Tim Monev ISBI Pusat Memonitoring Perkembangan Pendirian ISBI Tanah Papua

Tim Monev ISBI Pusat Memonitoring Perkembangan Pendirian ISBI Tanah Papua

IMG_2811Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen PS. Tv dan Film).

Denpasar- Usaha pemerintah untuk mendirikan Institut Seni dan Budaya (ISBI) terus bergulir. Pemerintah menugaskan empat perguruan tinggi seni yang ada di Indonesia yaitu ISI Denpasar, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta dan ISI Padang Panjang untuk mendirikan ISBI di Aceh, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. ISI Denpasar mendapat mandat untuk mendirikan ISBI di Papua. Guna melakukan monitoring terkait perkembangan terkini pendirian ISBI di empat daerah tersebut, maka Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) ISBI dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI melakukan focus group disscusion (FGD) ke masing-masing perguruan tinggi. Selain itu monitoring juga bertujuan untuk mengungkapkan kendala yang dihadapi selama peroses pendirian ISBI. Tim Monev dari Kementrian dipimpin oleh Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A sebagai Plt. Staf Ahli Kemendikbud Bidang Budaya dan Psikologi Pendidikan. Sementara anggota Tim Monev ISBI Pusat terdiri dari staf Kemendikbud, Dikti dan dari beberapa dosen dari perguruan tinggi di Indonesia.

IMG_2783Tim Monev ISBI sudah melakukan monitoring ke ISI Jogja dan ISI Surakarta. Monitoring yang ketiga terhadap ISI Denpasar yang mendapat tugas untuk mendirikan ISBI di Tanah Papua. Kegiatan berlangsung di Ruang Jegod Grand Bali Beach Hotel, pada 31 Oktober 2013. Sebanyak 20 narasumber dari ISI Denpasar hadir mememnuhi undangan dari tim monev pusat. Rombongan dipimpin oleh Pembantu Rektor I Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes sebagai wakil dari Rektor ISI Denpasar. Dalam sambutannya Prof. Artayasa menyambut baik kegiatan monitoring dan evaluasi ini. “Kami siap melaporkan perkembangan ISBI Tanah Papua termasuk kendala yang kami hadapi selama proses pendiriannya” ungkap Prof. Artaysa.

Sementara Tim Monev dari pusat terdiri dari Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A sebagai ketua tim, Djuwita Sari, S.Sos dari Kementrian, Dr. Umasih, M.Hum dan I Gusti Ayu Srinatih, M.Si dari perwakilan perguruan tinggi, serta staf dari kementrian yaitu Evawati,S.E., Berliana Simamora dan Gde Maha Putra. Prof Rai dalam sambutannya mengungkapkan rasa terimakasih yang mendalam atas kesediaannya untuk menghadiri undangan dari Tim Monev Pusat. “Ini adalah amanat Menteri untuk melakukan monitoring, dengan tujuan untuk mencari informasi untuk nantinya dapat kami laporkan ke Menteri” ujar Prof. Rai. Prof Rai juga menekankan agar tidak segan-segan untuk mengungkapkan kendala yang dihadapi selama proses pendirian ISBI. Ini sebagai kajian akademis untuk menekankan capaian dengan estimasi batas waktu pelaporan 15 Desember 2013.

Dalam diskusi yang cukup alot terungkap bahwa ISBI Tanah Papua sudah menerima mahasiswa baru sebanyak 46 orang dari 5 Prodi. Proses pembelajaran berlangsung sangat baik dengan kualifikasi dosen S2 dan telah lolos dalam sertifikasi dosen. Menurut salah satu tim monev pusat Dr. Umasih, M.Hum menyatakan bahwa pencapaian ISI Denpasar dalam mendirikan ISBI Tanah Papua sudah luar biasa hanya terkendala pada Ijin dari Menpan. Materi ini nantinya akan dilaporkan ke Menteri untuk dapat selanjutnya ditindak lanjuti.

Papua Turut Meriahkan Pesta Kesenian Bali 2013

Papua Turut Meriahkan Pesta Kesenian Bali 2013

 

Rektor ISI Denpasar (empat dari kanan) foto bersama usai pementasan.

Rektor ISI Denpasar (empat dari kanan) foto bersama usai pementasan.

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S. M.A. (Dosen PS Pedalangan).

Denpasar – Untuk pertama kalinya Provinsi Papua turut meriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV tahun 2013. Tak tanggung-tanggung tim kesenian Papua terlibat dalam tiga acara pada PKB kali ini. Diawali pada pawai pembukaan PKB yang bertempat di Monumen Perjuangan Bajra Sandi, tim kesenian Papua berkesempatan tampil diurutan nomor dua setelah Adi Merdangga dengan tari Ciwa Nataraja oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Denpasar kolaborasi dengan ISI Denpasar.

Duta seni Papua yang berkekuatan 100 orang itu mampu mencuri perhatian penonton dan para undangan termasuk Presiden RI beserta Ibu Negara. Ibu Ani Yodoyono yang membawa kamera foto terus menghujani jepretan fotonya kepada tim kesenian Papua yang membawakan tari dan musik tradisional Papua.

Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI I Made Agra juga turut ambil bagian dalam pementasan.

Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI I Made Agra juga turut ambil bagian dalam pementasan.

Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI I Made Agra, yang langsung sebagai pimpinan rombongan mengungkapkan bahwa Papua merasa terhormat mendapat kesempatan untuk unjuk kebolehan dalam ajang yang mendunia ini sehingga keterlibatan Papua dalam ajang PKB mampu memberi impresi luar biasa bagi bangsa Indonesia umumnya.

Sementara Direktur Program Pascasarjana ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S., M.A yang mendapat kehormatan sebagai penasihat duta seni Papua dalam memeriahkan PKB, tak dapat menyembunyikan rasa haru dan bangga atas semangat seniman Papua untuk dapat tampil baik dalam ajang PKB ini. “Kehadiran tim kesenian Papua dalam PKB tentu memberi dampak positif bagi kedua belah pihak, di samping menjalin kerja sama yang lebih baik di masa mendatang”, ujar Prof. Rai.

Salah satu atraksi tari dari tim kesenian Papua

Salah satu atraksi tari dari tim kesenian Papua

Setelah tampil dalam pawai, keesokan harinya tanggal 16 Juni 2013, duta Papua tampil mengguncang panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Denpasar dengan garapan yang mengusung kejayaan burung Cendrawasih jantan dan betina. Pergelaran selain melibatkan 100 seniman Papua juga diperkuat oleh 50 anggota TNI Kodam IX Udayana.

Disamping itu, Papua yang kaya akan kerajinannya, juga turut ambil bagian dalam pameran industri kecil dan kerajinan rumah tangga PKB yang berlangsung sebulan penuh. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat di tingkat nasional maupun internasional.

Sebelumnya tim kesenian Papua berkunjung ke ISI Denpasar yang disambut hangat oleh Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum. Keikutsertaan Papua dalam pembukaan PKB merupakan realisasi jalinan kerjasama ISI Denpasar dengan pemerintah Papua dalam pembentukan ISBI sejak tahun 2012.

Ratusan Seniman Papua  berkunjung  ke ISI Denpasar,  Akan meriahkan PKB XXXV

Ratusan Seniman Papua berkunjung ke ISI Denpasar, Akan meriahkan PKB XXXV

 

Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya foto bersama dengan pimpinan rombongan Papua, Kasdam XVII/Cendrawasih, Brigjen TNI I Made Agra Sudiantara.

Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya foto bersama dengan pimpinan rombongan Papua, Kasdam XVII/Cendrawasih, Brigjen TNI I Made Agra Sudiantara.

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Fashion). 

Denpasar– Pada tanggal 12 Juni sekitar seratus orang yang tergabung dalam Kelompok Kesenian Papua berkunjung ke Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang diterima langsung oleh Rektor ISI Denpasar beserta jajarannya di Gedung Lila Sanggraha. Kedatangan mereka yang dipimpin langsung oleh Kasdam XVII/Cendrawasih, Brigjen TNI I Made Agra Sudiantara, bertujuan untuk turut memeriahkan Pawai Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXV pada hari sabtu (15/6) yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.

Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum, menyambut hangat kedatangan rombongan dari Papua, karena keikutsertaan Papua dalam pembukaan PKB merupakan realisasi jalinan kerjasama ISI Denpasar dengan pemerintah Papua dalam pembentukan ISBI sejak tahun 2012.  Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA, sebagai penasehat dalam rombongan tersebut mengungkapkan ini merupakan kesempatan baik bagi Papua untuk menunjukkan eksistensi seni dan budaya Papua yang adiluhung.

Usai menikmati santap siang, rombongan delegasi Papua diundang menuju Gedung Citta Kelangen, tepatnya di areal Pasca Sarjana ISI Denpasar untuk menyaksikan Respon Karya oleh Dosen, Alumni, serta Mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar. Karya yang berjudul ‘Pula Kerti’ oleh I Wayan Sujana, S.Sn.,M.Sn direspon oleh beberapa seniman yang juga merupakan Alumni dan mahasiswa ISI Denpasar, yakni, Nyoman Sani, Nyoman Jana, Sugiantara, Dayu Arya, dan Agus Teja Sentosa.

Diluar dugaan, secara spontan rombongan Papua juga turut merespon karya tersebut dengan menggunakan aneka alat musik tradisional Papua. Pak Kasdam yang menjadi pemimpin delegasi mengungkapkan, seni mampu mempersatukan perbedaan dan mengubah dunia menjadi harmoni serta damai.

Sebelum meninggalkan kampus ISI Denpasar, delegasi Papua mengundang seluruh yang hadir larut dalam musik dan tari-tarian yang dibawakan oleh seniman Papua. Keceriaan dan kegembiraan pengunjung dalam alunan musik dan nyanyian serta tari-tarian membawa pengalaman tersendiri tentang budaya Papua yang tidak gampang ditemukan selain itu juga meninggalkan impresi yang mendalam bagi civitas akademika ISI Denpasar.

Loading...