Bali-Bhuwana Waskita ISI Denpasar, Melankolia Global dan Literasi Digital Masa Pandemi

Bali-Bhuwana Waskita ISI Denpasar, Melankolia Global dan Literasi Digital Masa Pandemi

Bali-Bhuwana Waskita ISI Denpasar, Melankolia Global dan Literasi Digital Masa Pandemi
DENGAR PAPARAN – Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana didampingi A.A. Gde Rai (pendiri Agung Rai Museum of Art, Ubud) mendengar paparan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam konferensi internasional Global Arts Creativity ISI Denpasar, Selasa (28/9/2021). (DenPost.id/ist)

KONFERENSI internasional Global Arts Creativity Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menghadirkan 12 tokoh bereputasi, mulai dari cendekiawan global, seniman ternama, peneliti berpengaruh, hingga profesional berintegritas baik dari lembaga pemerintah maupun independen. Konferensi berlangsung selama tiga hari dan dibuka Selasa (28/9/2021) oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana. Bertindak sebagai pembicara kunci: Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR)RI, Bambang Soesatyo. S.E., M.B.A. Konferensi internasional serangkaian Festival Bali Padma Bhuwana I tahun 2021 ini mengusung tema: Prospective, Environment, and New Paradigm.  Juga menyertakan belasan pembicara makalah pendamping. (Baca Selengkapnya)

ISI Denpasar tunda agenda internasional karena COVID-19

ISI Denpasar tunda agenda internasional karena COVID-19

ISI Denpasar tunda agenda internasional karena COVID-19

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/203006/isi-denpasar-tunda-agenda-internasional-karena-covid-19

Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar I Ketut Garwa. (ANTARA/Ni Luh Rhisma)Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar terpaksa menunda sejumlah agenda internasional yang menjadi program prioritas sepanjang 2020 sebagai imbas dari pandemi COVID-19.

“Di tengah pandemi COVID-19 ini, tentu kami tidak mau mengambil risiko, begitu pun pihak luar negeri, sehingga kedua pihak memilih membatalkan atau menunda agenda prioritas karena pada dasarnya pandemi ini jadi permasalahan di seluruh dunia,” kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar I Ketut Garwa di Denpasar, Selasa.

Delegasi kampus seni “pelat merah” di Denpasar itu, sedianya menggelar pertunjukan bertajuk “Enoshima Bali Sunset” di Jepang serta kegiatan serupa di Thailand.

“Meskipun agenda tersebut berskala kecil, namun sangat bermanfaat untuk menaikkan nilai tawar dan memperkuat jejaring ISI Denpasar di kancah internasional,” ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.

Baca juga: ISI Denpasar padukan kuliah daring dan konvensional di tengah COVID-19

Tahun ini, ISI Denpasar juga membatalkan dua kunjungan dua guru besar asal Jepang, yakni Profesor Katagiri dari Okinawa Prefectural University of Art (OPUA) dan Profesor Kubota dari Kunitachi College of Music.

Untuk menjaga produktivitas perencanaan dan kerja sama pada masa pandemi, Garwa mengaku telah berkoordinasi dengan Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) untuk merancang draf kerja sama dengan OPUA yang akan ditandatangani secara digital oleh kedua pimpinan insitusi tersebut.

Ia mengatakan kegiatan berupa program Pertukaran Pelajar Nusantara (Permata) tetap bisa diikuti oleh ISI Denpasar. Program dari Kemendikbud itu memberi kesempatan kepada mahasiswa bertukar wawasan pada kampus yang mengelola bidang ilmu yang sama.

“Misalnya mahasiswa ISI Yogyakarta bertukar dengan ISBI Tanah Papua, ISI Denpasar dengan ISI Padang Panjang, dan sebagainya,” ucap akademisi asal Kabupaten Bangli itu.

Baca juga: ISI Denpasar revisi kegiatan untuk biayai pencegahan COVID-19

Terkait dengan perencanaan pada 2021, tambah Garwa, ISI Denpasar masih menyesuaikan dengan masa darurat pandemi COVID-19 hingga pertengahan tahun.

“Untuk 2021, perencanaan kami masih sama dengan sekarang hingga pertengahan tahun, kami asumsikan pandemi belum berakhir di Juni 2021. Dan memang kita semua tidak tahu kapan semua ini akan berakhir,” ujar dia.

Menurut Garwa, hal terpenting saat ini lembaga sedang membantu mahasiswa agar proses perkuliahan secara daring berjalan secara optimal.

“Contohnya perencanaan anggaran bantuan kuota internet untuk mahasiswa agar tidak ada kesan perkuliahan dan proses akademik terbengkalai,” katanya.

 Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA

ISI Denpasar padukan kuliah daring dan konvensional di tengah COVID-19

ISI Denpasar padukan kuliah daring dan konvensional di tengah COVID-19

ISI Denpasar padukan kuliah daring dan konvensional di tengah COVID-19

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/202310/isi-denpasar-padukan-kuliah-daring-dan-konvensional-di-tengah-covid-19

Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa, MKes (Antaranews Bali/Dok ISI Denpasar/2020)Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia Denpasar berencana memadukan sistem perkuliahan daring dan tatap muka (konvensional) di tengah pandemi COVID-19, untuk menyempurnakan sistem perkuliahan dari satu-satunya kampus seni “pelat merah” di wilayah Bali dan Nusa Tenggara itu.

“Semester depan, kami akan berencana menata itu (perkuliahan) dengan baik, kami kombinasikan antara daring dan pertemuan fisik, sehingga benar-benar bisa diatasi suasana COVID-19 ini. Seberapa kita berani bertemu dengan fisik, seberapa secara daring. Atau yang mana bisa dilakukan daring dan yang mana diperlukan ‘assessment’ lapangan,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa, MKes, di Denpasar, Kamis.

Menurut Prof Artayasa, sejak diberlakukannya status darurat COVID-19 di dunia pendidikan mulai pertengahan Maret 2020, pimpinan ISI Denpasar telah langsung merespons dengan menyiapkan perkuliahan secara “online” atau dalam jaringan (daring).

“Begitu ada instruksi dari pusat, kami langsung koordinasi dengan bagian IT di kampus. Semua dosen sudah punya email, kami manfaatkan perkuliahan dengan aplikasi google clashroom, termasuk bimbingan proposal skripsi dan tesis,” ujarnya didampingi Humas I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM itu.

Mengingat hingga saat ini pemerintah belum mengizinkan perguruan tinggi menggelar perkuliahan tatap muka langsung (konvensional), Artayasa mengaku akan menyempurnakan perkuliahan daring, berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya.

Baca juga: ISI Denpasar selenggarakan UTBK dengan protokol kesehatan ketat

Dalam memadukan perkuliahan daring dengan tatap muka langsung, lanjut Prof Artayasa, tentunya disesuaikan dengan mata kuliah atau ujian apa yang bisa di-daring-kan, dan mana yang harus digelar langsung.

“Pandemi ini secara tidak langsung memaksa civitas akademika menguasai teknologi informasi yang menjadi keniscayaan menghadapi era revolusi industri 4.0,” katanya.

Praktik seni, ujar Prof Artayasa, juga bisa dilakukan secara daring dengan merekam proses dari awal penciptaan kemudian diserahkan pada dosen. Kalau ada yang belum, kemudian dilakukan di kampus.

“Seperti praktik pedalangan dilakukan di kampus dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Intinya kami selektif, tidak seperti dulu sebebas kita melihat kemampuan mahasiswa

Di sisi lain mengenai riak-riak protes mahasiswa ISI Denpasar yang menuntut bantuan kuota internet beberapa waktu lalu, Artayasa mengaku bisa memakluminya karena adanya ‘kegagapan’ dari pemerintah pusat dan internal kampus sebagai eksekutor. Namun ia menegaskan sudah berupaya semaksimal mungkin membantu mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa ada yang mencari informasi tentang bantuan kuota internet gratis ke kampus-kampus ISI di luar Bali. “Ada mahasiswa yang bilang di ISI Yogyakarta sudah memberikan kuota internet gratis ke mahasiswanya. Setelah kita cek ternyata belum. Jadi persoalan kita secara nasional sama,” ujarnya.

Baca juga: Wagub Bali minta ISI Denpasar rumuskan protokol pertunjukan seni

Pada prinsipnya, lanjut Prof Artayasa, ISI Denpasar ingin bekerja bersih. Apalagi menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), ada prosedur ketat yang harus dilewati, tidak bisa terburu. Ia juga meminta mahasiswanya tidak membandingkan bantuan kuota internet dengan perguruan tinggi swasta yang jelas-jelas beda manajemen.

Ia memastikan baik pemerintah daerah dan pusat telah berupaya maksimal membantu mahasiswa di perguruan tinggi negeri maupun swasta agar operasional kampus tetap berjalan. Salah satu buktinya adalah pemerintah telah merelaksasi biaya UKT dan membantu biaya Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP).

Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA

VIRTUEALL Program Talkshow “Bermusik Di Era Pandemi”

VIRTUEALL Program Talkshow “Bermusik Di Era Pandemi”

Di masa pandemi seperti sekarang bidang kesenian menjadi sangat terpukul, salah satunya adalah Seni Musik, acara seperti konser menjadi terhambat, karena masalah ini mulailah bermunculan bentuk bentuk adaptasi seperti virtual konser. Mau tau bagaimana seni musik di era pandemi dan bentuk bentuk adaptasi dari keseniannya sendiri? .
.
Saksikan program talkshow live streaming ‘VirtueAll’ pada hari Jumat, 03 Juli 2020 pukul 14.00 WITA di youtube channel “Layar17”.✨

ISI Denpasar Siap Gelar UTBK dengan Penerapan Protokol Kesehatan Ketat

ISI Denpasar Siap Gelar UTBK dengan Penerapan Protokol Kesehatan Ketat

Sumber : https://wartabalionline.com/2020/07/01/isi-denpasar-siap-gelar-utbk-dengan-penerapan-protokol-kesehatan-ketat/

DENPASAR – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar memastikan kesiapan pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020 dengan berpedoman penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Hal itu diungkapkan Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar kepada WARTA BALI, Rabu (1/7/2020). Ia menyampaikan, pelaksanaan UTBK di tengah  pandemi Covid- 19 telah mendapat izin Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. “Kami menerapkan standar protokol kesehatan bagi siswa yang ikut dalam UTBK tahun ini,” kata Prof. Arya Sugiartha.

Tercatat, 2.815 peserta mengikuti tes UTBK tahun ini yang pelaksanaanya dibagi dalam dua tahap. Pertama, pada  5-14 Juli dan tahap kedua 20-29 Juli 2020. ” Total kuota untuk penerimaan ISI tahun 2020 sebanyak 600 mahasiswa. Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) sudah masuk 100 siswa dan untuk UTBK  akan diperebutkan sekitar 300 siswa. Sisanya, masih ada jalur mandiri atau SBMPTN,” ungkap Rektor asal Pujungan Tabanan ini.

Ia menjelaskan, sesuai arahan Dirjen Dikti Kemdikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi Covid-19 dan mengutamakan keselamatan peserta dan penyelenggara, disampaikan beberapa kebijakan yaitu,  pelaksanaan tes UTBK per hari dirubah dari empat sesi menjadi dua sesi, dengan rincian perubahan waktu,  Sesi pertama pukul 09.00 – 11.15 waktu setempat dan sesi kedua, pukul 14.00 – 16.15 waktu setempat.

Jeda waktu selama 2 jam 45 menit digunakan untuk pelaksanaan protokol kesehatan saat pergantian sesi. Tes UTBK akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap I pada 5 – 14 Juli  2020 dan  Tahap II 20 – 29 Juli 2020. Sedangkan pengumuman SBMPTN dijadwalkan 20 Agustus 2020.  Bagi peserta yang masih berada (berdomisili) di luar provinsi/kabupaten/kota dan tidak dapat hadir di lokasi Pusat UTBK PTN tempat tes karena alasan keselamatan dan kesehatan serta Pusat UTBK yang belum dapat menyelenggarakan tes karena satu dan lain hal, akan mengikuti Tes UTBK di lokasi Mitra UTBK Tambahan di daerah setempat. Pusat UTBK PTN bekerja sama dengan SMA/SMK/MA Mitra yang memenuhi persyaratan.

Menimpali Prof. Arya Sugiartha,  Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswan dan  Alumni ISI Denpasar   Prof. Dr. Drs. I Nyoman   Artayasa, M.Kes menegaskan kesiapan ISI Denpasar melaksanakan tes UTBK bersama perguruan tinggi lainya maupun nasional. Proses itu tentunya sudah memenuhi standar tes UTBK dan pemenuhan standar Covid. ” ISI Denpasar sudah sangat siap mengikuti  dan  melaksanakan UTBK- SNMPTN bersama Perguruan Tinggi lainya  di Indonesia,” kata Prof. Artayasa didampingi Humas ISI Denpasar  I Gede Eko Jaya Utama., S.E., M.M.

“Kesiapan itu bisa dilihat bahwa kami menyiapkan pelaksanaan dengan standar-standar UTBK, telah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali untuk melaksanakan UTBK dengan tentu memenuhi syarat protokol pencegahan penyebaran COVID-19,” imbuhnya.

Selain itu, dari sisi materi UTBK pun pihak ISI Denpasar sudah sangat siap. “Kami mengikuti fase dua kali dalam satu sesi, jadi pagi dan siang. Tes yang tadinya dua model kita ikuti menjadi satu model, Skolastik saja,” ucapnya.

Demikian pula dengan hal-hal lain terkait UTBK sudah disiapkan secara matang oleh jajaran teknis ISI Denpasar, selain pelaksanaan uji coba nasional pada 26 Juni 2020. “Saya kira ISI Denpasar sudah sangat siap untuk itu. Jumlah pendaftar juga sudah terisi 85 persen dari keseluruhan yang dicanangkan di bagian kami, dan seluruh pangawas UTBK juga akan dilakukan Rafid Tes, ” kata Prof Artayasa.

Dari total 2.815, dibagi dua sesi per sesi masing-masing 110 siswa setiap hari, yang dibagi ke 4 ruangan. Ruangan dimaksud adalah  Lab DKV dengan kapasitas 35, Lab Interior berkapasitas 30, Lab Bahasa kapasitas 15, dan  Lab Komputer  ISI 30.(sur)

Loading...