Mendikbud Lantik Prof Kun Adnyana Sebagai Rektor ISI

Mendikbud Lantik Prof Kun Adnyana Sebagai Rektor ISI

Wujudkan Bali Padma Bhuwana dengan G-BACH

ISIDENPASAR
DIAMBIL SUMPAH: Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana (kiri) saat dilantik sebagai Rektor ISI Denpasar periode 2021-2025, Senin (22/3) di Plaza Insan Prestasi, Gedung Ki Hadjar Dewantara Kementerian dan Kebudayaan RI, Jakarta. (ISTIMEWA)

DENPASARRadar Bali – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim melantik Prof. Dr.  Wayan   Kun   Adnyana   sebagai   Rektor   Institut   Seni   Indonesia   (ISI) Denpasar periode 2021-2025, Senin (22/3) di Plaza Insan Prestasi, Gedung Ki Hadjar Dewantara Kementerian dan Kebudayaan RI, Jakarta. Mendikbud Nadiem mengharapkan Rektor yang baru dilantik, segera bekerja untuk mewujudkan perguruan tinggi yang unggul dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.  Unggul   di   sini   termasuk   meningkatkan sumber daya manusia dan daya saing global. 

Prof   Kun   Adnyana,   dihubungi   setelah   acara   pelantikan   menyatakan kesanggupan dalam menjawab  harapan Mendikbud  tersebut.  “Visi  Mas Menteri, sebagaimana   diproyeksikan   sebagai   renstra   Kemendikbud,   dan termanifestasi dalam   Perjanjian   Kinerja   dengan   Rektor,   telah   tegas menandaskan indikator   kinerja   utama   yang   mesti   dijawab   oleh   Rektor bersama seluruh pemangku kepentingan ISI Denpasar, yakni soal daya saing perguruan tinggi.   Orientasinya,   selain  tentang   akses,   mutu,   dan   relevansi, yang terpenting adalah peningkatan daya saing global. Kami menegakkan visi ISI Denpasar ke  depan  sebagai … (Baca Selengkpnya)

Prof Wayan Adnyana terpilih jadi Rektor ISI Denpasar 2021-2025

Prof Wayan Adnyana terpilih jadi Rektor ISI Denpasar 2021-2025

Prof Wayan Adnyana terpilih jadi Rektor ISI Denpasar 2021-2025
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof Dr Wayan “Kun” Adnyana yang terpilih menjadi Rektor ISI Denpasar periode 2021-2025 (Antaranews Bali/istimewa/2021)

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/227072/prof-wayan-adnyana-terpilih-jadi-rektor-isi-denpasar-2021-2025

Denpasar (ANTARA) – Prof Dr I Wayan Adnyana SSn, MSn yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali terpilih menjadi Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar periode 2021-2025 berdasarkan hasil Rapat Senat Tertutup Pemilihan Rektor pada Selasa (9/2).

“Siapa pun yang terpilih itu merupakan kemenangan bersama. Kita dukung bersama, untuk dapat Baca Selengkapnya…

Rektor ISI Denpasar: Seniman harus beradaptasi dalam segala situasi

Rektor ISI Denpasar: Seniman harus beradaptasi dalam segala situasi

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/211249/rektor-isi-denpasar-seniman-harus-beradaptasi-dalam-segala-situasi

Rektor ISI Denpasar: Seniman harus beradaptasi dalam segala situasi
Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum saat mewisuda perwakilan mahasiswa (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)

Denpasar (ANTARA) – Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum memotivasi lulusannya yang juga merupakan para seniman agar mampu beradaptasi dalam segala situasi.

“Situasi pandemi COVID-19 bisa dijadikan lompatan menciptakan karya-karya seni inovatif yang belum terpikirkan sebelumnya. Itu sudah terbukti dengan lahirnya karya seni virtual yang juga sudah dilombakan oleh Dinas Kebudayaan,” kata Prof Arya disela-sela pelaksanaan Wisuda XXIV Institut Seni Indonesia Denpasar yang berlangsung semi virtual, di Denpasar, Rabu.

Wisuda ISI Denpasar yang dilaksanakan perpaduan virtual dan langsung itu diikuti 386 wisudawan dari jenjang Sarjana Terapan, Sarjana dan Program Pascasarjana. Hanya beberapa perwakilan wisudawan yang diizinkan mengikuti prosesi secara langsung di titik pusat Gedung Studio Film, kampus setempat.

Awalnya, pimpinan ISI Denpasar berencana menggelar wisuda secara semi virtual pada Mei 2020. Tetapi, sebagian besar mahasiswa mendesak digelarnya wisuda konvensional sembari menunggu situasi normal. Namun, karena hingga September, kasus COVID-19 di Bali masih cukup tinggi, sehingga disepakatilah penyelenggaraan wisuda memadukan kegiatan virtual dan langsung.

Prof Arya menyadari lulusan tahun ini menghadapi tantangan yang sangat berat, karena minimnya lapangan pekerjaan, serta pembatasan aktivitas berkesenian akibat dampak pandemi COVID-19.

Tetapi, untuk menjaga ketajaman “soft skill” Selama pembatasan aktivitas sosial, dia menyarankan lulusannya tetap produktif menghasilkan karya sesuai kompetensinya masing-masing, sebagai persiapan saat situasi sudah pulih.

“Yang bisa dilakukan sekarang mengumpulkan koleksi karya seni. Misalnya pelukis, teruslah melukis. Bagi fotografer, teruslah memotret, kumpulkan karya sebagai stok, sehingga pas sudah normal, bisa dipamerkan. Metode seperti ini juga berlaku untuk semua seniman dari segala keahliannya,” ujarnya.

Menjelang masa purnatugasnya sebagai rektor pada Maret 2021, Prof Arya mengaku bangga diberi amanah memimpin kampus seni pelat merah satu-satunya di Bali-Nusra selama delapan tahun.

Diapun menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajarannya yang turut membantu menyukseskan program kerjanya untuk mencapai visi lembaga menjadi pusat unggulan seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal tahun 2020 ini.

Selain sukses mencatatkan berbagai prestasi membanggakan, Prof Arya tak menampik masih banyak kekurangan selama masa kepemimpinannya.

“Selama delapan tahun saya didampingi orang-orang hebat, mulai dari wakil rektor, dekan, kepala biro, seluruh dosen dan pegawai. Saya sangat terbuka sebagai pemimpin, dan saya yakin rektor berikutnya akan lebih hebat,” ucapnya.

Dalam wisuda yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat itu, lulusan terbaik untuk jenjang Magister (Prodi Seni) diraih oleh, Ni Luh Putu Asti Suarini (IPK 3,91), Nyoman Tri Ratih Aryaputri (IPK 3,91), Ni Made Bunga Pradnya Paramita (IPK 3,86), serta Sang Nyoman Gede Adhi Santika (3,72).

Pada jenjang Sarjana, I Gusti Ayu Mas Nari Wulan (IPK 3, 97), I Gede Yuda Pramada (IPK 3, 93) dan Ni Kadek Rina Ari Yustisia (IPK 3, 92) lolos sebagai tiga lulusan terbaik. Ketiganya berasal dari Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan.

Sedangkan lulusan terbaik jenjang Sarjana Terapan diraih oleh, Ni Wayan Dina Marreta (IPK 3,67) Putu Angga Wicaksana Putra (IPK 3, 59) Ni Komang Ari D. Supanti (IPK 3, 55).Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA

Pemilihan Rektor ISI Denpasar Mulai Bergulir, Ini Tahapannya

Pemilihan Rektor ISI Denpasar Mulai Bergulir, Ini Tahapannya

PILREK : Ketua Senat ISI Denpasar I Wayan Gulemdra bersama Ketua Panitia Pilrek AA Rai Remawa, Sekretaris Dewa Ketut Wicaksana, anggota Komang Arba Wibawa, I Gede Eko Jaya Utama sosialisasi tahapan Pilrek kepada wartawan.

Sumber : https://wartabalionline.com/2020/09/09/pemilihan-rektor-isi-denpasar-mulai-bergulir-ini-tahapannya/

DENPASAR – Pemilihan Rektor (Pilrek) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mulai bergulir seiring masa jabatan Rektor Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum, berakhir 22 Maret 2021.

Ketua Senat ISI Denpasar I Wayan Gulendra mengatakan, Pilrek di ISI Denpasar berpedoman pada Peraturan Senat ISI Denpasar No. 1 tahun 2020 tentang Tata Cara Pemilihan Rektor ISI Denpasar Periode 2021-2025 dengan menimbang dan mengingat undang-undang dan peraturan menteri terkait. “Kami beri kesempatan bagi siapa saja, dari mana saja untuk mengikuti pemilihan Rektor ISI Denpasar sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditentukan,” kata Gulendra didampingi Ketua Panitia Pilrek Dr. Drs. AA Rai Remawa, M.Sn., Sekretaris Dr. Dewa Ketut Wicaksana, SSP., M.Hum., Anggota Dr. Komang Arba Wibawa, S.Sn., M.Si, I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM serta anggota lain dalam jumpa pers di ruang rapat Rektor ISI Denpasar,”Selasa (8/9/2020).

Ia berharap peran aktif masyarakat dalam memberikan masukan yang konstruktif untuk kemajuan ISI Denpasar sebagai  institusi pendidikan seni dan budaya milik warga Bali dan Indonesia pada umumnya. “Pemilihan Rektor adalah salah satu agenda yang menentukan arah lembaga ini. Waktunya sudah agak mepet. Berdasarkan peraturan menteri, lima bulan sebelum jabatan rektor aktif habis maka tahapan Pilrek berikutnya sudah harus dimulai sehingga kami mohon dukungan masyarakat,” harapnya.

Sementara, Ketua Panitia Pilrek Dr. Drs. AA Rai Remawa, M.Sn. menyampaikan,  tahapan Pilrek 2021-2025 dilaksanakan mulai 3 September 2020 dengan agenda rapat pembahasan dan penetapan tata cara pemilihan rektor dan pembentukan panitia pengangkatan rektor. Dilanjutkan dengan sosialisasi media dan civitas akademika dan pengumuman-pengumuman penjaringan bakal calon Rektor dari 9-20 September 2020.

Ia menambahkan, pendaftaran bakal calon Rektor dimulai 21 September-2 Oktober 2020. “Apabila bakal calon masih kurang, waktunya bisa diperpanjang,” jelas dia. Selanjutnya pada 5-6 Oktober masuk ke tahap seleksi administrasi. 7 Oktober penetapan oleh Senat, serta rencananya 12 Oktober tahap pengumuman bakal calon rektor. “Tanggalnya bisa berubah beberapa hari jika terjadi perpanjangan waktu saat pendaftaran bakal calon,” ujarnya .

Tahap krusial yakni penyampaian visi misi calon rektor di depan sidang terbuka senat termasuk penilaian dan penetapan tiga calon rektor dalam sidang senat tertutup. “Tanggal 2 November ini harus selesai dua agenda sekaligus. Selanjutnya pada 5 November, kami sodorkan 3 nama kandidat ke Mendikbud. Pilrek sendiri diagendakan 4 Desember 2020. Semoga semua berjalan lancar sesuai agenda,” harapnya.

Soal persyaratan calon rektor, Rai Remawa menjelaskan, harus Pegawai Negeri Sipil yang punya pengalaman jabatan sebagai dosen dengan jenjang akademik paling rendah Lektor Kepala, beriman dan bertakwa Kepada TYME, berusia paling tinggi 60 tahun, punya pengalaman manajerial, bersedia dicalonkan menjadi rektor, sehat jasmani rohani, bebas narkotika, penilaian prestasi kinerja baik dalam dua tahun terakhir.

Selanjutnya, tidak sedang menjalani tugas belajar atau izin belajar lebih dari enam bulan, tidak sedang menjalani hukuman, tidak pernah dipidana penjara, berpendidikan doktor, tidak pernah melakukan plagiat, serta telah membuat dan menyerahkan laporan harta kekayaan pejabat negara ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menjamin independensi panitia dan senat dalam Pilrek. “Komposisi suara dari senat 65 persen, dan dari Mendikbud (pusat) sebesar 35 persen. Dari Kemendikbud juga melakukan cek and ricek jejak tiga kandidat calon rektor,”tandasnya.(sur)

Loading...