PEMENANG LOMBA FOTO DALAM RANGKA DIES NATALIS VI / 2009

PEMENANG LOMBA FOTO DALAM RANGKA DIES NATALIS VI / 2009

Pada hari ini, Sabtu tanggal 25 Juli 2009. Bertempat di Ruang Dosen Program Studi Fotografi, FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar. Telah dilakukan seleksi dan penjurian pemenang atas karya peserta lomba foto dalam rangka dies natalis VI/2009 yang diikuti oleh  32 orang peserta dari kalangan siswa SMA/SMK, Mahasiswa dan Umum dengan jumlah karya sebanyak 175 karya foto.

Penilaian dilakukan oleh 3 (tiga) orang juri dari unsur akademisi fotografi dari PS. Fotografi ISI Denpasar, yaitu :

–        Drs. I Nengah Wirakesuma, M.Sn.

NIP. 132 006 566

–        I Made Saryana, S.Sn. M.Sn.

NIP. 132 126 024

–        I Made Bayu Pramana, S.Sn.

NIP. 198410022008121003

Didampingi oleh ketua panitia yang juga ketua PS. Fotografi ISI Denpasar I Komang Arba Wirawan, S.Sn. M.Si.

Tahap penjurian dilakukan dengan seleksi berbagai unsur meliputi : ide, teknis, tampilan dan unsur non teknis lainnya. Sehingga terpilih  25 foto nominator, yang kemudian diseleksi kembali menjadi 13 foto terpilih. Pada tahap akhir kemudian ditentukan Juara I, II, III masing-masing satu orang pemenang dan 10 Pemenang nominasi.

Dalam penilaian yang dilakukan, juri mendapatkan komposisi pemenang sebagai berikut :

a.  Juara I : I B Andi Sucirta Judul : Melukat

Nilai : 195

Melukat_-IB-Andi-Sucirta

Juara I : I B Andi Sucirta Judul: Melukat

b. Juara II : I Kadek Puriartha Judul : Ngaben

Nilai : 190

Ngaben

Juara II: I Kadek Puriartha Judul : Ngaben

c. Juara III : I Made Dana Judul : Kehidupan desa Tenganan

Nilai : 185

kehidupan-desa-tenganan_imadedana_085238972774

Juara III: I Made Dana Judul : Kehidupan desa Tenganan

d. 10 Pemenang Nominasi :

1. Anom Manik Agung Judul : Tri Datu

2. Putra Djaja Tjandra Wisnu Judul : And The Ritual Begin

3. I Made Arya Dwita (Dedok) Judul : Makepung

4. I Made Adi Darmawan Judul : Mepeed

5. M. Abu Hasan Judul : Sang Hyang Jaran

6. I B Ngr. Primarta Judul : Maestro

7. Agung Wijaya Judul : Ogoh-ogoh

8. R. Agus Andy Tri Kusuma J Judul : Barong Landung

9. Aryo Agung W Judul : Pelayananan PadaMu hingga renta

10. Melinda Louise Tanan Judul : Steps to the temple

Demikian berita acara penjurian dan penetapan pemenang lomba foto dies natalis VI/2009 ISI Denpasar ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Denpasar, 25 Juli 2009

Koordinator lomba foto

Pj. Ketua PS. Fotografi FSRD ISI Denpasar

I Komang Arba Wirawan, S.Sn. M.Si.

NIP. 132304038

Mengetahui :

Juri

1.Drs. I Nengah Wira Kesuma, M.Sn.

NIP. 132 006 566

2.I Made Saryana, S.Sn. M.Sn.

NIP. 132 126 024

3.I Made Bayu Pramana, S.Sn.

NIP. 198410022008121003

Hasil Karya Fotografi Dosen ISI Denpasar dengan Judul ”Imbue” di Pamerkan Oleh The University of Western Australia

Hasil Karya Fotografi Dosen ISI Denpasar dengan Judul ”Imbue” di Pamerkan Oleh The University of Western Australia

Imbue Karya Arba Wirawan 2008

Imbue Karya Arba Wirawan 2008

Peningkatan akuntabilitas dosen dan Internasionalisasi kampus ISI Denpasar kembali bergeliat dengan diselenggarakannya pameran karya-karya dosen Ps. Fotografi FSRD ISI Denpasar I Komang Arba Wirawan,S.Sn.,M.Si di Cullity Gallery, Faculty of Architecture, Landscape and Visual Art, The University Of Western Australia.

Pameran yang bertajuk Bagus Hati Brige Culture project dapat diakses dalam situs bagus hati exhibition The University Of Western Australia, Arba Wirawan mengusung tema “Dynamic Balinese culture are my source of inspiration  of art photography creation. Budaya Bali yang dinamis dan kreatif membawa inspirasi dan kreasi yang tidak pernah tidur sebagai sumber ide penciptaan fotografi seni.

Keunggulan budaya Bali Hindu sebagai nafasnya, merupakan sumber eksplorasi yang tidak pernah habis dapat menjadi keunggulan dan kekhasan dari Ps. Fotografi FSRD ISI Denpasar dibanding dengan pendidikan akademis fotografi lainnya di Indonesia, yang dapat menjadi ciri dan karakter yang berbeda. Sehingga fotografi seni nantinya dapat tumbuh menjadi industri kreativ mewarnai jagat seni rupa di Indonesia bahkan dunia.

Eksplorasi fotografi seni tidak terbatas pada budaya saja ia memiliki media yang sangat luas dan tidak terbatas apalagi era digitalisasi dan komputerisasi yang mempermudah dan mempercepat seorang seniman fotografi dalam berkarya, tanpa mengurangi kwalitas karya tentunya dan malah menambah nilai dari karya yang diciptakan.

Perlu kerajinan, ketekunan, dan kesabaran dalam menciptakan sebuah karya fotografi seni. Tentunya didukung oleh faktor teknis fotografi digital, dan tataran idesional yang segar secara terus menerus. Fotografi seni sekarang ini berkembang melalui dua sumber. Sumber yang pertama membuat foto /setting fotografi (made photography) dan sumber yang kedua menemukan obyek foto (make photography).

Baik membuat dan menemukan foto diperlukan tiga syarat (teori 3C) teori utama dalam penciptaan sebuah karya fotografi seni yaitu content, context dan compotition. Content yang dimaksud adalah isi dari sebuah karya fotografi seni, kaya isi atau miskin isi karya yang dihasilkan oleh seorang fotografer seni. Context yang dimaksud adalah konsep yang dipresentasikan dalam visual karya tersebut. Compotition yang dimaksud adalah keindahan secara menyeluruh dari karya tersebut, berupa komposisi, pencahayaan, sudut pandang, fokus of interest, garis, bidang, dan warna,.

Penguasaan teori yang lengkap dan teknis yang akurat didukung oleh penguasaan peralatan yang cekatan semestinya akan menghasilkan karya yang berkarakter. Sehingga akan lahir master piece oleh maestro-maestro fotografi seni, selamat berkarya.

Berikut karya yang dipamerkan I Komang Arba Wirawan.S.Sn.,M.Si di THE UNIVERSITY OF WESTERN AUSTRALIA “IMBUE’ Karya I Komang Arba Wirawan-2008.

I Komang Arba Wirawan, Raih Penghargaan Tanah Lot Festival 2009 Photo Contest

I Komang Arba Wirawan, Raih Penghargaan Tanah Lot Festival 2009 Photo Contest

Arba Wirawan

Arba Wirawan

Dosen yang mantan wartawan foto dan hobi hunting foto, bersama mahasiswanya selalu rajin mengikuti berbagai lomba foto. Bahkan dalam perkuliahan apabila mahasiswanya mengikuti lomba foto saja akan diberikan penambahan nilai apalagi sampai meraih penghargaan dan juara. Menurut Arba Wirawan mahasiswa fotografi yang nantinya menjadi ’fotografer’ harus punya pergaulan luas, yang nantinya seharusnya punya nama atau gaya (style) sendiri. Untuk itu dari mahasiswa mereka harus rajin melatih matanya untuk melihat keindahan disekitarnya untuk menciptakan karya foto yang menarik. Sebelum dapat menciptakan foto seni hendaknya seperti seni lukis (aliran abstrak) mereka harus matang dulu pada aliran realis, lomba foto inilah diperlukan penuangan gaya realis disamping penerjemahan tema dan konsep foto.

Nama hendaknya dibangun sejak dini, ada beberapa jalan untuk memperkenalkan diri pada masyarakat, dari yang paling mudah diantaranya melalui kartu nama, poscard, fb, web, media massa, pameran, yang paling menguntungkan mengikuti lomba foto yang semakin hari hadiah dan penghargaan semakin menarik. Contohnya Garuda Photo Contest 2009 berhadiah 30.000 U$ lomba foto kementrian Pariwisata Indonesia ’Sadar Wisata’ 2009 hadiahnya sampai 70 juta dan banyak lagi lomba foto yang lainnya, tinggal di buka di google atau www.fotografer.net

Baris Dapdap Dance by I Komang Arba Wirawan

Baris Dapdap Dance by I Komang Arba Wirawan

Perkuliahan yang dilaksanakan Arba Wirawan, di dalam kelas tugas-tugasnya diarahkan untuk memvisualisasi tema dalam berbagai lomba foto, ”ini merupakan tugas dengan manfaat ganda yang pertama mereka dapat mengerjakan tugas kuliah, dan yang kedua sekalian mereka dapat mengikuti lomba foto, saya kira cukup menarik dan menantang” katanya. Berikut  Curriculum Vitae I Komang Arba Wirawan, lahir, di Singaraja 31 Desember 1970, selesai menamatkan pendidikan di Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSRRD) Universitas Udayana mulai bekerja di harian Bali Post (1997-1998). Pindah tugas menjadi wartawan foto di harian Denpost (Kelompok Media Bali Post) tahun (1998-2002), sejak 2003 hingga sekarang mengajar di Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, menamatkan pendidikan magisternya di Pascasarjana Program Studi Kajian Budaya, Universitas Udayana (2006-2008) Pengajar fotografi di FKIC Ubud Bali, (2007-2009) sebagai juri lomba foto harian Denpost (208-2009), Alamat: Jl. Astasura I Gg. Amerta 10 Denpasar Utara (80115). Mobile Phone: 081338738806,  Email: [email protected]

Pameran 2009 Pameran Bersama ISI Denpasar ’WATERS’ The 3 rd Conference. 2008: Pameran Bersama Dosen FSRD ISI Denpasar ’Keragaman dalam Budaya’ di Musium Neka Ubud Bali. Pameran Bersama pemenang Penciptaan ISI Denpasar di Gedung Pameran ISI Denpasar. 2007: Pameran foto”freestyle photography” di FKIC Ubud Bali, Pameran bersama dalam Festival Kesenian Indonesia (FKI V) di ISI Denpasar. Pameran dalam rangka SEAMEO di ISI Denpasar 2006: Pameran bersama dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak Tradisi II”di museum Neka Gianyar Bali, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Musium Perjuangan Rakyat Bali Denpasar. Pameran bersama dosen Fotografi di Grand Room ISI Denpasar, 2005:pameran ”Nominasi” Pre Bali Bienale” di Sika Gallery, pameran ”FKI IV STSI Bandung”, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Art Centre Denpasar, 2004:pameran bersama Dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak tradisi I” di Magelang, 2003:pameran bersama foto ”Bom Bali” di Kuta Badung, pameran ”Pemenang lomba foto PKB XXV” di Denpasar

Penghargaan

2009 Penghargaan Tanah Lot Festival Photo Contest. 2005, Lolos Pra Bali Bienalle, Astra Award. 2003, Pemenang II lomba foto PKB XXV pemerintah Provinsi Bali. Foto dalam buku bom Bali TP5BB LPM Kuta. Peserta World Press Foto Participants. 2001, Foto-foto dalam buku “ Mengibarkan merah putih   menegakkan demokrasi” wijaya word. Pemenang 3 Lomba Photo Pesta Kesenian Bali ke 23. 1997, Pemenang sayembara 2 dan terpakai sebagai Logo resmi Pekan  Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) X. 1996, Pemenang sayembara logo PIMNAS XI di Universitas Udayana.

Visualisasi Relief  Kamasutra dan Etnik Bali sebagai Karya Fotografi Seni dan Fashion Fotografi Tugas Akhir Mahasiswa Ps. Fotografi, FSRD ISI Denpasar

Visualisasi Relief Kamasutra dan Etnik Bali sebagai Karya Fotografi Seni dan Fashion Fotografi Tugas Akhir Mahasiswa Ps. Fotografi, FSRD ISI Denpasar

Kamasutra Karya Gus Eka 2009

Kamasutra Karya Gus Eka 2009

Prasyarat meraih gelar sarjana seni (S.Sn) bagi mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, diwajibkan mengikuti pameran TA, dan ujian konfrehensip. Pameran TA sebagai pertanggungjawaban terhadap publik karya seni yang mereka hasilkan selama menempuh pendidikan selama empat tahun, bergulat dengan kurikulum. Ujian konfrehensip mempresentasikan konsep karya didepan sidang ujian berupa teori dan teknis dalam mencipta sehingga antara konsep dan visualisasi menjadi yang utuh.

Tema yang diangkat dari tahun ke tahun sangat pariatif, seperti Kehidupan Nelayan di Pantai Kedonganan, Wanita Tukang Suun di Pasar Badung, Shadow di Pasar Kintamani, Air sebagai sumber penciptaan Fotografi, dan lain sebagainya. Untuk tahun ini yang mengikuti TA mahasiswa Ps. Fotografi mengangkat tema relief kamasutra dan busana etnik Bali.

Visualisasi Relief Kamasuta ke dalam Fotografi Seni merupakan karya TA I.B. Eka Ananda hasil bimbingan Drs. I Dewa Md. Darmawan, M.Si dan Drs. I.N Wirakesuma.,M.Sn. lebih banyak mengksplorasi beberapa relief kamasutra yang terdapat di Tirtha Gangga dan beberapa hotel di daerah sekitar Ubud. Filosofi dari kamasutra yang ditelusuri oleh Gus Eka, merupakan seni berhubungan suami istri yang menghasilkan keturunan suputra, dalam visualisasinya agar tidak mengandung fornografi Gus Eka mengemas karyanya dengan komposisi, sudut pengambilan, pencahayaan, warna yang sangat estetis jauh dari kesan vulgar.

Foto Fashion by Gek Dani 2009

Foto Fashion by Gek Dani 2009

Karya TA Etnik Bali sebagai visualisasi ke dalam Fotografi Fashion karya TA A.A Ayu Puspawardhani hasil bimbingan I Made Saryana.,S.Sn., dan I Komang Arba Wirawan.,S.Sn.,M.Si. mempresentasikan rancangan busana Cok Abi dan beberapa model cantik. Konsep busana, pose model dan seting pemotretan, diambil dalam suasana Bali yang dinamis, seperti model dengan pakaian biru dan pose dan setting di Pasar Badung, di Monkey Forest, di galian Pasir Klungkung semua tervisualisasi dengan karakter pencahayaan yang matang. Proses penciptaan karya Gek Dani, dibantu dengan mobile lihgt untuk untuk menghilangkan bayangan pada wajah model. Presentasi 15 karya yang diciptakan Gek Dani tampil dengan balutan busana etnik Bali yang estetis, semoga dapat menjadi fotografer akademik yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.


By. I Komang Arba Wirawan,S.Sn.,M.Si

Pj. Ketua Program Studi Fotografi, FSRD ISI Denpasar

Loading...