Unjuk Karya Gemilang Generasi Desainer Mode Indonesia
Foto: Busana karya mahasiswa Prodi Desain Mode yang ditampilkan dalam Fashion Show “Diversity of Indonesia #7” di Gedung Citta Kelangan Lt.3 ISI Denpasar, Sabtu (20/1) malam.
105 busana rancangan mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) memukau penonton Fashion Show “Diversity of Indonesia #7”. Fashion show diselenggarakan dalam rangka diseminasi tugas akhir Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Gedung Citta Kelangan Lt.3 ISI Denpasar, Sabtu, 20 Januari 2024 malam.
Fashion show ke-7 sejak tahun 2016 ini dihadiri oleh ratusan tamu undangan, diantaranya Rektor ISI Denpasar Prof Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana berserta jajaran pimpinan di lingkungan ISI Denpasar, para dosen, dan tenaga kependidikan. Hadir pula perwakilan mitra MBKM ISI Denpasar, orang tua/wali mahasiswa, dan undangan lainnya.
Ketua Panitia Fashion Show, Ni Luh Nila Febrianti, dalam laporannya menyatakan sebanyak 35 mahasiswa berpartisipasi dalam diseminasi tugas akhir MBKM bertajuk Diversity of Indonesia #7 ini. Setiap mahasiswa menciptakan 3 karya busana, terdiri dari ready to wear, ready to wear deluxe, dan semi couture. Total 105 karya busana mahasiswa ini diperagakan oleh model-model profesional dari I AM Model Management Bali.
Foto: Penyerahan bunga kepada para sponsor acara Fashion Show “Diversity of Indonesia #7” di Gedung Citta Kelangan Lt.3 ISI Denpasar, Sabtu (20/1) malam.
Proses diseminasi tugas akhir MBKM ini melalui sejumlah tahapan, dimulai dari pengumpulan proposal dan pemilihan desain pada bulan September. Proses selanjutnya melibatkan asistensi dan evaluasi bersama pembimbing dengan dukungan mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Tahap terakhir mencakup sesi photoshoot hingga acara puncak fashion show tersebut.
Nila Febrianti menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. “Kepada pimpinan ISI Denpasar, para dosen, mitra DUDI yang sudah membimbing, pengisi acara, alumni, dan pendukung acara lainnya. Tanpa dukungan mereka, acara ini tidak mungkin berhasil,” ujar mahasiswa Prodi Desain Mode semester 7 ini.
Foto: Busana karya mahasiswa Prodi Desain Mode yang ditampilkan dalam Fashion Show “Diversity of Indonesia #7” di Gedung Citta Kelangan Lt.3 ISI Denpasar, Sabtu (20/1) malam.
Rektor ISI Denpasar, Prof Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengapresiasi dedikasi mahasiswa dalam menyelenggarakan diseminasi MBKM Prodi Desain Mode semester gasal tahun akademik 2023/2024. Prof Kun Adnyana menyatakan kebanggaannya atas prestasi generasi cemerlang dunia desain Indonesia yang tercermin dalam fashion show ini.
Mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini menekankan pentingnya industri kreatif dalam pertumbuhan ekonomi, khususnya dunia mode yang merupakan salah satu subsektor dari 17 subsektor industri kreatif yang didorong oleh pemerintah. “Dunia mode adalah bagian integral dari industri kreatif yang terus berkembang. Melalui semangat merdeka belajar, kita bersama-sama dapat membangun generasi cemerlang bagi bangsa ini di dunia mode,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini. Prodi Desain Mode ISI Denpasar saat ini tengah menjalani proses akreditasi internasional untuk sejajar dengan prodi desain tingkat nasional. Dia berharap bahwa melalui tekad dan niat luhur, mahasiswa dan seluruh pihak terlibat dapat bersama-sama membangun generasi cemerlang bagi bangsa ini di dunia mode yang terus tumbuh dan berkembang. (ISIDps/Humas-RT)
Saksikan Talkshow (Dialog Interaktif) dengan Tema: Program Magister dan Doktor ISI Denpasar Primadona Insan Seni Indonesia. Menghadirkan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Prof. Dr. Wayan Adnyana dan Koordinator Prodi. Program Doktor Dr. I Kt. Suteja, SST., M.Sn secara live di Bali TV. Minggu, 11 Desember 2022 Pkl. 19.00-20.00 Wita. Untuk interaktif, silahkan kontak: 0361-8948400, 8948401
DENPASAR-Rombongan The International Organization of Folk Art IOV ( UESCO-NGO) Asia and Korea mengunjungi Institut Seni Indonesia ( ISI) Denpasar, Rabu (9/5) lalu. Mereka hadir di Bali membawa misi membangkitkan dan melestarikan tarian rakyat yang sedang gencar direkontruksi di negara Korea.
Selain menyajikan tari rakyat yang dibawakan seniman tradisional Korea, dalam kesempatan tersebut juga melakukan penandatangan kerjasama dua lembaga seni yaitu antara ISI Denpasar dan Sangmyung University ( Korea).
Rombongan dari negeri Ginseng ini berjumlah 16 orang terdiri dari seniman, perwakilan pemerintah Korea Selatan, NGO , IOV, lembaga pendidikan Sangmyung Universitas dan diterima langsung Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar, M.Hum.
Rektor ISI Denpasar Prof. Arya Sugiartha mengatakan, mereka memiliki misi untuk mengangkat heritage , berupa musik dan tari-tarian rakyat yang direkonstruksi ulang, didukung pihak kementerian kebudayaan mereka. Dimana musik rakyat ini dibawa oleh seniman sebagian besar adalah petani , mereka berkeliling ke sejumlah negara. Di Indonesia mereka telah mengunjungi Semarang dan ke Bali. ” Mereka mengajak dan menghimbau kesenian rakyat yang sudah punah bisa direkonstruksi dan dilestarikan, termasuk kesenian rakyat di Bali, itu permintaan mereka kepada saya ” kata Prof. Arya , saat dihubungi , Minggu ( 13/5).
Dikatakan, menurut pemerintah Korea, banyak musik rakyat disana mulai ditinggalkan oleh generasi mudanya. ” Kesenian mereka dilibas sama musik K-POP, seni kontemporer jadi penari penarinya sekarang yang dilibatkan sudah tua tua, nah saat ini pemerintah Korea mensuport lembaga pendidikan seni di Korea untuk merekontruksi musik dan tari rakyat,” ungkap Rektor asal Pujungan, Pupuan, Tabanan ini.
Lebih lanjut dikatakan, kehadiran di Bali melalui kementerian kebudayaan Korea memfasilitasi universitas untuk melakukan kerjasama dengan universitas lain guna menambah pengalaman. ” Melalui MOU ini kita juga melakukan upaya kerjasama untuk memperkuat kesenian rakyat dan pelestarian , jadi kita pun diundang bulan Agustus nanti kita mengirim mahasiswa ke Korea membawa tari topeng, intinya saling menukar pengalaman, ” jelasnya.
Prof. Arya juga menambahkan, mereka menghimbau agar Bali tidak seperti Korea, dimana kesenian rakyatnya mulai ditinggalkan.” Namun, saya jelaskan terimakasih atas himbauan yang disampaikan, sayapun jelaskan di Bali upaya menjaga kesenian rakyat kita sudah dilakukan lewat penggalian dan pelestarian seperti festival budaya yakni Pesta Kesenian Bali ( PKB ) , ” tambahnya.
Sementara itu Kasub Kerjasama ISI Denpasar Komang Artini, S.S, menambahkan kerjasama ini baru yang pertama dilaksanakan antara ISI Denpasar dan Sangmyung Universitas . ” Implementasi kerjasama ini bisa dalam bentuk pertukaran dosen, mahasiswa dan kerjasama lainya yang bertujuan saling menukar pengalaman, ” jelas Artini.
Lanjut Artini, pihak Korea sangat inten melakukan revitalisasi kesenian rakyatnya yang sudah punah. ” Mereka berharap melalui kerjasama ini, kedua lembaga seni beda budaya ,bisa bersama – sama saling memperkuat dan melestarikan kesenian seperti musik rakyat yang terancam punah, ” pungkas Artini didampingi humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama , S.E , M.M.