UJIAN AKHIR SEMESTER

PENGUMUMAN

Nomor: 684/I5.1.10/PP/2010

Diberitahukan kepada Seluruh Mahasiswa FSRD ISI Denpasar bahwa Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Ganjil 2010/2011 adalah sbb :

  1. Minggu Tenang      : 3 – 7 Januari 2011
  2. Ujian Tulis                : 10 -14 Januari 2011
  3. Ujian Praktek          : 17 – 21 Januari  2011.

Demikian kami sampaikan untuk diperhatikan dan dilaksanakan. Terimakasih.

a.n. Dekan,

Pembantu Dekan I,

TTD

Drs. Olih Solihat Karso, M.Sn.

NIP.     196107061990031005

ISI Denpasar Menyeleksi 245 orang Calon Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2009/2010

ISI Denpasar Menyeleksi 245 orang Calon Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2009/2010

IMG_6653

Tampak Para Calon Mahasiswa Mengerjakan Soal Tes Masuk Dengan Sangat Serius

(Denpasar-Humasisi)Kampus ISI Denpasar mendadak berubah warna pada Hari Kamis pagi (6/8), ratusan orang berseragam putih hitam tampak sumringah memasuki kelas. Mereka adalah calon Mahasiswa Baru ISI Denpasar yang sedang mengikuti tes penerimaan Mahasiswa Baru ISI Denpasar 2009/2010. Menurut Kepala Biro Akademik Drs. I Gst. Bgs. Priatmaka, MM untuk tahun ajaran 2009/2010 ini ISI Denpasar menerima 245 orang calon mahasiswa baru. Dengan perincian Seni Tari 29, Seni Karawitan 29, Seni Pedalangan 9, Seni Rupa Murni(Lukis dan Patung) 34, Desain Interior 29, Desain Komunikasi Visual 83, Kriya Seni(Kayu dan Keramik) 4 dan Fotografi 18 orang. Mereka akan menjalani testing penerimaan mahasiswa baru selama 3 hari yaitu dari Hari Kamis tanggal (6/8) tes Pancasila, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Wawasan Seni. Jumat tanggal (7/8) pshycotest dan  sabtu (8/8) tes ketrampilan sesuai dengan Program Studi yang dipilihnya. Setelah dilakukannya tes ini jadi kampus ISI Denpasar akan menerima mahasiswa baru yang dijadikan pijakan dalam penyusunan renstra (rencana strategis) 2010 untuk merencanakan arah pengembangan kampus ini ke depan.

Ketua Panitia Penerimaan mahasiswa Baru ISI Denpasar 2009/2010 Drs. I Ketut Murdana, MSn menyambut gembira atas dilaksanakannya tes ini dan menyatakan selamat datang bagi para calon mahasiswa ini. Tes kompetensi ini sebagai media untuk memilah calon mahasiswa baru sehingga nantinya ketika mengenyam pendidikan di ISI Denpasar bakat dan minat dari calon mahasiswa ini dapat lebih terasah. Tentu tujuan akhirnya untuk menghasilkan sarjana pencipta dan pengkaji seni yang berkualitas dan mumpuni sesuai tuntutan stakeholders dunia industri kreatif internasional sekarang ini. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan mengucapkan selamat datang bagi calon mahasiswa baru ini. Prof. Rai mengharapkan kedatangan mahasiswa ini atas choice bukan chance. Jadi mahasiswa yang lolos testing diharapkan bener-bener yang terpilih melalui minat, bakat dan kapabilitasnya, sehingga nantinya akan menghasilkan output yang betul-betul dapat mengemban misi sebagai seniman atau desainer akademis yang mampu bersaing di dunia internasional seperti yang dicanangkan oleh Depdiknas.Pembantu Dekan I Fakultas Seni pertunjukan yang mewakili Dekan Ni Ketut Suryatini, SS.Kar, MSn merasa bangga atas masih dipercayainya lembaga ISI Denpasar khusus FSP dalam mendidik calon mahasiswa calon seniman-seniman Bali masa Depan. ISI Denpasar sebagai barometer kesenian Bali masih diminati oleh para calon mahasiswa untuk tempat menimba ilmu tentang seni sebagai kelangsungan kesenian Bali ke depan. Tentu ini merupakan kerja keras segenap civitas akademika dengan terus mengadakan kegiatan, lomba-lomba dan ceramah seni, yang bertujuan untuk menarik minat generasi muda Bali khususnya, agar mau mendalami kesenian Bali yang merupakan warisan leluhur yang adiluhung ini.

Senada dengan yang diungkapkan Suryatini Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi mengucapkan syukur atas usaha promosi selama ini yang membuahkan hasil terbukti dengan jumlah calon mahasiswa yang terdaftar. Ini merupakan tanggung jawab yang besar bagi lembaga atas kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat kepada ISI Denpasar untuk mendidik calon-calon seniman masa depan yang akan melestarikan roh kesenian Bali. Tentu dari lembaga usaha untuk peningkatan kualitas pengelolanya secara bertahap telah ditingkatkan, terbukti dengan Dosen dan pegawai yang dikuliahkan lagi sampai jenjang S3, infrastruktur bangunan pendidikan, laboraturiom Seni dan Fasilitas pendidikan yang semakin ditingkatkan. Tentu in merupakan suatu usaha untuk menghasilkan lulusan yang qualified baik secara nasional maupun internasional.

Gelar Karya TA Karawitan Hari ke empat

Pergelaran Karya Tugas Akhir Program Studi Seni Karawitan kali ini, menampilkan 5 karya karawitan baik yang bersifat kreasi ataupun kontemporer, Pergelaran Ujian karya karawitan, merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Tugas Akhir (TA) dengan beban SKS sebanyak 6 SKS bagi mereka yang mengambil minat penciptaan karya seni karawitan. Ujian Tugas Akhir diselenggarakan dalam dua rangkaian yaitu Ujian Karya Seni dan Ujian Karya Tulis yang berupa Skrip Karya seni.  Pada hari Keempat, Kamis, 21 Mei 2009 akan diikuti oleh lima karya seperti berikut.

1. STONE MUSIC

Stone Music, foto by GC

Karya: A.A. Gede Lanang Ambara

Sinopsis :

Stone Music merupakan sebuah garapan komposisi musik kontemporeryang dilatarbelakangi oleh kehidupan manusia purba pada jaman batu. Pengolahan tempo, ritme dan dinamika akan ditata melalui bunyi – bunyian yang dihasilkan oleh batu.

Pendukung Karawitan   : Sanggar Yudistira, Kapal

2. ANAMAN

Anaman, foto by GC

Karya: I Made Mujana

Sinopsis :

Secara etimologi anaman berarti tipat. Tipat merupakan maha karya yang dibuat berdasarkan rasa estetik dan mengandung falsafah yang sangat tinggi. Kulit tipat ini terbuat dari janur yang dijalin sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang diinginkan. Jika diperhatikan, dalam kulit tipat, terdapat jalinan-jalinan janur yang sangat unik dan pada akhir jalinan atau ujung dari janur tersebut akan bersatu kembali. Jalinan dari kulit tipat, memberikan inspirasi bagi penata untuk ditransformasikan kedalam sebuah bentuk komposisi karawitan kreasi dengan judul Anaman.

Komposisi karawitan ini, memakai Gamelan Gong Kebyar sebagai media dalam menyampaikan apa yang diamati yang diwujudkan kedalam sebuah bentuk karawitan kreasi dengan memanfaatkan dan memperhatikan unsure-unsur musik yang ada. Namun, dalam komposisi karawitan inin masih memakai pola tradisi yang juga ditonjolkan dan dikembangkan melalui pengolahan melodi, pengembangan pola hitungan dan pola ritme sehingga nantinya menjadi sebuah kesatuan atau jalinan yang menyerupai kulit tipat.

Pendukung Karawitan   : Sanggar Seni Lingga Jati, Jalan Kebo Iwa, Denpasar

3. PRAHARA

Prahara, foto by GC

Karya: I Made Dedik Widnyana

Sinopsis :

Prahara adalah sebuah realita sosial, yang kenyataanya selalu membuat masyarakat dihantui perasaan resah dan gelisah. Walaupun selalu diartikan negatif, tetapi penata mencoba menjadikannya sebagai sebuah daya rangsang, dalam penataan komposisi karawitan, dimana didalamnya akan menjelaskan bawa dia tidak selalu bermakna negatif, tetapi suatu saat dia bisa menegakkan kembali nilai sebuah kebenaran yang lain, komposisi ini diwujudkan dalam bentuk komposisi karawitan baru, dimana kesan. Melalui media ungkap Gamelan Selonding dan beberapa instrument musiknya inovatif dan unsur-unsur musiknya ditata sedemikian rupa agar komposisi ini terkesan bernuansa baru.

Pendukung Karawitan   : Sekaa Gong Sancaya Kanti Desa Kesiman, Denpasar

4. BANGSING

Bangsing, foto by GC

Karya: I Komang Budiana

Sinopsis :

Bangsing adalah akar gantung yang tumbuh dari dahan beringin, dan keagungan pohon yang teramat besar, dahan dan ratingnya serta merta selalu berusaha untuk memperbesar diri karena akar dari pohon ini menjalar begitu rupa serta menimbulkan kerimbunan dan kesejukan.

Terlihat dari fenomena yang ada, pohon ini mempunyai karakteristik atau kekhasannya berupa akar yang tumbuh bergantung, berlawanan dan berbalapan hingga menimbulkan keunikan dan kekilitan suatu kebersamaan satu sama lainnya.

Pendukung Karawitan   : Sekaa Gong ST.Cakra Werdhi Kutuh Sayan Ubud

5. PAUM

Paum, foto by GC

Karya: I Made Agus Rijayana

Sinopsis :

Paum merupakan proses untuk mencari mufakat dalam sebuah organisasi. Indahnya perbedaan pendapat dan perselisihan rapat/sangkep menginspirasi penata untuk mentransformasikan perbedaan dan perselisihan ke dalam sebuah komposisi tabuh kreasi baru dengan repertuar seperangkat barungan gong kebyar dengan megedepankan unsur-unsur musikalitas seperti tempo, dinamika, ritme dengan konsep perubahan.

Pendukung Karawitan:

1.  Sanggar Siwer Nadi Swara Br.Pagan Kelod

2. Mahasiswa Jurusan Karawitan FSP ISI Denpasar

Pergelaran Karya TA Seni Karawitan 2009 Hari Ke Tiga

Ujian Tugas Akhir Program Studi Seni Karawitan merupakan salah satu tugas pada mata kuliah Tugas Akhir (TA) dengan beban SKS sebanyak 6 SKS. Ujian Tugas Akhir diselenggarakan dalam dua rangkaian yaitu Ujian Karya Seni dan Ujian Karya Tulis yang berupa Skrip Karya seni.  Pada hari ketiga Rabu, 20 Mei 2009 akan diikuti oleh lima karya seni baik bercorak tradisi inovatif, maupun kontemporer, yang telah melalui bimbingan dari dosen-dosen pembimbing yang mumpuni di bidangnya. Adapun judul dan penatanya adalah sebagai berikut.

1. SURAPANA

Surapana, Foto by GC

Karya: I Kadek Suparman

Sinopsis :

Masalah, memang dapat terjadi dan dialami oleh siapa saja. Masalah yang membuat pikiran menjadi kalut, tidak tahu harus berbuat apa. Maka tidak jarang, minuman keraslah yang menjadi jalan keluarnya. Fenomena ini kerap kali dialami oleh generasi muda. Dengan minum-minuman keras secara berlebihan, belum tentu dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Tetapi dibalik itu semua minuman  keras juga dapat memberikan manfaat bagi tubuh apabila kita mampu mengkonsumsinya dengan baik. Oleh sebab itu, kita harus mampu mengendalikan apa yang kita nikmati termasuk minuman keras. Semua itu penata mencoba menterjemahkan kedalam bahasa musik melalui media alat musik bamboo. Dengan judul Surapana yang berarti minuman keras.

Pendukung: Sanggar Seni Lingga Jati, Jalan Kebo Iwa Denpasar.

2. JANTRA

Jantra, Foto by GC

Karya: I Kadek Mahendra Putra

Sinopsis :

Jantra adalah suatu kata yang artinya baling-baling atau istilah Balinya  sering disebut pindekan. Baling-baling merupakan suatu benda yang bisa berputar dengan bantuan tenaga angin. Jika angin berhembus sangat kencang, maka baling-baling akan berputar pelan-pelan. Dari sinilah timbul reaksi pada diri penata untuk menggambarkan proses perputaran baling-baling melalui karya seni inovasi dengan menggunakan media ungkap Gong Kebyar.

Pendukung: Sanggar Yudistira, Banjar Muncan, Desa Kapal, Mengwi.

3. RIT.TIK

Rit Tik, Foto by GC

Karya: I Putu Gede Sukaryana

Sinopsis :

Zaman terus berkembang, manusia telah terlena oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih dan mulai melupakan mesin ketik. Dijamannya, mesin ketik adalah idola bagi para penulis. Di jaman teknologi saat ini, mesin ketik mungkin hanya digunakan oleh orang tertentu saja. Sayup-sayup suara mesin ketik yang kethak-kethok itu seperti “menyihir” pusat kesadaran penata untuk berkreasi, walaupun sebenarnya hanya satu nada yang sama yang berulang-ulang.

Dari sebuah mesin ketik tua timbul inspirasi panata untuk mentransformasikannya menjadi sebuah karya seni musik kontemporer yang berjudul Rti.Tik.

Pendukung: Mahasiswa ISI Denpasar

4. KULI BANGUNAN

Kuli Bangunan, Foto by GC

Karya: Made Wira Oka Atmadi

Sinopsis :

Perjalanan panjang peradaban manusia, dapat menjadikan petunjuk jalan menuju suatu kesamaan penghargaan dalam perbedaaan profesi yang tetap mendapat sebuah pengukuan, walaupun manusia modern selalu berfikir efektif-efisien dengan jaman mesin yang serba canggih. Dengan itu setidaknya kita tidak memandang sebelah mata terhadap kuli bangunan, marilah kita apresiasikan kedalam berbagai hal. Pada kali ini penata mencoba mengekspresikannya lewat sebuah karya seni musik, melalui pengolahan unsur musical yang terangkai menjadi sebuah komposisi musik kontemporer dengan judul Kuli Bangunan.

Pendukung        : Komunitas Rare Kual, Kel.Banjar Tegal, Singaraja

5. MIDER GITA

Mider Gita, foto by GC

Karya: I Gusti Bagus Sukma Adi Oka

Sinopsis :

Fenomena budaya yang menyebut Bali sebagai “Pulau Seribu Pura” menjadikan Bali sebagai sebuah pulau yang penuh dengan ritus keagamaan. Setiap ritus yang dilaksanakan itu selalu memberikan arti penting dalam setiap relung kehidupan yang sudah membudaya dalam masyarakat Bali.

“Mider Gita” adalah karya karawitan yang terinspirasi dari prosesi ritual yang merupakan sebuah bentuk “ritus” yang telah mentradisi dalam kehiudupan masyarakat Desa Bungkulan Buleleng, merupakan warisan nenek moyang yang selalu dilaksanakan setiap diselenggarakannya upacara piodalan, secara murwa daksina berkeliling pada areal pura.

Pendukung: Sanggar Seni Tripitaka, Desa Munduk Kabupaten Buleleng.

Loading...