Gemilang Panggungkan Seni Kolosal Ekologis

Gemilang Panggungkan Seni Kolosal Ekologis

Dari Pergelaran Segara Danu Batur, Festival Kesenian Indonesia, hingga Labuan Bajo

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis Candet Ding “Tantri Waruna” di Water Front City, Marina, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa (7/11).

ISI Denpasar secara gemilang berhasil mencipta tiga karya seni pertunjukan ekologis kolosal, yaitu berjudul: “Batur-Ulu-Pasuwakan”, “Waruna-Rakta-Samasta”, dan “Tantri Waruna” dengan masing-masing melibatkan 150-200 penyaji (penari, penabuh, musisi, koreografer, dan komposer). Ketiga karya kolosal tersebut secara terfokus menerjemahkan tema samudera, laut, pesisir, beserta seluruh ekosistem hayatinya, yang setaut kearifan lokal Segara Kerthi. Pergelaran “Batur-Ulu-Pasuwakan” diselenggarakan Selasa (17/10) di Pura Segara Danu Batur, Kintamani, Bangli; pergelaran “Waruna-Rakta-Samasta” pada pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI)+ XII 2023, Rabu (25/10) di Panggung Terbuka Nretya Mandala, kampus setempat; dan pergelaran Candet Ding “Tantri Waruna” Selasa (7/11) di Water Front City, Marina, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Seluruh pergelaran disambut antusiasme tinggi masyarakat, termasuk kalangan tokoh dan maestro seni.

Setiap pergelaran tersaji dengan tata artistik inovatif, koreografi berbasis lingkungan, diiringi komposisi musik-vocal hibrid, didukung properti pertunjukan multidimensi, serta dipadu permainan tata cahaya dan teknologi pengeras suara (sound system). Pergelaran “Batur-Ulu-Pasuwakan” melibatkan koreografer Oka Surya Negara, M.Sn., Sutirtha, M.Sn., dan Diah Pramanasari, M.Sn., dengan komposer Dr. Ketut Garwa, serta desainer properti Made Suparta, M.Hum., dan Cok. Alit Artawan, M.Sn. Pergelaran yang dikoordinir Diana Putra, M.Sn., ini disajikan secara kolaboratif unsur dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan pelaku seni Desa Adat Batur. Jero Gede Batur Duuran mengapresasi pergelaran kolosal ekologis tersebut, yang secara kontekstual menggali nilai-nilai kearifan lokal pasuwakan Batur, terlebih pergelaran ini disajikan serangkaian upacara-upakara Danu Kerthi.

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis “Batur-Ulu-Pasuwakan” di Pura Segara Danu Batur, Kintamani, Bangli, Selasa (17/10).

Seminggu setelah pergelaran Batur, ISI Denpasar kembali memukau seluruh partisipan FKI+ XII 2023, dengan persembahan pemanggungan seni pertunjukan kolosal “Waruna-Rakta-Samasta”. Partisipan FKI+ XII 2023 terdiri atas 9 (sembilan) Perguruan Tinggi Seni di Indonesia (ISBI Aceh, ISI Padangpanjang, IKJ, ISBI Bandung, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, STKW Surabaya, ISI Denpasar, dan ISBI Tanah Papua) serta 7 (tujuh) Perguruan Tinggi Luar Negeri (Phetchaburi Rajabhat University Thailand, Akademi Seni Budaya dan Warisan Kebangsaan (ASWARA) Malaysia, Okinawa Prefectural University of Arts Jepang, University of Western Australia, Nanyang Academy of Fine Arts, Singapore, National University of Singapore, dan Bydgoszcz University of Science and Technology, Polandia).

Pergelaran kolosal ini melibatkan koreografer Made Sidia, M.Sn., dan Gus Bang Sada, M.Sn., dengan komposer Sudirana, Ph.D., Ketut Sumerjana, M.Sn., serta Guntur E. Prasetyo, M.Sn., didukung desainer properti Nyoman Laba, M.Sn. Pergelaran “Waruna-Rakta-Samasta” secara khusus disajikan dalam imaji ruang bahari; properti utama berwujud perahu cadik Borobudur dipadu artistik tata cahaya dan video mapping. Wakil Rektor Bidang Akademik ASWARA Malaysia, Prof. Khairul Azril Ismail, mengagumi kesungguhan ISI Denpasar dalam membangun karya kolosal yang disajikan dalam pembukaan FKI+ XII 2023. “Sangat impresif, juga sukses menerjemahkan tema samudera secara kongkrit”.

Foto: Pergelaran Kolosal Ekologis “Waruna-Rakta-Samasta” pada Pembukaan Festival Kesenian Indonesia (FKI)+ XII 2023 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Serangkaian Bali Nata Bhuwana II tingkat Nasional, di Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dipergelarkan karya ekologis Candet Ding “Tantri Waruna”. Sebagai koreografer dipilih Dr. Kt. Suteja dan Kunti Aryani, M.Sn., komposer Dr. Gede Mawan dan Tiodore Adi Bawa, M.Sn. Candet Ding merupakan transformasi 90 tahun koregrafi Cak, yang diciptakan Wayan Limbak dan Walter Spies tahun 1930-an. Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng, M.Kes, mengapresiasi pertunjukan yang ditata sangat apik, terlebih ISI Denpasar mengundang salah satu sanggar dari Manggarai Barat untuk terlibat.  “Saya meminta Dinas yang menangani urusan kebudayaan dan ekonomi kreatif untuk belajar dalam menata pergelaran dengan ISI Denpasar”.

Ditanya tentang kiat bagaimana ISI Denpasar secara simultan berhasil mencipta dan mempergelarkan tiga karya kolosal bertema laut, Rektor ISI Denpasar, Prof. Kun Adnyana, menjelaskan bahwa dibutuhkan manajemen sumber daya yang efektif; masing-masing karya dibangun oleh satu tim yang secara terfokus bertanggung jawab atas penciptaan karya dan gelar diseminasi. ”Penyusunan konsep karya yang selaras dengan tema sentral Segara Kerthi dilakukan oleh seluruh pimpinan bersama-sama tim kreator. Berikut penyusunan skenario artistik, sinopsis, narasi, dan konsep properti; kemudian tim kreator diberi kemerdekaan untuk menerjemahkan”. Hal dimaksud dibenarkan Wakil Rektor Bidang Umum, Dr. Ketut Muka, bahwa ISI Denpasar memiliki jumlah dosen yang terbatas, namun dengan pelibatan tenaga kependidikan dan mahasiswa secara kolaboratif, kerja besar mencipta tiga karya monumental berhasil dilakukan secara simultan.

ISI Denpasar Raih 10 Juara dalam FKI+ XII Tahun 2023

ISI Denpasar Raih 10 Juara dalam FKI+ XII Tahun 2023

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama mahasiswa peraih juara Parama Patra Pawimba (Lomba Nasional) pada penutupan FKI+ XII 2023, Jumat, 27 Oktober 2023 di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar.

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) berhasil merebut sepuluh juara dari 11 tangkai lomba dalam Parama Patra Pawimba (Lomba Nasional) serangkaian Festival Kesenian Indonesia+ (FKI+) XII Tahun 2023. Lomba diselenggarakan di ISI Denpasar – Bali, Selasa, 24 Oktober 2023. Dari sepuluh juara, kampus seni terbesar di Bali ini meraih juara I pada dua tangkai lomba, yakni Juara I Lomba Fotografi melalui karya Putu Wahyu Widnyana. Satu lagi, Juara I Lomba Poster karya Raina Wijaya. Mereka merupakan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar.

Wahyu Widnyana mengadu karya foto berjudul “Menyatukan Perbedaan di Dalam Keberagaman Keindahan Budaya”. Dalam karyanya ini, Wahyu berhasil menggambarkan kekayaan keragaman budaya Indonesia dengan indah melalui model berbaju adat dari berbagai suku-suku di negeri ini. Karya fotonya menghadirkan visual yang memikat, mempertontonkan kekayaan ragaman budaya Indonesia, sekaligus menyuguhkan pesan betapa mulai persatuan dalam rancak perbedaan.

Sementara itu, karya Raina Wijaya juga sarat pesan tentang keragaman bangsa. Poster yang diciptakannya, berjudul “Harmoni Keragaman Bangsa,” menonjolkan desain visual dengan warna-warna cerah yang menarik perhatian. Ilustrasi dan tipografi yang unik dan kreatif menegaskan pesan harmoni dalam keragaman.

Foto: Karya foto Putu Wahyu Widnyana, peraih Juara I Lomba Fotografi

Foto: Karya poster Raina Wijaya, peraih Juara I Lomba Poster.

Dalam ajang seni bertaraf nasional ini tampak setiap kontingen bersaing ketat untuk meraih yang terbaik. Persaingan ditandai dengan semua juara dalam kategori lomba hampir habis dibagi rata oleh setiap kontingen. Para peserta lomba tampak berlomba penuh antusias. Setiap karya seni yang ditampilkan selalu menjadi magnet hingga menjadi hiburan menarik para undangan dan penonton.

Juara lomba diumumkan pada malam penutupan FKI+ XII 2023, Jumat, 27 Oktober 2023. Penghargaan juara diserahkan langsung oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar.

Sepuluh mahasiswa ISI Denpasar dari pelbagai program studi meraih juara II dan III dalam semua tangkai lomba. Dari sebelas tangkai lomba, ISI Denpasar hanya nihil juara pada tangkai lomba Monolog. Mahasiswa peraih juara tersebut, yakni I Komang Aryawan (Juara II Lomba Melukis), I Putu Spencer Gunawan (Juara III Lomba Film Pendek Kategori Sutradara), I Wayan Gede Merta Junaedi (Juara 3 Lomba Tatah Kulit), Made Adi Wirya Darma (Juara II Lomba Sketsa Arsitektur), I Komang Pramudia Indraswara (Juara II Lomba Art Fashion), Ni Putu Marshella Shadika (Juara III Lomba Menyanyi Solo), Pande I Made Yudha Laksana, Dwi Marta Adi Suryantara dan Jazz Baldwin Parluhutan Situmoran (Juara III Music Kontemporer), serta Kadek Arisoma Linggayona (Juara III Tari Kontemporer Kategori Penata Musik).

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengapresiasi kegiatan lomba-lomba serangkaian FKI+ XII 2023. Dia menjelaskan, Perhelatan bertajuk “Samudra-Rakta-Samasta” (Bahari Daya Cipta Seni Kini), 24 – 27 Oktober 2023 di Bali, benar-benar telah menjadi wahana aktualisasi prestasi dan dedikasi seluruh Perguruan Tinggi Seni se-Indonesia. Prestasi ini tiada lain untuk meneguhkan dan memajukan seni-budaya Bangsa Indonesia. “Seluruh telah tersaji dan mewujud berderet adikarya anak bangsa. Semua ini akan selalu dikenang-dikabarkan kepada generasi mahasiswa seni Indonesia,” ujarnya. (ISIDps/Humas)

Foto: Karya foto mahasiswa peserta Lomba Fotografi yang dipamerkan pada penutupan FKI+ XII 2023.

Menempa Jiwa Kreatif, Merawat Bahari

Menempa Jiwa Kreatif, Merawat Bahari

Festival Kesenian Indonesia (FKI +) XII, 2023 Resmi Dibuka

Foto: Rektor ISI Denpasar (Bali) bersama pimpinan perguruan tinggi anggota BKS-PTSI serta kontingen dari masing-masing perguruan tinggi seni pada malam pembukaan (FKI+) XII Tahun 2023, Rabu (25/10).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Festival Kesenian Indonesia (FKI+) XII Tahun 2023, pada 24 – 27 Oktober 2023. FKI+ dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN.Eng, melalui video, Rabu, 25 Oktober 2023. Seremoni pembukaan festival bertajuk Samudra-Rakta- Samasta (Bahari Daya Cipta Seni Kini) dilaksanakan di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar.

FKI merupakan kegiatan ‘biennale’ yang digelar rutin setiap dua tahun sekali di bawah naungan Badan Koordinasi Perguruan Tinggi Seni (BKPTS) Indonesia. Festival seni-desain prestisius ini bertujuan untuk memperkuat ikatan persaudaraan di antara perguruan tinggi seni se-Indonesia. FKI mengkolaborasikan seni pertunjukan, pameran, seminar, dan workshop.

Foto: Pergelaran Kolosal Samudra-Rakta-Samasta dalam Pembukaa FKI+ XII 2023 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Pembukaan FKI+ XII 2023 dihadiri oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, serta rektor dan ketua perguruan tinggi anggota Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI). Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari perguruan tinggi dunia yang turut berpartisipasi dalam FKI+ XII 2023, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan undangan lainnya.

Dalam acara dilaksanakan penyerahan bendera FKI dari Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana kepada Rektor ISI Padangpanjang Dr. Febri Yulika,S.Ag,M.Hum, sebagai tuan rumah perhelatan FKI XIII Tahun 2025 mendatang.

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan bendera FKI kepada Rektor ISI Padangpanjang Dr. Febri Yulika,S.Ag,M.Hum, sebagai tuan rumah perhelatan FKI XIII Tahun 2025 mendatang.

Pembukaan FKI+XII 2023 dimeriahkan dengan Pergelaran Kolosal Samudra-Rakta-Samasta (SRS). Pergelaran Kolosal ini merupakan kolaborasi megah garapan dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Pergelaran dibagi tiga babak yang secara umum merepresentasikan tantangan manusia dalam menyikapi kondisi ekosistem laut, termasuk eksploitasi, dan kerusakan alam.

Putri Titah Waruna Nuswantara, tokoh dalam pergelaran. Dia menggambarkan rasa sedih dan ketidakpuasan atas kerusakan alam hingga berharap agar generasi mendatang memperbaiki nasib laut dan bangsa ini. Putri dan Pangeran Waruna, Dewata Penerang dan Peneduh pun menjadi lambang harapan, kemajuan, dan perlindungan bagi Indonesia sebagai negeri bahari. Mereka bersama-sama menjaga kedaulatan laut dan menciptakan kemakmuran. Laut menjadi penghubung seluruh Indonesia, dan perahu-perahu Nusantara melambangkan persatuan dan kejayaan bangsa.

Adapun program yang akan diselenggarakan dalam FKI+ XII 2023 pada 24 – 27 Oktober 2023, yakni Kalang Kalangon Kawikon (Pergelaran), Rong Rupa Rakta (Pameran Seni Rupa-Desain), Parama Patra Pawimba (Lomba Nasional), Dharma Waskita Dwipantara (Seminar Internasional), Lampah Laku Lelangit (Workshop Maestro), Sastra Desa Mawacara (Jelajah Budaya), Pasamuan Maestro Nusantara (Diskusi Terpumpun Maestro), dan Bali-Bhuwana Adhikarya (Global-Bali Job Fair and Expo). (ISIDps/Humas)

Foto: Pergelaran Kolosal Samudra-Rakta-Samasta dalam Pembukaa FKI+ XII 2023 di Panggung Terbuka Nretya Mandala ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Foto: Rektor ISI Denpasar (Bali) bersama pimpinan perguruan tinggi anggota BKS-PTSI pada malam pembukaan (FKI+) XII Tahun 2023, Rabu (25/10).

Bali Bhuwana Adhykarya (Global-Bali Job Fair and Expo) Ramaikan FKI+ XII Tahun 2023

Bali Bhuwana Adhykarya (Global-Bali Job Fair and Expo) Ramaikan FKI+ XII Tahun 2023

Foto: Salah satu stand wirausaha mahasiswa ISI Denpasar dalam Bali Bhuwana Adhykarya (Global-Bali Job Fair and Expo) di depan Gedung Latta Mahosadi.

Serangkaian Festival Kesenian Indonesia+ XII Tahun 2023 (FKI+ XII 2023), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menyelenggarakan Bali Bhuwana Adhykarya (Global-Bali Job Fair and Expo) di depan Gedung Latta Mahosadi, 24 – 27 Oktober 2023.

12 usaha milik mahasiswa ISI Denpasar yang bergerak dalam berbagai bidang, seperti fashion, aksesoris, kerajinan, dan kuliner hadir memamerkan serta menjual produk-produk unik di stand Bali Bhuwana Adhykarya. Usaha mahasiswa dimaksud, yakni KRINS Studio, SISKA Boutique, Tredy Stuff, Sister Scrunchies, VAAYA Fahion Collection, Kraffleather, Ayest Craft, Monik’s Art Creation, OMOI Yummy, Mochi Gendut 2023, Abubuy Foodie, dan FRUIT LAB. Usaha mahasiswa ini dipilih melalui proses seleksi oleh panitia FKI+ XII 2023 dari berbagai usaha yang mendaftar untuk ikut serta dalam kegiatan Bali Bhuwana Adhykarya.

Selain itu, 4 perusahaan yang berfokus di bidang fashion, yaitu YUA Signature, CV Casa Annie, Anacaraka, dan Kaustubha, ikut serta dalam acara ini. Perusahaan-perusahaan ini tidak hanya memamerkan produk mereka, tetapi juga membuka peluang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan lulusan dari ISI Denpasar. Acara ini menjadi peluang besar bagi para calon pekerja dan pengusaha untuk mengeksplorasi potensi dan peluang di dunia fashion serta industri kreatif secara lebih luas. (ISIDps/Humas)

Foto: Stand wirausaha mahasiswa ISI Denpasar dalam Bali Bhuwana Adhykarya (Global-Bali Job Fair and Expo) di depan Gedung Latta Mahosadi.

Foto: Salah satu stand wirausaha mahasiswa ISI Denpasar dalam Bali Bhuwana Adhykarya (Global-Bali Job Fair and Expo) di depan Gedung Latta Mahosadi.

ISI Denpasar (Bali) Gelar Pasamuan Mestro Nusantara FKI+ XII 2023

ISI Denpasar (Bali) Gelar Pasamuan Mestro Nusantara FKI+ XII 2023

Maestro Perlu Penempaan Diri Seutuhnya

Foto: Rektor ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama partisipan Pasamuan Mestro Nusantara di Studio Media Rekam ISI Denpasar, Rabu (25/10).

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Pasamuan Mestro Nusantara (Diskusi Kelompok Terpumpun Maestro Nusantara). Kegiatan serangkaian Festival Kesenian Indonesia+ XII Tahun 2023 (FKI+ XII 2023) dilaksanakan di Studio Media Rekam ISI Denpasar, Rabu, 25 Oktober 2023.

Pasamuan diikuti olah pimpinan perguruan tinggi seni Indonesia partisipan FKI+ XII 2023 dan masing-masing satu maestro dari tiap perguruan tinggi tersebut. Hadir, diantaranya Rektor ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, Rektor Institut Kesenian Jakarta Dr. Indah Tjahjawulan, M.Sn, Rektor ISI Surakarta Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum, dan Rektor Institut Seni Budaya Indonesia Tanah Papua Dr. I Dewa Ketut Wicaksana, S.Sp, M.Hum. Pasamuan diikuti pula oleh maestro seni Nusantara, yakni Anak Agung Gede Rai, Djadja Tjamdra Kirana, I Putu Oka Mahendra, Wirtawan, Ni Ketut Arini, Ni Nyoman Tjandri, Gusti Ngurah Serama Semadhi, Dr. Lili Suparli, S.Sn., M.Sn., Dr. RM. Singgih Sanjaya, M.Hum., Rizaldi S.Kar., M.Hum., Dr Sono Gumira Ajidarma, S.Sn., M.Hum., Nazurlis Koto, Basuki Teguh Yuwono, S.Sn., M.Sn., dan I Made Djirna.

Foto: Pasamuan Mestro Nusantara di Studio Media Rekam ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Pasamuan membahas berbagai aspek seni Nusantara dan menjadi forum diskusi antara para maestro seni dan pimpinan perguruan tinggi seni. Diskusi mencakup perkembangan seni, tantangan, inovasi, dan upaya kolaborasi dalam mendorong seni dan budaya Nusantara ke tingkat lebih tinggi.

Kemaestroan bukan jalan instan, tetapi kesadaran menempa diri seutuhnya. Kemaestroan juga tertaut dengan aktivisme dan tanggung jawab sosial. Dua hal terlontar dari maestro-maestro yang hadir pada Pasamuan yang berlangsung guyub dan teduh itu.

Secara khusus, pasamuan juga mendiskusikan perumusan platform keilmuan seni, desain dan kebudayaan. Platform dimaksud, yakni platform seni-desain dan budaya berbasis sistem kebudayaan dan platform seni-desain dan budaya berbasis praktik kemaestroan. Perumusan platform ini merupakan langkah penting dan mencerminkan komitmen yang mendalam untuk melestarikan, menghormati, dan mendorong pertumbuhan seni dan budaya di Indonesia serta pemahaman mendalam tentang akar budaya dan tradisi seni Nusantara. (ISIDps/Humas)

Foto: Pasamuan Mestro Nusantara di Studio Media Rekam ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Foto: Rektor ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan sertifikat penghargaan kepada narasumber Pasamuan Mestro Nusantara, Basuki Teguh Yuwono, S.Sn., M.Sn di Studio Media Rekam ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Foto: Rektor ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana menyerahkan sertifikat penghargaan kepada narasumber Pasamuan Mestro Nusantara, Dr. RM. Singgih Sanjaya, M.Hum, di Studio Media Rekam ISI Denpasar, Rabu (25/10).

Loading...