam konteks persaingan lokal, nasional, dan global, kami telah mencanangkan bahwa ISI Denpasar diharapkan dapat menjadi Perguruan Tinggi Seni yang berbasis keunggulan lokal dengan kualitas bertaraf internasional. Strategi pencapaiannya adalah melalui tiga pilar sesuai dengan yang dicanangkan Kemdiknas yaitu: power sharing, Sinergy dalam proses, dan pemanfaatan IT.

Para undangan yang kami hormati

Dalam kaitannya dengan go international, ISI Denpasar terus berusaha keras meningkatkan diri baik ke luar maupun ke dalam. Peningkatan SDM ke luar dan ke dalam dilakukan secara kompetitif,  berkesinambungan, sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku. Kami bersyukur bahwa dalam rangka peningkatan kualitas SDM untuk mahasiswa khususnya, pada tahun akademik 2011/2012, ISI Denpasar kembali terpilih sebagai peserta ”Student Mobility  dan Credit Transfer Programme, Malaysia-Indonesia-Thailand (MIT). Program ini merupakan program inovatif yang digulirkan Ditjen Dikti sejak tahun 2010.  Lebih jauh, usaha-usaha peningkatan SDM dilakukan pula melalui muhibah seni ke luar negeri dengan pola :pagelaran/pameran, workshop, seminar,  kolaborasi, dan komparatif study. Peningkatan kualitas dosen melalui jalur pendidikan, magang, penelitian, dan penerbitan, juga terus digalakkan; termasuk   peningkatkan kualitas  Mudra: Journal of Arts and Culture dan penerbitan lainnya. Selain itu, kami juga sangat berterimakasih kepada para mahasiswa dan dosen yang telah mampu menunjukkan daya kreatifitasnya yang tinggi lewat pagelaran atau pameran yang dipersembahkan pada even-even yang sangat bergengsi.

Hadirin yang berbahagia.

Dalam kaitannya dengan membangun karakter dan jatidiri bangsa, seni dapat dipakai sebagai salah satu sarana untuk menanamkan “pondasi maya”. Yang dimaksud dengan pondasi maya adalah pondasi yang secara kasat mata tidak kelihatan. Sifatnya adalah non-fisik, namun itu ada, misalnya berupa filasafat, konsep, nilai, dan kearifan lokal lainnya. Pondasi maya adalah sebuah analogi. Ibarat membicarakan sebuah bangunan, maka kalau kita menyebut pondasi pada umumnya kita berbicara tentang pondasi fisik yang kasat mata misalnya yang terbuat dari beton. Namun harusalah diingat bahwa pondasi fisik yang dilihat sebenarnya didasari konsep yang mengandung filsafat, nilai, atau kearifan lokal yang lain. Dengan pondasi yang kuat maka seyogyanya akan menghasilkan sebuah bangunan kuat dan memiliki jatidiri. Selanjutnya, apabila kita kaitkan dengan pembentukan karakter seorang anak didik, maka  guru, dosen, terlebih lagi Guru Besar, seyogyanya menjadi panutan atau model.

Hadirin yang kami muliakan.

Pada kesempatan yang berbahagia ini hadir ditengah-tengah kita mereka yang berpretasi pada tahun 2011. Mereka itu adalah:

Dosen Berprestasi:

1. Cok Istri Ratna Cora Sudharsana, S.Sn. M.Si. (Desain Interior)

2. Ni Ketut Dewi Yulianti, SS.,Mhum (Karawitan).

3. Drs. I Nengah Sarwa, M.Pd. (Karawitan).

Pengelola Keuangan Berprestasi

1. Ni Made Erny Lestari, SE. (Staf Subag Keuangan BAUK)

2. Ida Ayu Putu Sri Citrawati, SE. (Staf Subag Keuangan BAUK

Laboran Berprestasi

1. I Made Gede Putra Jaya, S.Sn. (Laboran FSRD)

2. I Nyoman Japayasa, S.Sn. (Laboran  FSP)

Mahasiswa Berprestasi

1. I Nengah Ari Wijayanti (Seni Tari, FSP)

2. Haikal Agung Pratama Putra Supit (Desain Interior FSRD)

3. Ni Putu Yuda Jayanthi (Kriya Seni FSRD).

Ketua Program Studi Berprestasi

  1. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si.  (Ketua Ps Fotografi)
  2. I Wayan Suharta, SSKar, Msi. (Ketua PS Karawitan)

Administrasi Akademik Berprestasi

  1. Ni Made Astari, SE. (Staf Akademik FSP)
  2. Friska Sitorus, S.Sos. (Staf Akademik FSRD)

Mhs Program Student Mobility dan Transfer Kredit MIT

1. A.A. Ngr. Gde Dharmata Amitaba (DKV_Tammasatt, Thailand)

2. Ni Made Sri Wahyuni (Tari-Tammasatt)

3. Hutfiatun (Desain Interior-

4.I Gede Suwidnya (Karawitan-

5. Aryo Agung (Fotografi-

Para Undangan yang kami muliakan

Sekarang ijinkanlah saya menyampaikan beberapa patah kata kepada para wisudawan yang  berbahagia. Atas nama seluruh civitas akademika ISI Denpasar, kami mengucapkan selamat atas keberhasilan Anda melewati masa-masa sulit selama Anda ditempa di kampus seni ini. Perjuangan yang tak mengenal lelah dan tekad pantang menyerah di jalan yang benar telah mengantarkan Anda “memukul GONG” pada hari ini diiringi air mata keharuan dan kebanggaan dari para orang tua, wali, pacar, dan seluruh hadirin yang ikut menjadi saksi sejarah, hanya sekali dalam hidup Anda.

Semangat, kerja keras, daya nalar dan kreatifitas yang tinggi tentu patut diacungi jempol dan patut dijadikan panutan dan kebanggaan kita semua. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati kami menghaturkan terimakasih atas segala perjuangan dan citra positif yang telah anda torehkan untuk kampus kita tercinta.

He kawan

Engkau datang, berjuang, dan kini harus pergi

Engkau harus pergi, pergilah dan pergi dengan kepala tegak

Pergilah kawan, tapi tetaplah disini

Kuterima sms dari seorang teman, kini kuteruskan kepadamu.

Ingatlah kawan

Tak selamanya hati seputih awan

Tak selamanya jiwa sebening embun

Bila lidah salah berucap

Tangan salah berbuat

Terimalah maaf, walau tangan tak sempat berjabat.

Pengalaman anda mengikuti pendidikan di kampus ini telah menjadi sejarah. Ingatlah, hari esok adalah sebuah misteri, dan sekarang adalah hari bahagia. Anda dilepas lembaga dengan penuh kebesaran dan kebanggaan. Anda diwisuda. Oleh karena itu, janganlah hanya memikirkan sakitnya cobaan yang pernah anda alami dalam studi, tapi renungkanlah akibat indah dari semua cobaan tersebut.  Semoga Tuhan selalu memberikan jalan terbaik dan kedamaian kepada kita semua.

Hadirin yang kami hormati,

Selanjutnya,  ijinkan pula kami menyampaikan ucapan selamat kepada Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa., M.Kes, dan keluarga, atas prestasi gemilang yang telah dicapai sehingga berhasil diperkenalkan sebagai Guru Besar  baru di lingkungan ISI Denpasar pada hari ini. Sebagai penyandang Guru Besar, sudah tentu tugas dan tanggung jawab menjadi semakin berat sesuai dengan aturan serta norma-norma yang berlaku. Singkatnya, seorang Guru Besar haruslah menjadi contoh dan panutan. Saya yakin, rekan saya Prof. Artayasa akan mampu mengemban tugas mulia ini demi kemajuan lembaga yang sangat kita cintai.

Para undangan dan hadirin yang kami hormati

Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan secara singkat.  Sekali lagi ijinkanlah kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak atas segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan kepada ISI Denpasar, baik itu instansi pemerintah, swasta dan perorangan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada kawan-kawan di FSP,  FSRD, dan semua panitia yang telah bekerja keras sehingga seluruh acara mulai dari kegiatan pra dies sampai pada acara puncak pada hari ini dapat terlaksana dengan lancar sesuai rencana.

Sambutan ini kami tutup dengan sekilas gambaran tentang networking ISI Denpasar, sebagai berikut.

Terimakasih

OM Shanti, Shanti, Shanti, OM.

Denpasar, 28 Juli 2010

Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA.

Laporan Rektor Selengkapnya

Pengantar

Laporan rektor

Lampiraan 1

Konsep Estetika Dan Teknis Dalam Bingkai Ergonomi Total Pada Desain Interior

Konsep Estetika Dan Teknis Dalam Bingkai Ergonomi Total Pada Desain Interior

ORASI ILMIAH

Pada Acara

PENGUKUHAN DAN PENGENALAN GURU BESAR

Prof. Dr.Drs. I Nyoman Artayasa., M.Kes

Guru Besar Bidang Desain Interior

Program Studi Desain Interior

Jurusan Desain

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR

OM SWASTYASTU,

Yang saya hormati:

  1. Ketua, Sekretaris dan seluruh anggota Senat Institut Seni Indonesia Denpasar
  2. Rektor dan Pembantu Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar
  3. Direktur Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar
  4. Para Dekan dan Pembantu Dekan dari kedua Fakultas di Institut Seni Indonesia Denpasar
  5. Ketua, Sekretaris, Ketua Lab, Ketua Program Studi dari kedua Fakultas di Institut Seni Indonesia Denpasar
  6. Rekan-rekan staff pengajar dan administrasi di Institut Seni Indonesia Denpasar
  7. Pengurus Dharma Wanita Institut Seni Indonesia Denpasar
  8. Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan dan seluruh mahasiswa di lingkungan Institut Seni Indonesia Denpasar
  9. Para pejabat dari berbagai PTN, PTS, Lembaga Pemerintahan maupun Lembaga Swasta yang hadir
  10. Para orang tua/keluarga wisudawan
  11. Adik-adik para wisudawan dan
  12. Para undangan lainnya yang hadir pada kesempatan ini.

 Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas anugerah Beliau peristiwa hari ini dapat terjadi. Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan perkembangan pemikiran dan kajian saya dengan judul ”KONSEP, ESTETIKA DAN TEKNIS DALAM BINGKAI ERGONOMI TOTAL PADA DESAIN INTERIOR”

Hadirin yang saya muliakan

Pendahuluan

Desain interior diwujudkan untuk memecahkan masalah manusia berkaitan dengan pewadahan aktivitas dalam ruang, guna tercapainya kenyamanan keamanan, efektifitas dan peningkatan produktivitas yang sesuai dengan karakter manusia dan budayanya.

Konsep dalam desain interior adalah dasar pemikiran desainer dalam memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan pemilik, pendataan dan lingkungan.

Unsur estetika dibangun dalam desain interior berdasarkan pada unsur dasar pembentuk estetika dan mengolahnya ke dalam prinsip-prinsip estetika yang terdiri dari proporsi, keseimbangan, kesatuan, irama, komposisi, vocal point dan lainnya.

Sedangkan unsur teknis yang menjadi garapan  dalam desain interior adalah civitas;  elemen pembentuk ruang; elemen pelengkap pembentuk ruang; fasilitas ruang;  utilitas ruang;  dekorasi dan aksesori ruang; main entrance; maintenance.

Ergonomi dipastikan harus membingkai  ke tiga unsur besar dalam desain interior tersebut, sebab bagaimanapun desain interior yang diwujudkan akan digunkanan oleh manusia, oleh karena itu, harus mampu memberikan kenyamanan dan keamanan.

Hadirin yang saya muliakan

Konsep

Secara umum konsep merupakan ide atau pengertian yang diabstraksikan dari peristiwa konkrit (Depdikbud, 1992). Lebih lanjut, secara mendasar konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Konsep dalam desain interior adalah dasar pemikiran desainer dalam memecahkan permasalahan atau problem desain (Prabu, 2005). Pemecahan masalah dalam desain interior berkaitan dengan pendataan manusia, ruang dan lingkungan. Dalam desain interior konsep memegang peranan yang sangat penting, dengan konsep seluruh permasalahan yang dipecahkan dalam desain diformulasikan ke dalam satu perumusan yang bersifat abstrak, sebagai landasan atau panduan untuk diterjemahkan ke dalam tataran teknis (Santosa, 2005). Konsep kemudian merasuk keseluruh elemen estetika dalam desain mulai dari titik sampai dengan bidang yang dibentuk, mulai dari keseimbangan sampai titik pusat perhatian dan lain sebagainya. Demikian pula pengaruhnya sampai pada bagian dalam desain interior yang mengolah unsur organisasi ruang, sirkulasi, lantai, dinding, plafon, mebel dekorasi dan lainnya.

Estetika

            Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang, dan akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yang harmonis dari elemen-elemen keindahan yang terkandung pada suatu objek (Artini, 2000). Dalam hal memahami desain sebagai seni, maka selalu mengolah unsur-unsur pembentuk seni: titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, pola, warna, cahaya, bahan  dalam suatu keseimbangan, harmoni, irama, kesatuan, komposisi, nada titik pusat perhatian serta proporsi dan lain sebagainya. Keseluruhan unsur-unsur tersebut bersinergi dalam sebuah ruang membentuk desain interior yang indah yang mampu mewujudkan nilai simbolik dan budaya. Seperti yang diungkapkan oleh Santosa (2005) sebagai perwujudan nilai simbolik dan budaya, maka desain dapat dikaitkan dengan faktor nilai, pandangan hidup, kepercayaan, mitos dan lain-lain ke dalam wujud materi yaitu benda kongkrit yang berfungsi untuk mengungkapkan suatu nilai budaya tertentu.

Hadirin yang saya muliakan

Teknis

Untuk memecahkan masalah teknis, maka desain dapat dikaitkan dengan faktor fungsi, yang berguna untuk memenuhi kebutuhan dari fungsi-fungsi tersebut sehari-hari. Dalam hal ini desain dipandang sebagai suatu ilmu teknik yang pemecahan masalahnya secara objektif dan hasil temuannya dapat digeneralisir. Dalam hal ini unsur teknis yang menjadi pertimbangan dalam perancangan interior adalah: civitas;  situasi site;  elemen ruang yang terdiri dari: pengorganisasian ruang, pendaerahan, sirkulasi; elemen pembentuk ruang; elemen pelengkap pembentuk ruang; fasilitas ruang;  utilitas ruang;  dekorasi dan aksesori ruang; main entrance; maintenance.

Ergonomi

Ergonomi berasal dari dua kata Yunani yaitu ”Ergon” dan ”nomos” yang berarti kerja dan aturan. Ergonomi adalah ilmu interdisipliner yang mempelajari interaksi antara manusia dan objek yang digunakan serta kondisi lingkungan. Ergonomi adalah ilmu, teknologi dan seni untuk menserasikan alat-alat, cara kerja dan lingkungan, pada kemampuan, kebolehan dan batasan manusia, sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya  (Manuaba, 1998a).

Manuaba (1998b), lebih terperinci mengatakan manfaat penerapan ergonomi antara lain pekerjaan lebih cepat selesai, risiko penyakit akibat kerja kecil, kelelahan berkurang, dan rasa sakit berkurang atau tidak ada. Ergonomi juga diperlukan karena  adanya berbagai dampak pembangunan seperti adanya kecelakaan, adanya penyakit akibat kerja, adanya polusi, adanya ketidak puasan kerja, dan banjir serta bencana lainnya.

Ergonomi juga dikatakan sebagai manajemen, karena keberhasilan ergonomi, yang dimanfaatkan sejak perencanaan dan memperhatikan bagaimana memilih dan mengalihkan teknologi serta menyusun organisasi kerja yang tepat, dapat meningkatkan hubungan dan kepuasan kerja. Lebih jauh Manuaba (2001) mengungkapkan dari aspek definisi, ergonomi dan Total Quality Management  (TQM) punya tujuan yang sama yaitu berorientasi kepada dipenuhinya keinginan atau kebutuhan para pelanggan.

Konsep Estetika Dan Teknis Dalam Bingkai Ergonomi Total Pada Desain Interior, selengkapnya

Sambutan Ketua Jurusan Seni Karawitan Dalam Acara Workshop

Sambutan Ketua Jurusan Seni Karawitan Dalam Acara Workshop

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, karena berkat asung kertha wara nugrahanya kita dapat berkumpul di gedung Natya Mandala ISI Denpasar siang ini, dalam keadaan sehat walafiat, guna bersama-sama mengikuti acara pembukaan enam (6) kegiatan Assistensi Teknis Jurusan Seni Karawitan program hibah  I-MHERE  Sub-Component B.1. Batch III ISI Denpasar Tahun Anggaran 2010.

Selaku Koordinator kegiatan, sekaligus mewakili PIC, ijinkan pada kesempatan ini kami melaporkan beberapa kegiatan Technical Assistance atau Assistensi Teknis melalui program I-MHERE yang telah berhasil dilakukan dan yang akan dilaksanakan oleh Jurusan Seni Karawitan, sebagai berikut :

Pada tahun 2009 dengan program ”Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Pembuatan dan Pelarasan Gamelan” dalam kegiatan Assistensi Teknis, Mahasiswa Jurusan Seni Karawitan Semester V (pada saat itu), sudah berhasil melaras satu barung gamelan Smarandhana yang ada di Pusdok (dengan Instruktur : I Wayan Widia, S,Sn.), sehingga dapar dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran dalam mata kuliah Praktek Karawitan dengan baik.

Dalam program ”Rekonstruksi Repertoire, Konsep dan Nilai-nilai Karawitan Bali” telah berhasil merkonstruksi dua (2) repertoire gamelan Bali, yaitu : repertoire gamelan Selonding (Instruktur : Bapak Partha Gunawan) dan gamelan Bebarongan (Instruktur : Bapak I Wayan Jebeg). Materi yang berhasil direkonstruksi telah dimanfaatkan untuk meramu dan menambah materi mata kuliah ”Karawitan Teater II”.

Nampaknya hanya dengan merekonstruksi dua repertoire pada tahun 2009 itu, dirasakan masih sangat kurang, mengingat sampai sekarang hampir terdapat 36 jenis gamelan yang tersebar diberbagai pelosok daerah hingga menyebar keluar daerah Bali. Masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang spesifik dalam berbagai aktivitas sosial, budaya dan agama, serta memiliki ciri yang khas dengan style tersendiri.

Sambutan Jurusan Seni Karawitan dalam acara workshop selengkapnya

Loading...