ISI Denpasar Go Internasional melalui Asia Tenggara dan Asia

ISI Denpasar Go Internasional melalui Asia Tenggara dan Asia

Denpasar (Arba Wirawan)

Rektor ISI di Kamboja, dan Prof. Koichi Minagawa (951 x 272)Pelaksanaan Tumpek Landep Sabtu (15/8) di kampus ISI Denpasar terasa lain dari hari biasanya, di ruang perpustakaan FSRD dihaturkan sesaji kepada Hyang Widhi Wasa agar mendapat anugerahnya. Ditengah pelaksanaan tumpek Landep Rektor ISI Denpasar, Prof I Wayan Rai.,S.MA, menerima kunjungan Profesor Koichi Minagawa Kanda University Jepang, yang melakukan pembicaraan lebih detail akan dilaksanakannya kunjungan ISI Denpasar ke Kanda University Jepang pada bulan Nopember tahun ini.

Selain sebagai ajang promosi kunjungan delegasi ISI Denpasar ke luar negeri seperti Songkla Rajabath University Thailand dan Suratani University Thailand adalah merupakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, peningkatan akademis penelitian dan pengajaran berupa kesempatan seminar internasional dosen dan bahkan mahasiswa.

Sebagai gambaran pada tanggal (1-5/8) Rektor ISI Denpasar diundang oleh menteri Kebudayaan Kamboja melalui Rektor RUFA Kamboja untuk berkunjung, dan seminar dengan topik “The Relationship Between Indonesia and cambodia (Past, Present, and future), setelah sebelumnya menteri Kebudayaan Kamboja berkunjung ke ISI Denpasar, dan telah dilakukan penandatanganan MoU Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik dan menteri Kebudayaan Kamboja. Ketika menteri Kamboja melakukan kunjungan ke ISI Denpasar beliau terkesan dengan aktivitas kampus ISI. Undangan seminar ini juga merupakan hasil MoU dari ISI Denpasar dan RUFA Kamboja pada tahun 2007, yang dihadiri pejabat menteri, pejabat tinggi dan pejabat dari RUFA.

”Pihak kementerian Kebudayaan Kamboja dalam programnya kedepan akan mengambil bentuk proses belajar dan mengajar di ISI Denpasar, pada intinya berkiblat ke ISI” kata Rai. ”Pada pertemuan tersebut juga disepakati realisasi inplementasi ISI-RUFA berupa, pertukaran mahasiswa dan dosen, penerbitan artikel MUDRA edisi spesial dalam bahasa inggris, penelitian bersama, pertukaran dan pertunjukan seni budaya bersama,tambah Rai.

ISI Denpasar selain membuka jaringan kerjasama di berbagai perguruan tinggi luar negeri juga mlaksanakan MoU dengan KBRI seperti Phnon Phen, bidang seni budaya, KBRI Paris mengirimkan Kariasa dan Gde Oka Surya Putra, KBRI Moskow I Wayan Beratha dan KBRI Slovakia I Wayan Wija S.Sn. Semua ini merupakan implementasi visi ISI Denpasar Go Internasional.

Keberhasilan Rekor Isi Denpasar membuka jaringan pada era global ini merupakan poin penting dalam membangun ISI semakin cepat sukses membawa visi, yang harus diimbangi kerjakeras oleh civitas akademika ISI untuk meningkatkan akuntabilitas dosen, sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa dan negara.

Kiri Foto bersama Rektor ISI Dps, Pejabat Kedutaan RI-Kamboja dan Pejabat RUFA Kamboja (1-5/8), Kanan Foto bersama Profesor Koichi Minagawa, Kanda University dengan Rektor ISI , Dekan FSRD Dra Ni Made Rinu, dan pejabat struktural Sabtu (15/8), setelah menyaksikan acara Tumpek Landep di kampus FSRD ISI Denpasar

Salah Satu Dosen ISI Denpasar Sukses Melakukan Presentasi Internasional di RUFA Phnom Penh-Kamboja

Salah Satu Dosen ISI Denpasar Sukses Melakukan Presentasi Internasional di RUFA Phnom Penh-Kamboja

orebo

Tampak Seorang Dosen ISI Denpasar I Gst. Ayu Srinatih, SST, MSi berfoto Dengan Rektor ISI Dps, Pejabat Kedutaan RI-Kamboja dan Pejabat RUFA Kamboja

(Denpasar-Humasisi)Mengimplementasikan cita-cita ISI Denpasar untuk ‘go internasional’ diwujudkan dengan pengiriman para dosen ISI Denpasar untuk melakukan presentasi internasional. Salah satu dosen Jurusan Tari ISI Denpasar, I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si., telah sukses melakukan presentasi lewat seminar di Royal University of Fine Arts (RUFA) Phnom Penh, Kamboja, pada tanggal 3 Agustus 2009. I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si., diundang oleh Rektor RUFA, Bong Sovath, Ph.D., sebagai pembicara dalam seminar internasional yang diadakan oleh universitas tersebut. Seminar ini adalah bagian dari salah satu kegiatan B- Art yang dimenangkan oleh Jurusan Tari, dimana payungnya adalah Promoting the Roles of Balinese Performing Arts in Strengthening National Integration and Increasing the Nation’s Competitiveness in the Globalization Era. Mengacu pada tema diatas, maka I Gusti Ayu Srinatih, S.ST., M.Si., menyampaikan makalah dengan judul The Tri Hita Karana Conception and Its Implementation into Balinese Arts. Pada seminar tersebut disampaikan apa itu Tri Hita Karana dan bagaimana seniman Bali mengaplikasikannya ke dalam seni pertunjukan dan seni rupa. Srinatih menambahkan bahwa pihaknya mencoba mengangkat kearifan local Bali yaitu Tri Hita Karana, dimana konsep ini dapat memberikan inspirasi secara global dan dirinya berharap kearifan local ini dapat dikenal secara luas di dunia internasional. Yang lebih menarik perhatian audience pada presentasi tersebut diberikan contoh-contoh melalui video maupun praktek secara langsung. Sehingga diskusi berjalan sangat hangat bahkan sampai menarik benang merah hubungan antara Kamboja dengan Indonesia, khususnya Bali. Seminar yang berlangsung dua setengah jam tersebut mendapat respon positif dari para audience yang berjumlah sekitar 60 orang, yang terdiri dari semua pembantu rector, para dekan, dosen dan mahasiswa dari Royal University of Fine Arts. Selain itu secara khusus seminar dihadiri oleh R. Eko Indiarto R (Counselor) dan Rahendro Witomo (Second Secretary pada KBRI Phnom Penh).

oklek

Tampak I Gst. Ayu Srinatih, SST, MSi Sedang Mempresentasikan Makalahnya di Depan Pejabat RUFA University-Kamboja

Sementara Rektor RUFA menyambut sangat baik kerjasama ini dan berharap hubungan ini dapat terus berlangsung dan ditingkatkan, sebagai realisasinya pada tahun 2010 paper dari para dosen RUFA akan dapat diterbitkan di Jurnal Internaional ‘Mudra’ milik ISI Denpasar. Kolaborasi paper baik dari ISI Denpasar maupun dari RUFA akan mampu memberikan kontribusi akademik baik untuk ISI Denpasar maupun RUFA. Srinatih yang sudah sering melakukan kegiatan presentasi di tingkat nasional dan mengajar di luar negeri ini berharap agar kegiatan semacam ini dapat ditingkatkan apalagi dalam era persaingan global untuk memperkenalkan seni budaya bali, serta mampu membuka wawasan para dosen ISI Denpasar untuk siap bersaing di era global ini.

Loading...