Akan Dikirim 10 Mahasiswa ke Malaysia dan Thailand Dalam Program Student Mobility and Credit Transfer

Akan Dikirim 10 Mahasiswa ke Malaysia dan Thailand Dalam Program Student Mobility and Credit Transfer

IMG_0314(Thailand-Humasisi) Satu trobosan yang dilakukan DIKTI untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta menuju world class university adalah  menyelenggarakan kerjasama dalam “Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand” yaitu program transfer kredit mahasiswa yang direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2010. Program ini telah disepakati oleh tiga Negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Thailand (MIT). Kesepakatan tiga Negara dalam transfer kredit meliputi bidang perkebunan, bahasa dan budaya, perhotelan dan pariwisata, bisnis internasional, dan ilmu teknologi pangan. Kerjasama ketiga Negara, dilakukan dalam bentuk pertukaran mahasiswa untuk studi  pada ketiga Negara tersebut dan diakui kredit semesternya, dengan biaya tuitition fee ditanggung oleh masing-masing perguruan tinggi penerima, sedangkan biaya perjalanan p.p dan biaya hidup ditanggung oleh pemerintah masing-masing Negara pengirim.

Sementara ISI Denpasar yang memiliki visi untuk ‘go internasional’, telah membuktikan keberhasilannya mewujudkan visinya lewat ditetapkannya ISI Denpasar sebagai salah satu dari 8 perguruan tinggi yang lolos untuk mengikuti program “Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand”, sesuai dengan surat Dikti Nomor : 3334/D2.1/2009 7 Oktober 2009. Program Transfer Kredit dilalui dengan kompetisi lewat pengiriman proposal yang telah direview secara administrative, dan dipresentasikan digadapan Dir. Akademik Dikti, Dr. Illah Sailah, sehingga ISI Denpasar dapat lolos dengan urutan nomor satu dalam program kredit transfer untuk tahun 2010. Guna merealisasikan program tersebut dilaksakankanlah “The 2nd Meeting on Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand”, yang diikuti oleh Perguruan Tinggi yang lolos kompetisi dari tiga negara, dan dihadiri SEAMEO RIHED Director, Prof. Dr. Supachai Yavaprabhas, serta Executive Director UMAP, Asst. Prof. Voravan Limtong,  bertempat di Thailand. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa program transfer kredit ini akan terealisasi pada bulan Maret tahun 2010. Masing-masing negara akan mengirimkan 50 mahasiswanya yang terbagi di dua negera. Contohnya Indonesia akan mengirimkan 50 mahasiswa yang tersebar di Malaysia 25 mahasiswa dan di Thailand 25 mahasiswa. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, yang diberi kehormatan memimpin sidang menyampaikan bahwa ISI Denpasar siap mengirimkan sekitar 10 mahasiswanya untuk mengikuti program yang merupakan a pilot project ini, dengan alokasi 4 mahasiswa di PT Malaysia dan 6 di PT Thailand. Tentunya para mahasiswa dengan prasyarat lulus test Bahasa Inggris, serta merupakan mahasiswa unggulan semester tiga keatas. Bahkan untuk mendukung program pemerintah meningkatkan daya saing bangsa dalam Asian Community, Prof. Rai pun mengusulkan untuk membuka program seni pertunjukan Asia Tenggara dengan berpusat di Indonesia, dan ISI Denpasar siap membuka program etnomusikologi dengan musik yang berasal Asia Tenggara.

Prof. Rai menambahkan tujuan program transfer kredit adalah diakuinya system pembelajaran yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di Indonesia dalam wujud pengakuan kredit oleh perguruan tinggi di Negara lain. Terciptanya citra baik dari masyarakat terhadap perguruan tinggi karena adanya pengakuan dari perguruan tinggi asing. Terdorongnya iklim akademik yang lebih berkembang dan bermutu karena adanya pertukaran budaya belajar dari mahasiswa yang berkesempatan mengikuti pendidikan di perguruan tinggi negara masing-masing. Diperolehnya nilai tambah wawasan internasional dan pengakuan dengan adanya kredit yang diberikan oleh perguruan tinggi asing. Bertambahnya pengalaman belajar, wawasan mahasiswa masing-masing negara dalam mengenal lebih dekat kultur kehidupan masyarakat maupun kultur pendidikan masing-masing negara, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pola pikir masing-masing.

ISI Denpasar Akan Mengikuti Program Transfer Kredit Mahasiswa Dengan Malaysia dan Thailand

ISI Denpasar Akan Mengikuti Program Transfer Kredit Mahasiswa Dengan Malaysia dan Thailand

fsp OK TS copy (429 x 600)Dalam rangka meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi di Indonesia, tiga pemerintah Negara,Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah bersepakat akan menyelenggarakan kerjasama program transfer kredit mahasiswa yang direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2010. Kerjasama ketiga Negara, dilakukan dalam bentuk pertukaran mahasiswa untuk studi  pada ketiga Negara tersebut dan diakui kredit semesternya, dengan biaya tuitition fee ditanggung oleh masing-masing perguruan tinggi penerima, sedangkan biaya perjalanan p.p dan biaya hidup ditanggung oleh pemerintah masing-masing Negara pengirim. Program perdana pada tahun 2010 akan direalisasikan dalam satu semester untuk 25 mahasiswa strata 1 (S1) per Negara, yang berasal dari program studi perhotelan, pariwisata, pertanian, bahasa, budaya, seni, bisnis internasional, dan ilmu teknologi pangan.

Berdasarkasn surat Dikti Nomor : 3334/D2.1/2009 7 Oktober 2009, ISI Denpasar ditetapkan sebagai salah satu Perguruan Tinggi dari 8 PT yang diusulkan untuk mengikuti Program Transfer Kredit tahun anggaran 2010. Sebagaimana yang telah dicanangkan oleh dikti,  bahwa program peningkatan mutu Perguruan salah satunya melalui kompetisi, dan proposal yang dikirim telah direview secara administratif, sehingga ISI Denpasar dapat lolos dalam program kredit transfer untuk tahun 2010, dan semoga untuk tahun-tahun selanjutnya. Program Transfer Kredit ini meliputi negara Indonesia-Malaysia-Thailand.

fotografi copy (429 x 600)Tujuan program transfer kredit adalah Diakuinya system pembelajaran yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di Indonesia dalam wujud pengakuan kredit oleh perguruan tinggi di Negara lain. Terciptanya citra baik dari masyarakat terhadap perguruan tinggi karena adanya pengakuan dari perguruan tinggi asing. Terdorongnya iklim akademik yang lebih berkembang dan bermutu karena adanya pertukaran budaya belajar dari mahasiswa yang berkesempatan mengikuti pendidikan di perguruan tinggi negara masing-masing. Timbulnya pemikiran-pemikiran baru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, baik dari pengalaman memfasilitasi mahasiswa negara lain yang sedang studi di perguruan tinggi di Indonesia, maupun dari pengalaman mahasiswa Indonesia yang sedang studi di negara lain. Diperolehnya nilai tambah wawasan internasional dan pengakuan dengan adanya kredit yang diberikan oleh perguruan tinggi asing. Bertambahnya pengalaman belajar, wawasan mahasiswa masing-masing negara dalam mengenal lebih dekat kultur kehidupan masyarakat maupun kultur pendidikan masing-masing negara, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pola pikir masing-masing. Meningkatnya relevansi dan kepuasan pengguna lulusan dengan sinergi hard skills dan soft skills yang lebih baik  Terbentuknya iklim akademik yang lebih berkembang dan bermutu di kalangan mahasiswa, karena adanya transfer pengalaman dan transfer budaya akademik baik dari mahasiswa asing yang sedang belajar di negara kita maupun dari rekan-rekannya yang telah berkesempatan studi di negara lain.

Kunjungan Perwakilan KBRI Berlin ke ISI Denpasar

Kunjungan Perwakilan KBRI Berlin ke ISI Denpasar

Kunjungan Wakil KBRI Berlin

Kunjungan Wakil KBRI Berlin

Denpasar– Institut Seni Indonesia Denpasar tak henti-henti melebarkan sayap untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, guna mewujudkan visi misi ISI Denpasar untuk bisa go internasional. Hal tersebut dibuktikan dengan kunjungan salah satu perwakilan KBRI Berlin Bidang Pendidikan, Birgit Steffan ke ISI Denpasar. Kedatanggannya guna mendapatkan informasi tentang ISI Denpasar sebagai langkah awal bentuk kerjasama yang mengungkinkan dapat terjalin antara ISI Denpasar dengan KBRI Berlin. Birgit Steffan mengungkapkan KBRI Berlin banyak memiliki program kegiatan khususnya bidang pendidikan, salah satunya setiap tahun menggelar pameran pendidikan guna mempromosikan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Sehingga kedepannya salah satu perguruan tinggi yang berpotensi untuk bisa dipromosikan adalah ISI Denpasar, mengingat minat masyarakat Jerman untuk belajar di Indonesia umumnya sangat besar. Program lainnya yaitu bidang masyarakat, KBRI Berlin secara intensif mengadakan work shop dan latihan gamelan baik Jawa, Sunda dan Bali. Secara rutin pihaknya mengundang guru gamelan Jawa, Sunda dan Bali untuk mengajar gamelan kepada ibu-ibu, anak-anak keluarga KBRI dan masyarakat Jerman yang tergabung dalam sanggar Puspa Kencana. Birgit yang berstatus juga sebagai alumni mahasiswa asing tahun 1993 ini memberikan kesempatan kepada ISI Denpasar untuk dapat mempromosikan kampus lewat berbagai kegiatan yang digelar ISI Denpasar dengan mengirimkan berbagai berita menarik ke KBRI guna diterbitkan dalam newsletter milik KBRI Berlin. Didampingi coordinator Mahasiswa asing Birgit mendapat kesempatan juga untuk melihat kegiatan mahasiswa asing di ISI Denpasar dalam keahliannya memainkan tabuh, yang nantinya dapat dilaporkan sebagai berita dalam newsletter KBRI Berlin.

Kedatangan perwakilan KBRI Berlin bagian pendidikan diterima langsung oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, serta Koordinator Dharmasiswa RI ISI Denpasar, Ni Komang Artini, S.S. Pada kesempatan tersebut Rektor ISI Denpasar memberikan sumbangan beberapa buku berupa jurnal ilmiah seni dari beberapa jurusan yang dimiliki ISI Denpasar serta jurnal seni budaya Mudra berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sumbangan buku dari ISI Denpasar tersebut akan dikoleksi di perpustakaan yang dimiliki KBRI Berlin. Menurutnya sumbangan ini sangat bermanfaat sehingga kedepan dirinya akan berlangganan jurnal milik ISI Denpasar. Dari hasil kunjungannya ke ISI Denpasar, Birgit berencana akan mengadakan beberapa kerjasama dengan ISI Denpasar. Mengingat kampus seni ini memiliki potensi besar untuk turut mempertahankan adat, seni dan budaya Bali. Kerjasama tersebut diantaranya memberikan kesempatan ISI Denpasar untuk tampil dalam pameran pendidikan guna memamerkan produk-produk pendidikan berbasis seni.

Sementara Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, menyambut baik kedatangan perwakilan KBRI Berlin ini. Dalam tahap awal pembicaraan, pihaknya bisa mencari celah kerjasama akademik, mengingat ISI Denpasar memiliki mahasiswa asing yang berasal dari Jerman, melalui program Darma siswa. Apalagi jalinan kerjasama ini menunjukkan eksistensi ISI Denpasar dikancah internasional dengan sudah dijalinnya beberapa kerjasama, tidak hanya menyasar kerjasama dengan Perguruan Tinggi Asing tapi juga mencari hubungan baik dengan beberapa KBRI yang tersebar di dunia. Tercatat saat ini ISI Denpasar telah mengirim 2 dosennya untuk mengajar di Paris sebagai bentuk kerjasama dengan KBRI Paris setelah keberhasilannya menjalin kerjasama dengan KBRI Kamboja, Thailand, Moskow, dan lainnya. Prof. Rai mengungkapkan kebanggaannya terhadap Birgit yang berstatus sebagai alumni mahasiswa asing yang masih eksis untuk mempromosikan ISI Denpasar, dan Bali umumnya. Tercatat tahun ini ISI Denpasar sudah menamatkan 19 mahasiswa asing, dengan rincian 6 orang laki-laki serta 13 wanita, yang berasal dari 13 negara yang tersebar di dunia. Sehingga kedepan diharapkan kedepan para mahasiswa asing dari berbagai Negara ini juga mempunyai misi untuk membawa nama ISI Denpasar ke negaranya masing-masing untuk dipromosikan. Hal ini pun membukakan peluang kepada ISI Denpasar Kedepan untuk dapat mengadakan pertukaran mahasiswa dan dosen ISI Denpasar ke Perguruan tinggi Luar Negeri. Selain itu dapat menjalin kerjasama akademik dengan mengadakan penelitian bersama atau mengadakan misi kesenian bersama.

Humas ISI Denpasar melaporkan

PENAMPILAN MAHASISWA ASING PROGRAM DARMASISWA ISI DENPASAR, MEMUKAU PENONTON DI JAKARTA

PENAMPILAN MAHASISWA ASING PROGRAM DARMASISWA ISI DENPASAR, MEMUKAU PENONTON DI JAKARTA

dscn0375-copy

Tari Jagatpati Oleh Mahasiswa Asing

(Jakarta-humasisi) Setelah mengikuti pendidikan seni di Institut Seni Indonesia Denpasar sekitar 1  tahun dalam Program Darmasiswa, 11 orang mahasiswa asing mengikuti acara pembekalan  kepulangan di Jakarta dari tanggal 6 -8 Mei 2009. Mereka didampingi oleh 1 orang pengelola  program darmasiswa ISI Denpasar, I Ketut Agus Adi Kamajaya, serta 1 dosen pembimbing, Ida Ayu  Wimba Ruspawati, S.ST., M.Sn. Program Darmasiswa adalah program beasiswa yang diberikan  Pemerintah Republik Indonesia kepada warganegara asing yang ingin mempelajari seni dan budaya  Indonesia. Tahun ajaran 2008/ 2009 ISI Denpasar menerima 19 mahasiswa asing yang berasal dari  13 negara di dunia yaitu Canada, USA, Mexico, UK, Ceko, Hungaria, Polandia, Jerman, Spanyol,  Serbia, Zambia, Slovakia, serta Afrika Selatan. Mereka tersebar di berbagai jurusan dari 2 fakultas yang dimiliki ISI Denpasar yaitu Fakultas Seni Pertunjukan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain. Menurut salah satu pembimbing tari mahasiswa asing, Ida Ayu Wimba Ruspawati, S.ST., M.Sn., kehadiran para mahasiswa asing memberi angin segar bagi lembaga kerena selain kita dapat bertukar budaya, kegiatan ini sangat tepat juga untuk mengaplikasikan kemampuan berbahasa asing khususnya Bahasa Inggris selama proses belajar mengajar. Walaupun ada beberapa tantangan yang dihadapi selama proses belajar mengajar, semangat belajar mahasiswa asing ini patut diajungi jempol, terbukti dalam 1 tahun mereka mampu menguasai beberapa tarian Bali dan sering mengikuti pementasan dalam berbagai acara. Sehingga dalam acara tatap muka dan jamuan makan malam, tim kesenian ISI Denpasar mendapat kesempatan untuk tampil dihadapan Gubernur DKI Jakarta, Dr. Ing H. Fauzi Bowo di Kantor Gubernur DKI Jakarta. Tim kesenian ISI Denpasar menampilkan tari Margapati, yang dibawakan oleh 3 mahasiswa asing yaitu Sarka Bartuskova dari Ceko, Berta Maria Hernandez Lopez dan Lucia Mendoza Aquino dari Mexico. Dari beberapa tampilan pentas seni oleh peserta Program Darmasiswa dari masing-masing Perguruan Tinggi, pementasan tari Margapati oleh tim kesenian ISI Denpasar yang atraktif mampu memukau dan menarik perhatian seluruh peserta Program darmasiswa, tamu undangan, tak terkecuali para pejabat dipemerintahan DKI Jakarta dan Depdiknas. Dalam acara Pembekalan mereka berkesempatan untuk diperkenalkan berbagai produk masakan khas Indonesia, melihat berbagai macam hasil kerajinan Indonesia serta mengunjungi museum sejarah Jakarta di taman Fatahilah Jakarta. Dalam penyampaian pesan dan kesan oleh peserta darmasiswa terungkap bahwa mereka sangat senang mempelajari seni budaya Indonesia yang sangat beragam, dan mereka ingin mendapat kesempatan 1 tahun lagi untuk lebih mempelajari seni budaya Indonesia serta bahasanya.

Acara yang secara resmi dibuka oleh Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depdiknas, Dr. R. Agus Sartono, MBA dan ditutup secara resmi oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, dilanjutkan dengan acara foto bersama secara eksklusif bersama Aurora Tambuan, Deputi Gubernur Bidang Seni dan Budaya DKI Jakarta (yang mewakili Gubernur DKI Jakarta) beserta Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depdiknas, Dr. R. Agus Sartono, M.BA.

Loading...