ISI Denpasar Gelar Seminar Sandi 2021, Desainer Pembelajar dalam Era Society 5.0

ISI Denpasar Gelar Seminar Sandi 2021, Desainer Pembelajar dalam Era Society 5.0

Suasana Seminar Nasional Desain (Sandi) 2021 yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom, Senin (15/2/2021).

Sumber : https://www.beritabicaranetwork.com/isi-denpasar-gelar-seminar-sandi-2021-desainer-pembelajar-dalam-era-society-5-0/

Denpasar (BBN INDONESIA) – Kemajuan masyarakat digital di Indonesia salah satunya sangat tergantung pada perkembangan keilmuan Desain. Dalam perubahan kebiasaan masyarakat dan keterkaitannya dengan teknologi, keilmuan desain berperan sebagai jembatan yang mempermudah kehidupan masyarakat. Desain mampu mewujudkan ide dan konsep dari masyarakat menjadi rancangan yang mampu dipadukan dengan teknologi, menciptakan era masyarakat yang berjalan beriringan dengan teknologi, karena pentingnya peran desain tersebut dianggap perlu pula pengembangan Baca Selengkapnya…

Wagub Bali: ISI Denpasar kuatkan desain interior berbasis budaya

Wagub Bali: ISI Denpasar kuatkan desain interior berbasis budaya

Wagub Bali: ISI Denpasar kuatkan desain interior berbasis budaya
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (tengah) saat menghadiri Doorstop Pameran Desain Interior Spesial Topik. ANTARA/HO-Pemprov Bali

Badung (ANTARA) – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengajak jajaran Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk memperkuat perencanaan desain interior berbasis budaya Bali.

“ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi negeri di bidang seni, tentunya memiliki peran yang sangan penting dalam upaya Baca Selengkapnya…

Wagub Cok Ace Ajak ISI Turut Menguatkan Desain Interior Berbasis Budaya Bali

Wagub Cok Ace Ajak ISI Turut Menguatkan Desain Interior Berbasis Budaya Bali

Sumber : http://www.baliekbis.com/wagub-cok-ace-ajak-isi-turut-menguatkan-desain-interior-berbasis-budaya-bali/

(Baliekbis.com), Peran dan strategi penguatan desain interior yang berbasis budaya Bali tidak dapat hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Dibutuhkan juga peran dan dukungan dari pihak seperti halnya ISI Denpasar dalam mencetak SDM menjadi para kaum terpelajar yang nantinya dapat turut serta berperan menjaga dan memelihara budaya Bali melalui desain interiorsnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat menjadi Keynote Speaker serta membuka secara Baca Selengkapnya…

Wagub Cok Ace jadi penguji tugas akhir mahasiswa FSRD ISI Denpasar

Wagub Cok Ace jadi penguji tugas akhir mahasiswa FSRD ISI Denpasar

Wagub Cok Ace jadi penguji tugas akhir mahasiswa FSRD ISI Denpasar

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/203842/wagub-cok-ace-jadi-penguji-tugas-akhir-mahasiswa-fsrd-isi-denpasar

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana SSn, MSi (Antaranews Bali/istimewa/2020)Denpasar (ANTARA) – Wakil Gubernur Bali Prof Dr Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati MSi menjadi salah satu tim penguji dalam ujian tugas akhir mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar di kampus setempat, di Denpasar, Senin.

“Saya merasa berbahagia sekali dapat kesempatan ikut berpartisipasi dalam menguji adik-adik kita mahasiswa ISI Denpasar karena memang background saya sebelumnya 35 tahun juga sebagai dosen di Universitas Udayana,” kata Wagub Bali yang kini juga menjadi salah satu guru besar di ISI Denpasar itu.

Menurut wagub, tidak ada masalah ujian tugas akhir mahasiswa tersebut dilakukan secara tatap muka langsung, meskipun di tengah pandemi COVID-19 karena sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan juga tetap menjaga jarak.

Apalagi, ujar dia, ruangan di ISI Denpasar sudah memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang baik sehingga “aman” dengan diisi sekitar enam hingga tujuh orang dalam satu ruang ujian, dengan jarak tempat duduk yang cukup jauh.

Baca juga: ISI Denpasar tambah dua guru besar pada Dies Natalis XVII

Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu menitipkan pesan kepada para mahasiswa yang telah mengikuti ujian tugas akhir untuk terus berkreasi dan berinovasi, namun tetap memperhatikan koridor akademik sebagai dasar kajian dan pertimbangan.

Sementara itu Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana SSn, MSi mengatakan memang ujian tugas akhir dilaksanakan secara tatap muka, namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan, sesuai dengan petunjuk dan arahan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar.

“Namun, jika ada mahasiswa yang kena dampak COVID-19, misalnya sedang dikarantina atau yang lainnya, ujian tugas akhir bisa melalui daring,” ujarnya.

Ujian tugas akhir mahasiswa FSRD ISI Denpasar dijadwalkan berlangsung dari 27 Juli-11 Agustus mendatang, yang total akan diikuti 176 mahasiswa dengan rincian dari Prodi Seni Murni (12), Prodi Kriya (2), Prodi Desain Interior (20), Prodi Desain Komunikasi Visual (62), Prodi Fotografi (14), Prodi Desain Mode (48), dan Prodi Produksi Film dan Televisi (18).

“Kita patut berbangga, pada hari ini, kita juga memiliki profesor di desain interior, yang juga seorang Wakil Gubernur Bali, turut menguji tugas akhir mahasiswa di Jurusan Desain Interior,” katanya.

Oleh karena situasi pandemi COVID-19, Udayana mengatakan untuk penyajian tugas akhir mahasiswa juga dilakukan melalui daring melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook dan media sosial lainnya.

Baca juga: ISI Denpasar padukan kuliah daring dan konvensional di tengah COVID-19

“Mudah-mudahan ujian dapat berjalan sesuai dengan yang sudah kami rencanakan sampai tanggal 11 Agustus mendatang,” ucapnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM itu.

Wagub Bali Prof Dr Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati MSi dan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dr Anak Agung Gde Bagus Udayana SSn, MSi (Antaranews Bali/Ni Luh Rhisma/2020)

Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA

Wagub Bali minta ISI Denpasar rumuskan protokol pertunjukan seni

Wagub Bali minta ISI Denpasar rumuskan protokol pertunjukan seni

Sumber : http://www.baliekbis.com/wagub-bali-isi-perlu-bentuk-tim-bahas-protokol-kesehatan-dalam-pertunjukan-seni/

Denpasar (ANTARA) – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta Institut Seni Indonesia Denpasar dapat membentuk tim kecil untuk membahas protokol kesehatan yang akan diterapkan dalam pertunjukan seni di tengah pandemi COVID-19.

“Hal ini mengingat semenjak masa pandemi COVID-19, ada beberapa protokol kesehatan yang harus kita taati. Untuk itu, bagaimana dengan kesenian yang dalam pergelarannya melibatkan banyak orang dan tentunya dengan berbagai riasan yang harus digunakan, ini perlu kita diskusikan bersama,” kata Wagub Bali saat menjadi narasumber dalam seminar di ISI Denpasar, Kamis.

Seminar bertajuk “Menata Ulang Format Gelar Seni Pertunjukan Masa Pandemi COVID-19 Tahun 2020” itu diinisiasi Wagub Bali yang juga merupakan salah satu guru besar di ISI Denpasar.

Berangkat dari kegundahan Wagub Bali terhadap keberadaan seni terutama seni pertunjukan dalam masa pandemi COVID-19, maka dia memandang perlu mendiskusikan bagimana konsep pertunjukan seni yang akan dilakukan pada masa pandemi. Apalagi ketika nantinya pariwisata Bali akan dibuka kembali walupun secara bertahap.

Menurut dia, ISI Denpasar bisa membentuk tim kecil untuk membahas protokol kesehatan bagaimana yang akan diterapkan dalam pertunjukan seni, sehingga format protokol kesehatan tersebut biasa digunakan oleh pariwisata agar menjadi bagian dari penerapan prorokol kesehatan yang ada dalam lingkungannya.

“Protokol seni tersebut dapat diatur oleh para ahli seni agar tetap mengutamakan ‘taksu’ atau karisma dari seni tersebut, sehingga protokol seni tidak diatur oleh pariwisata. Namun protokol seni ya diatur oleh ahli kesenian itu sendiri,” ujar Wagub yang akrab disapa Cok Ace itu.

Untuk itu, Cok Ace meminta masukan dari para pelaku seni, khususnya terkait protokol kesehatan dalam bidang kesenian pertunjukan.

“Saya ingin pertunjukan yang diberikan nanti memiliki taksu namun juga aman, pengunjung aman dan para seniman juga aman. Jadi, kita harus pikirkan ini secara bersama dan serius,” katanya.

Sementara itu budayawan Prof Dr I Wayan Dibya menyampaikan bahwa format seni pertunjukan harus segera ditemukan, mengingat semenjak adanya pandemi COVID-19 telah menjungkirbalikkan berbagai kebiasaan-kebiasaan yang selama ini berlaku dalam jagat seni, khususnya dalam seni pertunjukan.

Menurutnya seni pertunjukan juga merupakan seni komunikasi antara pelaku dan penonton. Untuk itu, jika komunikasi ini dihilangkan maka “taksu” atau karisma atau vibrasi seni tersebut akan hilang.

Prof Dibia menyampaikan beberapa sumbangan pemikiran terkait format baru dalam seni pertunjukan. Pertama, format seni pertunjukan masih tetap dilakukan secara langsung namun dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kedua, dalam kondisi ini materi dari kesenian tersebut harus sedikit diubah seperti dalam pertunjukan kecak, calonarang dan lainnya agar meyesuaikan protokol kesehatan. Ketiga, bentuk pementasan bisa secara langsung ataupun virtual sehingga masih tetap ada komunikasi dengan para penonton.

“Saya berharap seminar ini dapat memberikan suatu masukan yang baik dalam merumuskan format baru dalam pertunjukan seni di masa pandemi COVID-19,” ujar maestro pencipta tari Manukrawa itu.

Seminar tersebut juga menghadirkan narasumber lainya yaitu Assitant Show and Entertaiment Manager Bali Safari and Marine Park Kadek Agus Ardana, serta beberapa peserta yang merupakan para pakar kesenian yang juga memberikan masukan dalam diskusi tersebut.

Selain itu juga dilakukan peluncuran buku “Purana Seni Perjalanan Panjang Berliku” oleh Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum.

Loading...