ISI DENPASAR IKUTI PENDAMPINGAN PENGELOLAAN PROGRAM KIP KULIAH MERDEKA TAHUN 2023

ISI DENPASAR IKUTI PENDAMPINGAN PENGELOLAAN PROGRAM KIP KULIAH MERDEKA TAHUN 2023

Foto: Kegiatan Pendampingan Pengelolaan Program KIP Kuliah Merdeka Tahun 2023 di Ruang Lounge ISI Denpasar, Kamis (21/9)

Tim Pengelola Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka Tahun 2023 dari lima perguruan tinggi di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat mengikuti Pendampingan Pengelolaan Program KIP Kuliah Merdeka Tahun 2023. Perguruan tinggi dimaksud, yakni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha, Politeknik Negeri Bali, dan Universitas Mataram. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Lounge ISI Denpasar, Kamis (21/9).

Pendampingan ini diberikan oleh Koordinator Beasiswa Pendidikan Tinggi, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Septien Prima Diassari, S.Kom., M.MSI. Kegiatan ini difokuskan pada pendampingan perhitungan besaran komponen biaya pendidikan penerima KIP Kuliah Tahun 2023.

Hadir dalam kegiatan, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama, Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si. Dalam sambutannya dia menyampaikan apresiasi diadakannya pendampingan pengelolaan Program KIP Kuliah Merdeka ini. Hal ini mengingat ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi seni terbesar di Bali dan memiliki peminat yang cukup besar. Tentunya KIP Kuliah Merdeka dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi untuk dapat kuliah pada berbagai program studi unggulan. “Semoga nantinya semakin banyak mahasiswa yang menerima KIP Kuliah Merdeka sehingga mereka dapat menempuh pendidikan tinggi dan mampu berkontribusi bagi pembangunan bangsa sekaligus meningkatkan taraf ekonomi keluarganya,” harapnya.

Seperti diketahui, KIP-Kuliah merupakan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. Berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana terhadap mereka yang berprestasi sesuai Pasal 76 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Walaupun demikian, syarat prestasi pada KIP Kuliah ditujukan untuk menjamin bahwa penerima KIP Kuliah terseleksi dari yang benar-benar mempunyai potensi dan kemauan untuk menyelesaikan pendidikan tinggi. (ISIDps/Humas)

Foto: Tim Pengelola Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka Tahun 2023 bersama Koordinator Beasiswa Pendidikan Tinggi, Puslapdik, Kemdikbudristek dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan, dan Kerja Sama ISI Denpasar pada akhir kegiatan pendampingan

Gubernur Bali ingin gratiskan kuliah di ISI Denpasar

Gubernur Bali ingin gratiskan kuliah di ISI Denpasar

Sumber : bali.antaranews.com

Denpasar (ANTARA) – Gubernur Bali Wayan Koster ingin memberikan beasiswa Bidikmisi kepada mahasiswa-mahasiswi yang menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melalui APBD setempat sehingga mereka bisa kuliah di tempat itu secara gratis.

“Saya sedang menyiapkan skema untuk memberikan beasiswa Bidikmisi dari APBD karena kita membutuhkan SDM seni seperti adik-adik ini, yang nantinya ketika sudah lulus akan membuat sanggar-sanggar seni dan aktif berkecimpung untuk melestarikan seni dan budaya Bali,” katanya saat menyampaikan sambutan pada Dies Natalis XVI ISI Denpasar di Denpasar, Rabu.

Menurut dia, Bali tidak memiliki kekayaan sumber daya alam (tambang), tetapi memiliki keunggulan adat istiadat, seni, budaya dan tradisi yang tidak akan pernah habis.

Sumber daya itu pula, katanya, yang menjadi daya tarik “Pulau Dewata” itu bagi wisatawan yang melancong ke Bali.

“Pariwisata itu tidak saja menyangkut alam maupun infrastruktur, tetapi juga jiwa yang bersumber dari seni, budaya, dan adat istiadat. Maka peliharalah jiwanya itu dengan serius mengurus seni dan budaya,” ujar Koster yang juga Ketua Dewan Penyantun ISI Denpasar itu.

Untuk menjaga kelestarian seni dan budaya Bali, lanjut dia, salah satunya dapat dilakukan dengan memperkuat ISI Denpasar.

“Bali dari sisi budaya sangat tergantung dengan bapak/ibu dosen dan mahasiswa ISI Denpasar sebagai penentu budaya. Budaya harus dijadikan hulu atau haluan pembangunan. Oleh karena itu, banggalah menjadi dosen dan mahasiswa seni,” ucapnya.

Koster mengatakan peminat mereka yang akan berkuliah di ISI Denpasar harus terus ditumbuhkan, salah satunya dengan meringankan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu atau kalau bisa digratiskan.

“Beri saya waktu untuk mencari sumber-sumber pendapatan sehingga nantinya semuanya bisa gratis,” ucap Gubernur Bali yang berasal dari Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.

Dalam kesempatan itu, Koster juga mendorong ISI Denpasar terus melahirkan karya-karya berkualitas, yang salah satu ukurannya semakin banyak dipakai masyarakat.

Rektor ISI Denpasar Profesor Doktor I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum menyambut baik rencana Gubernur Bali memberikan beasiswa Bidikmisi bagi anak didiknya.

“Selama ini dari 600 mahasiswa yang kami terima, yang menerima Bidikmisi 150. Iya Bapak Gubernur menginginkan yang 450 itu bisa dibantu dari APBD,” ucapnya.

Terkait dengan perayaan Dies Natalis yang dilakukan secara sederhana, menurut Prof Arya, tidak mengurangi makna dan semangat civitas untuk membangun almamater.

Kegiatan diawali dengan debat mahasiswa, tirtayatra, dan pemutaran film karya terbaik mahasiswa, dan kemudian diakhiri dangan Rapat Dewan Penyantun.

“Rapat Dewan Penyantun telah menghasilkan sejumlah rumusan penting sebagai masukan terhadap penyusunan Renstra ISI Denpasar 2019-2024,” ujarnya.

Pada Dies Natalis ke-16 ini juga diisi orasi ilmiah oleh Profesor Sardono Waluyo Kusumo, seniman dan guru besar Institut Kesenian Jakarta dengan judul “Chthonic Broer”. Topik itu dipilih dengan mencermati perkembangan jagat seni Indonesia selama beberapa dekade terakhir ini.

“Kami lebih banyak mengisi rangkaian dies natalis dengan hal-hal yang prinsip. Seperti halnya orasi ilmiah ini benar-benar menyentuh dan memberikan makna bagi kami,” kata dia.

Loading...